TIGA PULUH TUJUH : Samudra Sakit

206K 17.3K 393
                                    

Lalisa mendesah pelan, pacarnya yang sedang sakit ini sangatlah keras kepala. Disuruh makan, tidak mau. Disuruh minum juga tidak mau.

"Sam, makan dulu ya. Nanti minum obat, biar cepet sembuh." Samudra berdecak, mengapa pacarnya ini sangat keras kepala? Ia sudah mengusirnya dari tadi tetapi Lalisa tetap saja diam di sana.

"Udah kamu pulang aja sana." Ucap Samudra setengah menahan emosinya.

"Nggak." Bantah Lalisa mantap.

"Kamu itu keras kepala, aku nggak suka cewek yang ngebantah omongan aku." Lalisa menarik napasnya dalam-dalam.

"Kamu juga sama aja Samudra Alano Navvare, aku bilang makan ya kamu makan dong! Kamu pengen liat aku khawatir terus sama kamu? Kamu pengen liat aku terus-terusan sedih?" Sanggah Lalisa sarkastis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu juga sama aja Samudra Alano Navvare, aku bilang makan ya kamu makan dong! Kamu pengen liat aku khawatir terus sama kamu? Kamu pengen liat aku terus-terusan sedih?" Sanggah Lalisa sarkastis.

"Sekarang makan ya. Aaaaa." Samudra menatap Lalisa dengan kesal, tetapi ia tetap membuka mulutnya.

"Nah gitu dong dari tadi." Lalisa tersenyum lebar. Samudra sempat tertegun melihat senyuman menawan dari Lalisa, tetapi ia segera memasang wajah datarnya kembali.

Lalisa menatap pacarnya yang sedang sakit itu dengan seksama, Samudra sangat tampan bahkan ketika sedang sakit. Ingin sekali ia mencubit pipi Samudra karena gemas.

"Nggak usah ngeliatin aku kayak gitu, aku tahu aku ganteng." Lalisa tertawa seketika mendengar celetukan Samudra.

"Udah bisa bercanda sekarang? Kamu itu gemesin tau nggak?" Lalisa mencubit hidung Samudra yang mancung dengan gemas. Kontan cowok itu mengaduh kesakitan.

"Sakit Lalis." Gerutunya tidak suka, Lalisa sendiri hanya tersenyum kecil.

"Sekarang buka mulut kamu dulu, ini suapan terakhir loh." Samudra yang masih kesal dengan Lalisa mendengus, tetapi mulutnya terbuka untuk menuruti apa yang Lalisa ungkapkan.

"Setelah ini kamu pulang." Tegas Samudra untuk yang kesekian kalinya, tetapi Lalisa tetap menggeleng.

"Nggak." Samudra menghembuskan napasnya kasar, Lalisa dengan gemas menggenggam sendok yang ia pakai untuk menyuapi Samudra.

"Kamu pikir dulu pas aku sakit nggak kesel, kaget segala macem apa ada cowok yang ngejagain sampe malem? Sampe meluk-meluk gitu?" Cecar Lalisa sambil menunjuk-nunjuk wajah Samudra dengan sendok.

"Sekarang giliran aku, kamu yang sakit dan aku yang maksa. Masa nggak boleh?"

"Sekarang mending kamu tidur istirahat, anggap aja aku nggak ada di sini. Puas?" Samudra mengernyitkan dahinya heran. Mengapa jadi Lalisa yang terlihat marah?

Samudra menutup wajahnya dengan selimut tetapi dengan cepat dibuka kembali oleh Lalisa, cewek itu sekarang sedang melotot padanya.

"Jangan ditutupin! Nanti kamu sesak terus makin sakit lagi." Samudra berdecih.

My Possessive Bad Boy (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now