D.U.A.E.M.P.A.T

8.7K 1.2K 84
                                    

"El." Panggil Rachel dengan suara pelan.

Mereka berdua sekarang sudah berada di dalam rumah nenek tersebut.

"Apa?" Jawab Elyn dengan suara pelan juga. Mereka berusaha agar yang lain tidak pada bangun karena suaranya.

"Kita harus pergi dari sini. Sekarang." Ucap Rachel yang langsung membuat Elyn menatapnya heran.

"Kenapa?" Tanya Elyn.

"Pokoknya kita pergi dulu. Nanti gue jelasin!" Seru Rachel sambil tetap berbisik.

"Gak gak. Disini tempat paling aman cel." Kata Elyn membuat Rachel kesal setengah mati.

"Gue liat nenek itu makan jari lyn. JARI." Ucap Rachel dengan menekankan setiap katanya.

Elyn malah tersenyum mendengar pengakuan Rachel.

"Halu lo." Kata Elyn.

"ENGGAK. GUE SERIUS!" Seru Rachel sambil berteriak. Membuat beberapa yang lainnya bangun karena mendengar suara Rachel.

"Kenapa sih?!" Tanya Rio sambil bangun dari posisi tidurnya.

"Enggak yo, tidur aja lagi. Rachel ngigo." Ucap Elyn membuat Rachel menatapnya kesal.

Rachel mendecak kesal. Karena Elyn tidak percaya, mau tidak mau, dia mengabaikan apa yang ia lihat tadi dan berusaha untuk menutup matanya.

***

05.30 AM.

Mereka semua sudah bangun dan sekarang bersiap-siap untuk mencari keberadaan Rendy dan mencari jalan keluar dari hutan menyeramkan ini.

"Cer, ikut gue bentar." Ucap Rachel sambil menarik tangan Cero keluar dari rumah itu.

Ceropun hanya mengikutinya tanpa melakukan penolakan.

"Gue kasih tau satu hal. Tapi lo harus percaya sama gue." Kata Rachel membuat Cero penasaran.

"Yoi. Apa?"

"Kita harus pergi dari sini. Tempat ini gak aman."

"Bukannya semua tempat emang gak aman?"

"INI LEBIH GAK AMAN!" Seru Rachel dengan suara pelan. Membuat Cero kaget dibuatnya.

"SANTAI BOR!" Seru Cero balik. Rachel memutar bola matanya kesal.

"Ini lagi seriuss!! Nenek ini jahat cerrr. Dia bakal bunuh kitaaa. Lo mau kita mati gak di kuburin? Mauu?!" Ujar Rachel panjang lebar.

"Jelasnya dia baek. Udah bolehin kita tidur sini." Kata Cero membuat Rachel kesal setengah mati.

"Ya dia ngejebak kitaa!!"

Cero diam.

"Gue semalem liat nenek itu makan jari cer! Jari! Lo bayangin! Gimana kalo jari kita selanjutnya yang dia gituin?" Celoteh Rachel.

"Gabut dia makanin jari."

"BODO AMAT. Susah ngomong sama lo!"

"Oh iya! Lo liat gak sih kalo Giesele berubah? Dia gak kayak biasanya!" Ucap Rachel lagi.

"Iya nambah cakep dia."

Rachel menghela nafasnya panjang. Lalu pergi meninggalkan Cero tanpa sepatah katapun.

Ceropun berlari menyusulnya.

"Cel! Haha becanda gue." Kata Cero membuat Rachel berhenti dari jalannya kemudian menjawab.

"GUE LAGI SERIUS! SEMPET-SEMPETNYA LO BECANDA!" Teriak Rachel. Membuat Giesele dan Rio yang tiba-tiba berada di depan pintu langsung melihat kearahnya.

"Kenapa sih. Berantem aja lo bedua kek kucing sama anjing." Sahut Rio.

Rachel melihat ke arah Giesele. Begitupun sebaliknya.

Dan saat pandangan mata mereka berdua bertemu dalam beberapa saat, Rachel tambah yakin kalau Itu bukan Giesele yang dia kenal.

Bersambung...

***

HULA! Masih ada yg baca?
Kali ini gua bakal sering update. Pantengin trs ya! Wk.

VOTE AND COMMENT💚💜

Dont Believe (School Horror 3) [END]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum