DUA PULUH DELAPAN : I'm Sorry

164K 13.7K 391
                                    

"Gue nggak nyangka sumpah kalo Samudra bisa kayak gitu." Pinky mengibaskan rambut panjangnya dengan kesal.

"Posesif banget sumpah." Timpal Cheng Xiao, ia mengangguk setuju. Seola yang mendengar itu memelototi mereka untuk memperingatkan.

"Udah nggak usah ngebahas itu dulu. Lalis, lo istirahat disini ya. Gue jagain kok." Ucap Jennie lembut ketika Lalisa sudah berbaring di tempat tidur di UKS.

"Iya." Jawab Lalisa singkat dengan suara yang serak.

"Eh jangan kebanyakan kayak gini, balik ke kelas sana." Rosa menggerakkan tangannya seperti mengusir Pinky dan Cheng Xiao.

"Gue diusir maksudnya?" Pinky menatap Rosa tak percaya.

"Elo mah berisik, nanti Lalis bukannya sembuh malah tambah pusing." Pinky mendengus.

"Ya udahlah yuk." Seola mengangguk setuju dan menarik tangan Pinky.

"Lagian Johnny dateng, dia lagi gerbang. Takutnya malah banyak yang mupeng liat dia." Seola berujar panik, yang lainnya menarik nafasnya dalam. Seola bisa uring-uringan juga ternyata.

Dan ketiga cewek itupun keluar dari ruang UKS dengan terburu-buru.

Rosa membenarkan ikatan rambutnya, suasana terasa menjadi sedikit canggung. Lalisa yang mencoba memejamkan matanya, Jennie yang menunduk memperhatikan ponsel dan Mila yang terlihat mengantuk. Rosa lalu mencolek lengan Jennie.

"Apaan?" Bisik Jennie sambil mengangkat alisnya bingung kepada Rosa.

"Jangan sibuk sama urusan masing-masing elah, kok gue dicuekin?" Protes Rosa yang langsung disambut hembusan nafas kasar dari Jennie.

"Yaelah terus kudu ngapain? Nonton video oppa Korea gitu?"  Rosa mendengus.

"Ya nggak gitu juga kali Jen. Ih elo mah nggak asik."

"Chatting aja sama Kak June, ribet amat hidup lo."

"Lagi males gue." Jennie menggelengkan kepalanya prihatin lalu kembali menunduk.

"Eh Mil! Kok elo malah tidur sih?" Mila membuka matanya dan sempat mengelap ujung bibirnya.

"Eh anjir jorok kamvret." Rosa menatap Mila jijik.

"Ada tempat tidur yang kosong nggak sih? Sumpah gue ngantuk." Keluh Mila tidak memperdulikan cibiran dari Rosa.

"Dasar kebo." Cibir Rosa untuk yang kedua kalinya, ia menghembuskan nafasnya sebal dan mengeluarkan ponsel dari saku roknya.

Ketiga cewek itu fokus dengan apa yang dilakukannya masing-masing sampai suara sepatu yang berdecit membuat mereka mendongak.

"Lalisanya gimana? Dia nggak apa-apa kan?" Joshua muncul dari balik pintu dan masuk dengan wajah khawatir.

"Nggak papa." Jawab Rosa cepat. Joshua mendekat dan melihat Lalisa yang sudah tertidur.

"Syukur deh kalo dia nggak papa." Senyuman kecil tercetak di wajah manis Joshua.

"Emang kenapa Josh?" Jennie bertanya dengan alis yang naik sebelah, ia jadi curiga mengenai sesuatu.

"Ya.. gue cuma khawatir dia kenapa-kenapa." 

"Lo suka sama Lalisa ya?" Tanya Rosa to the point. Jennie yang mendengar pertanyaan Rosa mengangguk membenarkan. Mila? Sudah tidur di tempat tidur ke dua disana.

"Iya. Gue suka sama Lalisa." Jawab Joshua dengan tenang.

"Sejak kapan?"

"Udah lama pokoknya." Joshua tersenyum miris.

My Possessive Bad Boy (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now