10. Hangover

6.6K 728 285
                                    


"One day, I woke up with an atrocious hangover, and it hurt so badly that i told myself, it's time to stop. I can't do it anymore. It's not good. It hurts too much." -Jordan Knight.






"Jadi, Mama udah tau kalau Papa selama ini selingkuh?"

Anastasia Daraswara menatap putra satu-satunya itu dengan getir. Tidak dapat menjawab pertanyaan Candra yang tidak disangka-sangkanya. Selama ini, sebisa mungkin Ana selalu menyembunyikan aib suaminya dari Candra--apapun itu--agar Candra masih bisa menaruh rasa hormat dan memiliki panutan pada Papanya. Sejak kecil, Candra selalu bilang bahwa Daraswara Bara Biru--Papanya--adalah sosok yang dikaguminya nomor dua, setelah Thor--sang Dewa Asgard pembela kebenaran. Ingatannya lalu berlabuh pada sepuluh tahun yang lalu.

Suasana Ballroom hotel berbintang lima itu penuh dengan orang-orang bersetelan jas dan dress mahal--khas acara seorang konglomerat. Seluruh tatapan orang-orang itu sedang tertuju pada pria di depan panggung yang sedang memberikan sambutan. Ketika pria dengan setelan jas Armani-nya itu mengakhiri sambutannya, seluruh orang yang ada di ruangan kontan bertepuk tangan dan memandangi pengusaha sukses itu dengan tatapan kagum. Termasuk anak kecil yang sedang digandeng Mamanya. Mereka berada di dekat panggung dan menunggu sang pria pemberi sambutan itu turun.

"AWESOME! Papa hebat, Mama!" Anak itu berkata sambil meloncat-loncat di samping ibunya.

"Kenapa hebat, Andra?" Sang Mama bertanya sambil mengangkat anaknya dalam gendongan. Sedikit kesusahan karena heels lima belas senti yang ia kenakan.

"Papa hebat bisa bikin orang-orang yang dateng tepuk tangan, Mama. Besok kalau Andra udah gede. Andra mau jadi Papa! Boleh kan, Ma?"

"Boleh sayang..." bukan Mama yang menjawab namun Papa, yang tiba-tiba datang dan mengambil Candra dari gendongan istrinya--kemudian menciumi pipi gembul anak laki-lakinya itu.

"Jadi sekarang Andra sudah kagum sama Papa, ya?" Papanya bertanya.

"Iya!! Papa keyeeeen," jawaban Candra itu membuat Ana dan Wara tertawa.

"Jadi sekarang Papa menang dong dari Thor? Katanya Papa keren?" Wara bertanya lagi pada anaknya.

"NOOO!! Papa tetap jadi nomor dua. Kalau Papa bisa ngangkat palu Thor dan matahin lehernya Hulk. Papa baru jadi nomor satu!" lagi-lagi jawaban polos anak mereka itu membuat Ana dan Wara tertawa bahagia. Malam itu, mereka merasa menjadi orangtua paling beruntung di dunia ini. Karena dikaruniai anak yang begitu penurut dan menggemaskan seperti Candra.

"JAWAB, MA!"

Anastasia menghela nafas. Sudah tidak ada gunanya lagi ia melakukan kebohongan di depan anaknya. Ingatkan ia nanti untuk memberikan satu tendangan di selangkangan suaminya itu karena sudah berciuman tidak tahu tempat--bahkan di depan anaknya sendiri.

"Iya, Andra...."

Candra mengusap wajahnya kasar. Seolah merutuki kebodohan mamanya. "Dan Mama diem aja diselingkuhin gitu?! Mama masih waras kan? Atau jangan-jangan Mama juga ikutan selingkuh?!" Candra bertanya kurang ajar dan membuat Anastasia sedikit kesal dengan pertanyaan anaknya itu.

"CANDRA! Jaga bicaramu ya! Mama gak pernah sampai hati buat selingkuh. Selama ini Mama cintanya cuma sama Papa kamu itu!"

"Terus kenapa Mama gak marah Papa selingkuh? Malah sikapnya biasa-biasa aja gini?"

Anastasia lagi-lagi bingung harus menjawab bagaimana. Karena sesungguhnya ia juga tidak paham pada hubungannya dengan suaminya itu.

"Andra... Ada tiga hal yang bisa membuat lelaki buta. Harta, tahta, dan wanita. Mungkin Papa kamu sedang dibutakan oleh wanita. Papa kamu sudah memiliki harta dan tahta, dan sekarang sedang bersenang-senang dengan wanita-wanita itu. Mama membiarkannya karena Mama yakin, suatu saat Papa bakalan kembali kepada Mama karena kamu. Suatu saat keluarga kita pasti akan seperti dulu lagi." Anastasia mengucapkan itu sambil menahan air matanya agar tidak tumpah.

THE NEW YOU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang