T.U.J.U.H

24.5K 2.5K 78
                                    

"Elyn mana?" Tanya Rachel ketika dia bangun dari tidurnya.

"Lah? Tadi di sebelah gue." Ucap Giesele sambil mengucak ucak matanya.

Rachel dan Giesele langsung keluar dari tenda. Mencari keberadaan Elyn.

"Elyn??" Teriak Rachel.

"Ayok kita cari di dalam hutan itu." Ucap Giesele sambil menunjuk ke arah pepohonan itu yakin.

"Gak. Gak." Rachel dengan cepat menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kita gak bisa masuk kesana." Lanjutnya tapi percuma, Giesele sudah berjalan cukup jauh.

"Giss. Tunggu."

***

"Eliiin." Teriak Giesele.

"Elyn lo dimanaa??" Teriak Rachel.

"Kalo lo denger jawaaab wooyy." Rachel berteriak lagi.

Tiba-tiba, entah datang dari mana. Ada seorang wanita paruh baya yang memakai baju seperti orang jaman dahulu melewati mereka.

Dengan cepat mereka memanggilnya.

"Bu, boleh nanya gak?" Tanya Giesele ke ibu itu.

Namun ibu itu hanya diam sambil mengangguk anggukan kepalanya.

"Liat temen saya gak? Tingginya sekitar segini. Rambutnya sebahu-" Giesele menjelaskan ciri-ciri tubuh Elyn.

Ibu itu terlihat mengangguk angguk.

"Saya melihatnya. Ikuti saya." Kata ibu tersebut sambil berjalan.

Mereka berduapun mengikuti dia.

Lupa dengan ucapan seseorang sebelum masuk ke dalam hutan ini.

"Jangan percaya pada siapapun."

Bersambung...

Dabel ya<3

Dont Believe (School Horror 3) [END]Where stories live. Discover now