Dont Believe (School Horror 3) [END]

E.N.D

Setelah menelusuri hutan yang dibantu oleh Sisi, mereka semua berhasil menemukan mobil Rendy. Rendypun langsung menghidupkan mobilnya agar ada cahaya yang menerangi mereka.

"El kaki kamu kenapa?" Tanya Rezky yang baru menyadari bahwa Elyn terluka.

Namun saat Rezky mendekat dan ingin menyentuh tangan Elyn untuk membantunya, Elyn menghentakkan tangan Rezky. Membuat Rezky seketika membeku di tempatnya.

"Gak perlu." Kata Elyn ketus. Dia bahkan tidak melirik wajah Rezky sama sekali.

Rio yang menyadari bahwa akan terjadi perkelahian saat ini, langsung membawa Elyn menjauh dari Rezky.

"Jangan ribut dulu ya." Sahut Rio.

"Tunggu, Dion sama Varo mana?" Tanya Dara. Ia terlihat bingung karena kedua temannya tidak berada disitu.

"Gak tau, gak ketemu." Jawab Rendy.

Cero melirik wajah Rachel lalu luka pada tangan Rachel. Setelahnya ia berkata;

"Itu muka kenapa item-item, mau jadi hantu ya?" Tanya Cero yang seketika membuat Rachel cemberut.

"Ini maskara gue luntur, buta mata lo?!" Jawab Rachel galak yang membuat Cero seketika terkekeh.

"Itu sakit gak lukanya?" Tanya Cero lagi.

Rachel menggeleng, "Cuma kegores doang."

"Mau gue kasih ludah gak biar sembuh?" Kata Cero yang seketika membuat Rachel mencubit tangannya.

"JOROK BANGETSIH IH!" Seru Rachel.

Cero hanya tertawa melihatnya.

"Makasih." Kata Giesele kepada Sisi lalu tersenyum.

"Setelah ini, ikuti saja jalan disitu tanpa berbelok. Setelah menemukan dua jalur, belok ke kanan. Kalian akan menemukan jalan raya." Ujar Sisi menjelaskan.

"Terima kasih." Lanjutnya sambil tersenyum. Senyuman yang terlihat sangat tulus. Setelahnya, Sisi terlihat menjauh. Lalu menghilang dibalik pepohonan yang rindang.

"Kalian duluan aja, gue cari temen-temen dulu. Pasti mereka dekat sini." Sahut Dara tiba-tiba yang membuat mereka semua kaget. Bagaimana kalau Dion dan Varo ternyata sudah mati? Dara akan sendirian.

"Naik aja." Ajak Rendy karena kasihan melihat Dara.

"Enggak. Duluan aja. Gue yakin mereka masih hidup." Ucap Dara.

"Makasih semua." Lanjutnya, lalu Dara tersenyum.

"Kalo mereka udah mati gimana?" Sahut Rezky tiba-tiba.

"Belom, mereka gak akan mati semudah itu. Bye semua." Kata Dara mengucapkan perpisahan untuk yang terakhir kalinya.

Namun sebelum benar-benar pergi, Dara mengucapkan;

"Dah Rezky, see u."

Mereka semua satu persatu masuk ke dalam mobil. Rio dan Elyn terlebih dahulu. Setelahnya di bagian tengah Rachel, Cero dan Rezky masuk. Lalu dibagian depan ada Rendy dan Giesele.

"Mereka bakal selamat gak ya?" Tanya Cero.

"Pasti selamat." Ucap Rendy. Setelahnya ia menginjak gas pada mobilnya dan meninggalkan pinggir pantai itu menuju ke jalan kecil yang tadi Sisi beritahu.

"Coba pinjem kamera lo." Pinta Cero ke Rezky. Tanpa basa-basi, Rezky langsung memberikan kameranya ke Cero.

Cero menghidupkan kameranya dan mulai merekam.

Camera on.

"Hai guys..." Sapa Cero. Perlahan, dia merekam teman-temannya satu persatu.

"Cer matiin ah," Pinta Rachel namun Cero mengabaikannya.

"Jadi kita dijalan mau pulang. Yeay." Ucap Cero.

"Cer, setelah kejadian tadi, lo gak ngerasa trauma gitu?" Tanya Rendy karena heran melihat tingkah laku Cero yang masih ceria seperti biasanya. Tidak ada perbedaan.

"Gak lah, lagian yang tadi itu..." Cero menggantungkan ucapannya.

"Seru kok." Lanjutnya. Setelahnya ia tersenyum.

"Bye guyss!!!"

Camera off.

TAMAT...

***

Demi apapun, gue gak nyangka di cerita bakal tamat. Karena beneran deh gue udah ngegantungin ni cerita lama bgt. Sampe lupa jalan ceritanya. Sampe harus baca berkali-kali biar inget alurnya.

Tapi tetep aja ganyangka setelah 6 bulanan masih ada aja yang baca ni cerita. Nyemangatin pula. Love uuuu all xoxo.

Gue bakal buat QnA buat mereka bertujuh. Kalian bebas nanya apa aja.

Komen disini ya! Untuk siapa dan apa pertanyaannya.

See u! ❤️💜