39. Candra adalah Bulan untuk Ratih [ END ]

8.5K 625 608
                                    

Secondhand Serenade - Fall For You





Satu bulan kemudian...

Lustrum XII SMA Negeri 303 berlangsung meriah. Halaman outdoor sekolah yang luas diubah bak arena konser mahal. Sebuah panggung megah didirikan di tengah-tengahnya. Artis-artis beken ibukota dihadirkan sebagai guest star. Anak-anak hits Jakarta seolah berkumpul malam ini ikut meramaikan kebahagian hari jadi SMA 303. Alunan EDM yang dimainkan DJ diatas panggung membuat suasana bertambah hingar bingar. Semua orang terlihat menikmati suguhan yang disiapkan panitia. Kecuali seorang gadis yang sedang berdiri diam di depan stand minuman dingin. Arah pandangan gadis itu jauh ke depan panggung namun fokusnya tidak pada DJ yang sedang jingkrak-jingkrak itu. Pikirannya entah berkelana kemana. Sampai sebuah suara bariton mengagetkan dirinya.

"Hei?"

Ratih menoleh ke samping. Ia melihat Adit disana – lelaki yang beberapa bulan lalu sempat bersitegang dengan dirinya. "Apa, Dit?" Ratih mencoba tersenyum pada lelaki itu.

"Ini buat lo...," ucap Adit sambil mengulurkan sebuket bunga mawar putih.

Ratih mengerutkan dahinya bingung. Ia menerima buket bunga itu lalu merasa deja vu, Adit pernah memberikan ia bunga juga. Teringat itu, ia tertawa. "Ciri khas lo ya, Dit? Bunga? Dalam rangka apa nih? Taruhan lagi?"

Adit tersenyum kecut mendengar sindirin gadis itu. "Sori buat kejadian waktu itu. Gue beneran jadi cowok terbodoh sepanjang masa. Gue nyesel... Maaf ya, Tih? Setelah sekian lama gue baru kesampaian minta maaf sekarang."

"Iya gue maafin elo, Dit. Gue udah lupain juga masalah itu. Lagian gak boleh simpen dendam lama-lama. Nanti jadi penyakit hati...," jawab Ratih sambil tersenyum. Membuat Adit terpaku seketika. Hatinya berdesir melihat lesung pipi yang menambah kemanisan pada senyum Ratih.

"Lo emang terbaik..."

"Terbaik apa nih?"

Adit jadi salah tingkah sendiri. "Nari lo... Iya lo tadi nari-nya keren banget. Makanya itu bunga sebagai ucapan selamat gue buat lo yang udah tampil bagus banget!"

"Biasa aja ah! Tapi makasih yaaaaa..."

Lumayan lama tak ada pembicaraan dari keduanya. Suara gemuruh tepukan tangan menandakan sang DJ selesai dengan lagunya. Panggung pun berganti dengan penampilan sebuah Band yang Ratih tidak kenali. Dan gadis itu mulai kelelahan. Setelah menampilkan Serimpi bersama teman-teman ekstrakulikuler-nya tadi, ia langsung berganti pakaian—jins dan kaos oblong longgar—bahkan belum sempat menghapus make up. Dirinya langsung berlari ke lapangan berniat ingin menikmati acara namun tidak berhasil. Ia tetap larut dalam kesedihan mengingat seseorang.

"Muka lo kaya lagi nahan rindu gitu? Kangen siapa hayo?"

Ratih melirik ke samping. Berdecak sebal pada Adit yang mendadak menjadi kepo. Tapi tebakannya bener juga sih. Gadis itu hanya mendengus. Tidak menjawab pertanyaan Adit.

"Kangen Candra, ya?"

Dan Ratih menjadi lemas seketika. Setiap nama itu disebut, selalu memunculkan kerinduan yang teramat sangat. Ia tak akan pernah sanggup.

"..."

"Kenapa gak dijawab? Ngomong-omong dia ada dimana sekarang? Lama gak denger kabarnya?"

"Gue juga gak tahu."

"Lah? Kok gak tahu? Lo ditinggalin dia?"

"..." Adit kalau ngomong suka bener. Ratih meringis dalam hati.

"Ternyata dia juga gak bisa bahagiain lo ya. Mending sama gue...," ujar Adit.

"Lo sama dia sama-sama sarap! Gak ada yang waras sama sekali."

THE NEW YOU [Completed]Where stories live. Discover now