9. Putus

95.1K 8.4K 156
                                    

"I wanna love out loud but I'm scared to say, it's like a tonne of bricks that will fade away. I do it for you."

In My Head - Galantis

***

Setibanya di depan rumah Alta, Erky segera memarkirkan mobilnya dan keluar. Agak ragu ketika ia membuka pagar mengingat percakapannya dengan Alta di telepon tadi, terdengar marah tapi berkata kalau ia tidak akan marah, gak kemarin, besok, atau sekarang, katanya. Bingung harus memiliki perasaan seperti apa jika Alta terus bersikap seperti itu.

Erky pikir, hanya dengan menetapkan pilihannya pada Alta, setelah berbicara dengan Rio sehari setelah ia tidak sengaja membanjurnya, maka semuanya akan berjalan dengan mudah. Mengungkapkan cerita soal perasaannya terhadap Anggi di masa lampau, memperjelas hubungannya dengan Alta, dan mulai terbuka dengan status sosial ayahnya. Namun, ketika Erky bertanya pada Rio soal Alta yang terus bertanya perihal Anggi, temannya bilang jika pembicaraan seperti itu harus dihindari, dan selama beberapa minggu ini, itulah yang Erky lakukan, menghindari percakapan soal mantannya. Satu-satunya yang mengganjal adalah Alta terlihat tidak senang setiap Erky mengalihkan pembicaraan, seperti yang disarankan Rio adalah kesalahan.

Untuk masalah bercerita tentang ayahnya, Erky merasa kalau hal itu tidak perlu. Anna tidak sengaja membocorkan tentang Alta yang sudah tahu tentang itu, setelah didesak lebih lanjut, akhirnya Anna mengakui jika ia memberi tahu Alta sewaktu di rumah sakit. Namun, menurut Anna, Alta terlihat tidak terkejut sewaktu tahu fakta itu, juga tidak ada perubahan, selama dua bulan ini, tentang Alta yang kerap memaksa untuk membayar bagiannya soal apapun.

Membeli tiket bioskop, makan, bahkan bensin yang sempat membuat Erky geli sendiri ketika malam harinya, setelah mereka makan malam di salah satu restoran, Alta memberikan selembar uang lima puluh ribu. Untuk bensin katanya. Erky membuat lelucon bahwa ia sedang istirahat dari menarik taksi sekarang, jadi Alta tidak perlu bayar. Alta terlihat panik, menjelaskan kalau dirinya tidak bermaksud seperti itu, membuat Erky tertawa setelahnya.

Jadi, apa yang salah lagi sekarang?

Mungkin Alta meragukan perasaan Erky terhadap Alta, tapi sikap Alta yang acuh tak acuh pun membuat Erky canggung untuk menunjukkannya. Berharap mengirim pesan, mengajak pergi, dan bercerita tentang hidupnya menyampaikan perasaannya dengan baik. Tapi, sepertinya tidak.

"Assalamualaikum." Erky mengetuk pintu beberapa kali, dan setelah beberapa kali mengetuk, akhirnya pintu terbuka. "Waalaikumsalam."

Yang menjawab memiliki logat yang berbeda dari umumnya, juga orangnya. Jason, Alta pernah bercerita soal kakaknya yang menikah dengan WNA, lalu tinggal di Australia dengan suaminya. Terdengar baik-baik saja bagi saat mendengarnya, tapi saat melihatnya sendiri, terasa sedikit aneh. "You must be Alta's fiance, come on in." ujar Jason, mempersilahkan Erky masuk setelah menatapnya beberapa saat.

"Thank you," jawab Erky singkat, lalu melangkah ke dalam. Terlihat, sewaktu Erky masuk ke ruang tamu, wanita yang mungkin berumur dua puluhan sedang duduk di ruang tengah berdiri dan berjalan menghampiri mereka. "Who is it?" tanya kakak Alta.

"Eh, Erky, ya?" tanyanya setelah melihat Erky langsung. "Billa, kakaknya Alta. Ini Jason, suami saya." ujarnya, memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangan, Erky menjabat tangan Billa bergantian dengan Jason, bertukar salam kenal dengan mereka berdua. "Mau jemput Alta, ya?"

Erky mengangguk. "Iya, Teh, Alta nya ada?"

"Ada, sebentar, ya, dipanggil dulu. Tadi, sih, lagi siap-siap. Mau minum apa?" Lalu meminta tolong pada Jason untuk memanggilkan Alta sementara Billa duduk di seberang Erky.

Sunshower ✔Where stories live. Discover now