Jilid 3 Chapter 9 : Patung yang Hebat

185 9 0
                                    

Para vampir berpatroli di area tersebut secara berkala. Hal itu sedikit disayangkan.

Weed beristirahat didekat sebuah patung.

Bird of the main nut.

Dia makan makanan yang terbuat dari telur Avian dan buah surga.

Weed bisa mengalahkan seorang vampir sendirian, dan si Death Knight bisa melawan sendirian juga.

"Kyaah!"

"Van Hawk, kau penghianat!" teriakan vampir yang dilawan oleh Van Hawk.

"Aku hanya mengikuti perintah Master."

Pertarungan ganas tersebut diselesaikan setelah dia menangkis beberapa kali dan Weed membunuh dua vampir.

Weed duduk kembali tanpa mengatakan apa-apa.

"Dispel Curse."

Misi Alveron adalah menunggu para vampir didekat patung dan menggunakan mantra secara berurutan.

"Cahaya Suci, hilangkanlah penghambat pada kebebasan mereka dari kekuatan yang mengubah bentuk mereka."

Cahaya turun dari langit dan menyelimuti patung-patung tersebut. Permukaan patung yang menghitam itu mencair, seperti tinta yang luntur. Didalam patung-patung tersebut adalah para Paladin yang mengenakan seragam Gereja Freya.

"Matilah, Vampir!"

Para Paladin melihat Weed memegang pedang bercahaya serta kehadiran Alveron.

"Aku tidak merasakan sedikitpun kejahatan berasal darimu. Apa kau dari gereja?"

"Oh, Paladin saudaraku! Kami datang untuk menyelamatkan semua orang. Ikutlah bersama kami dan penderitaan akan segera berakhir."

Alveron dan para Paladin masuk kedalam sebuah adegan melodramatis.

Para Paladin kembali ke gua dan makan seolah-olah mereka kerasukan. Mereka mulai mengemis makanan pada Weed.

Weed menyajikan makanan dalam mangkuk kecil. Setelah mereka makan, para Paladin menunjukkan wajah meminta maaf saat mereka mengulurkan mangkuk.

"Terimakasih banyak."

"Sama-sama. Masih ada banyak yang tersisa, jadi makanlah lagi."

Para Paladin menyerahkan mangkuk mereka pada Weed.

Bagian makanan mereka disajikan kedalam mangkuk. Kemudian dia menyerahkannya pada para Paladin.

Para Paladin menelan ludah mereka. Rasa lapar adalah bumbu yang terbaik.

Mereka tidak pernah merasakan makanan yang lebih baik daripada buatan Weed.

Ini semua berkat skill Handicraft tahap Intermediate dan skill Memasak tahap Intermediate!

Keduanya menciptakan rasa yang halus dan aroma yang menarik.

"Bagaimana bisa kita makan sementara Weed kelaparan? Aku tidak bisa menerimanya."

"Makanan ini diberikan pada kita oleh Sang Dewi. Tak mungkin aku bisa memakannya sendirian."

Weed tidak berbohong sama sekali. Dalam kenyataannya, hanya memakan sedikit masakan level tinggi sudah cukup untuk memenuhi tingkat kepuasan.

Dia secara sengaja memberi bagian makanan mereka dalam mangkuk kecil. Para Paladin tidak akan bisa membayangkan arti dari tindakan semacam itu dan terus menerima mangkuk dengan rasa terimakasih. Mereka akan menerima mangkuk tersebut dan kata-kata terimakasih akan diucapkan sembil mereka makan.

Alveron sedang Meditasi dan Weed mengeluarkan pisau ukir.

*Crunch* suara dari ukiran.

Sambil para Paladin makan, mereka menonton Weed bekerja dengan tangannya untuk menciptakan patung yang indah.

Moonlight ScupltorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang