Part 3 ~ Winter's Devil

1.1K 67 5
                                    

Assalamualaikum....

Hai semuanya.... Ada yang kangen dengan Nas???

Nggak juga nggak papa deh.... Emang saya siapa? Hiks...

Oke... Ini part selanjutnya...

Happy Reading!

___________________________________________________


"Okaa-san*... Sae mau pergi." teriak Sae.

"Kemana, Sae? Sudah makan?" Ibu Sae yang sedang sibuk memasak di dapur hanya bisa gelagapan menanggapi pamitan dari Sae.

"Sudah. Sae bahkan sudah menghabiskan dua piring. Sae mau pergi liat Ryo-kun main tenis."

"Oh. Temanmu yang tampan itu?" goda ibu.

Sae hanya tersipu. "Ah, okaa-san bisa saja. Sae pergi dulu, okaa-san."

"Ya. Hati-hati di jalan."

"Iya."

Sae berlari ke depan rumah dan segera mengambil sepedanya. Dia segera menaikinya dan mengayuhnya dengan bibir tersenyum lebar.

***

"Baka! Apa setiap aku ingin pergi harus dikawal?" tanya seorang lelaki muda dengan nada sangat marah.

Seorang pria tua sedang duduk di depannya. Namun, pria itu duduk membelakanginya. Sehingga lelaki itu tidak bisa melihat pria itu tersenyum. Namun, entah kenapa senyum itu terlihat mengerikan.

"Tentu saja. Kau adalah Winter's devilnya otou-san**. Pasti jiwamu akan terancam bila kau berada di dunia luar."

Lelaki itu mendengus kesal. "Aku juga bisa menjaga diri, otou-san! Bukankah jika aku dikawal akan terlihat seperti anak manja?"

Asap rokok terlihat mengepul di depan pria itu. Pria itu tertawa ringan. Lalu bangkit berdiri. Membuat lelaki muda itu menaikkan alisnya. Dan, jujur saja, lelaki itu jarang sekali bertemu dengan pria di depannya.

Lelaki muda itu pun juga tidak pernah bersedih ketika dia tidak bertemu pria di depannya.

Dan, pria tua itu membalikkan badannya. Terlihatlah jambang dan kumisnya yang terlihat sedikit memutih. Wajahnya terlihat menakutkan meskipun sudah terlihat tua. Terlihat juga beberapa kerut di wajahnya.

"Otou-san percaya itu. Kau putra terhebat otou-san. Lagipula, otou-san tidak mau terjadi apa-apa denganmu."

"Tapi, otou-san,"

"Onii-chan!"***

Sebuah suara anak kecil perempuan tiba-tiba menghentikan ucapan lelaki itu. Membuat lelaki itu menoleh dan tersenyum. Anak kecil perempuan itu berlari mendekati lelaki itu dengan senyum berkembang.

"Onii-chan. Kenapa kau tidak pernah menemuiku lagi?" tanya gadis kecil itu ketika sudah sampai di depan lelaki muda.

Lelaki itu tersenyum dan berjongkok. Menyetarakan dengan tinggi gadis kecil itu. Dia membelai rambut gadis kecil itu dengan penuh kasih sayang. Dalam hatinya, dia merasa sedih dengan nasib adik kecilnya itu.

"Onii-chanmu ini sedang sibuk, Fujimiya. Onii-chan harus sekolah. Tidak seperti semester awal dulu, jadwal onii-chan sangat padat. Tidak ada onii-chan, kan ada okaa-san. Ya kan?" ceritanya, lembut. Penuh dengan kesabaran dan kasih sayang.

"Tapi, onii-chan,"

"Fujimiya.... Apa kau akan terus mengganggu onii-chanmu?" tanya pria tua itu. Terdengar mengancam.

Seketika, senyum lebar gadis kecil itu memudar. Berubah menjadi sebuah kemurungan yang membuat lelaki muda itu kembali berdiri. Tangan kanannya masih membelai rambut adik kecilnya itu.

"Baiklah, otou-san. Fuji akan menuruti semua perintah dan keinginan otou-san."

Pria tua itu tersenyum bangga. Atau lebih tepatnya, senyum menyombongkan diri. "Kamu memang harus nurut sama otou-san."

Lelaki muda itu berbalik badan. Mengajak adiknya untuk pergi ke kamarnya dan menyuruhnya beristirahat.

___________________

*Ibu


**Ayah


***Kakak laki-laki

___________________________________________________

Pendek ya? Maaf sekali ya.... Hanya itu yang bisa Nas upload sebab ngetiknya di warnet. Jadi nggak bisa panjang-panjang amat. Makasih untuk semua vote dan comment yang kalian berikan. Aku juga terima kripik pedas lho.... nggak cuma kripik manis... *ngomong apaan ya? Ada yang paham?

Oke deh! Sekian ya....

Gomen ne, Summer [Beginner]Where stories live. Discover now