Numpang Lewat!

6.7K 224 96
                                    




Assalamualaikum semuanya...

Ini ceritaku yang kedua. Cerita ini terinspirasi dari salah satu lagunya JKT48. Dan, terima kasih buat yang udah nge-vote di cerita sebelumnya. Aku belum tau pasti kapan mau ngepost ceritanya. Tapi, ini aku post (mungkin bisa disebut) blurbnya dulu. Kalau ada yang sampe nge-vote atau pun comment ceritanya bagus, aku akan tambah semangat nulis ceritanya. Dan karena itu, uploadnya juga semakin segera. Hehehe.... *ini ceritanya ngarep

Semoga kalian suka.

____________________________________________________________

*NAMI SAE*

Tidak ada yang istimewa dalam diriku. Aku juga bukanlah primadona di sekolah. Bukan juga sang jenius, kutu buku, ataupun idola. Aku hanyalah seorang gadis pendiam. Yang tidak ada satu pun lelaki yang menyukaiku. Menurutku, sebagai remaja, hidupku sangat kurang dengan yang namanya warna.

Namun, semua berubah ketika aku mengenalnya. Sebenarnya, bukan mengenalnya. Tapi, mengetahui keberadaannya. Ini semua terjadi bukan karena dia murid baru ataupun aku yang baru. Ini semua bisa terjadi karena dari kelas satu aku tidak terlalu memperdulikan temanku. Terutama para lelaki.

Dan, dia juga laki-laki.

Baru kali ini aku berani mendekati laki-laki. Padahal, sebelumnya aku tidak berani mendekati makhluk berjenis kelamin laki-laki. Bahkan hanya untuk berbicara dengan mereka. Namun, entah kenapa aku berani mendekati dia.

Tidak ada yang istimewa darinya. Namun, karena dia laki-laki, sikapnya membuatnya menjadi populer. Dia suka menyendiri. Wajahnya penuh dengan kebencian. Tidak ada yang mau mendekatinya. Dia juga sinis. Matanya setajam elang yang sewaktu-waktu bisa saja seakan menelanmu bulat-bulat. Rahangnya terlihat tegas. Dia juga jangkung, suka bermain basket sendiri di lapangan tanpa mau ikut ekstra basket. Banyak cewek yang tergila-gila padanya. Bahkan fanatik.

Termasuk aku.

Tapi, aku tidak sefanatik seperti mereka. Aku hanya menyukainya dan penasaran dengan sikapnya.

Dia terlihat kesepian.

Dan, sejak saat itulah aku selalu mengejarnya ....


*MABUCHI FUJI*

Aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya.

Sejak semester awal saat kelas satu, aku merasa tenang. Tidak ada yang berani mengganggu apalagi mendekatiku. Aku merasa berhasil dengan usahaku yang memasang wajah 'membunuhku' itu.

Namun, semuanya berubah saat tiba-tiba saja 'dia' berani mendekatiku. Ralat! Gadis itu.

Iya. Seorang gadis (yang entah mengapa) paling mungil di kelas. Dia bahkan terlihat seperti kurcaci bila berhadapan dengan para lelaki. Dan untungnya, dia tidak sering berdekatan dengan lelaki. Kecuali jika terpaksa. Dan itu membuatku bingung setengah mati. Kenapa dia berani mendekati lelaki yang bahkan bermuka 'pembunuh' sepertiku? Hanya gadis gila yang berani mendekatiku yang bahkan tidak berani mendekati lelaki lain yang lebih 'normal'.

Dan namanya adalah Sae.

Aku tidak tau apa yang ada di pikirannya. Apa mungkin dia mata-mata yang disuruh ayahku? Sepertinya tidak. Tidak mungkin dia anak buah ayahku. Yang bahkan saat aku mengeluarkan sepatah kata dia langsung rapuh.

Kekesalanku semakin bertambah saja saat dia penasaran dengan kehidupan pribadiku. Memangnya dia siapa?

____________________________________________________________

Aku beneran menginginkan comment kalian mau next atau enggak. Kalau sampe ada yang mau next, akan aku next. Kalau enggak, aku tunggu sampe ada yang comment next meskipun aku harus nunggu satu abad :D *ah lebay. Padahal belum tentu aku masih hidup setelah satu abad. Haha... oke deh. Sampe sini dulu.

Wassalamualaikum....

Salam,

Nazavelis

Gomen ne, Summer [Beginner]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum