3

693 77 154
                                    

“Kau menguping? Kau tahu itu perbuatan yang tidak baik,”

“Maaf. Tapi itu tidak sengaja” jawabku yang sedikit agak takut menatap mata hijaunya yang indah itu.

“Kau ingin paspor mu itu kembali?” tanyanya. Bodoh sekali, jika aku tidak menginginkan paspor ku kembali lantas untuk apa aku mengejarnya sampai ke rumah sakit ini?

“Tentu saja. Cepat kembalikan!” ucapku ketus dengan nada sedikit tinggi. Kesabaran ku sudah hilang.

“Ya sudah, kita harus ke rumahku dulu. Sudah kubilang 'kan, paspor mu ada di rumah” ucapnya yang kini menarik tanganku. Apa - apaan ini?!

“Hey! Aku tidak mau ikut! Lagian, aku ke sini membawa mobil”

“Mobilmu bisa diparkiran di sini saja dulu. Kau tenang saja, mobilmu aman” jawabnya santai dengan tangan yang masih menarikku.

“Masuk kau!” bentaknya. Astaga, kenapa dia malah membentakku?

“Kenapa kau malah membentakku?!”

“Cepat masuk! Atau kau——”

“Baiklah!” jawabku yang kini memasuki mobilnya dan duduk di kursi penumpang.

Harry pun masuk dengan wajah masam menahan amarah. Ada apa dengan lelaki ini? Bukankah tadi dia biasa saja sebelumnya?

Aku tersentak kaget saat Harry menutup keras pintu mobilnya, “Kau membuatku kaget, Harry”

“Dan kau membuatku marah!” astaga, apa yang aku perbuat?

“Aku tidak paham, kau ini kenapa? Tadi kau biasa - biasa saja dan sekarang kau malah marah - marah dan membentakku seenaknya,” kataku yang malah diberi tatapan tajam dari Harry. Matanya sangat indah. Tapi cara dia menatapku itu sangat menakutkan.

“Karena tadi itu masih di area rumah sakit, tepatnya di dekat kamar Emma”

“Emma? Siapa? Istrimu?” tanyaku yang malah tidak dijawab sama sekali dengan Harry. Baiklah, Styles, terserah padamu saja.

Mobil Harry berhenti tepat di halaman rumah yang sangat luas dan mewah. Mulutku sedikit menganga melihat betapa besarnya rumah ini.

“Kau tidak ingin turun?” tanya Harry tanpa melihat ke arahku. Tidak sopan.

Aku pun turun dari mobil Harry dan segera mengikuti langkahnya yang akan memasuki rumah ini, “Harry, ini rumahmu?” lagi, tidak ada respons sama sekali.

Apakah Harry mempunyai kepribadian ganda? Sebentar - sebentar ramah, pemarah, tidak sabaran, lalu sekarang dia menjadi pendiam dan cuek?

Aku terus mengikuti Harry sampai akhirnya kami memasuki dalam rumah ini. Sangat besar, dan mewah. Terdapat pajangan - pajangan yang disusun secara rapih dan ada beberapa hiasan yang terkesan vintage. Itu sangat keren.

Tatapan ku tertuju pada foto yang berukuran besar sekumpulan foto - foto pernikahan terpajang dengan indahnya, kulihat seorang lelaki memakai tuxedo hitam dengan bunga dan perempuan cantik berambut panjang dengan gaun putih besar yang melekat ditubuhnya. Lalu dengan seorang lelaki yang mungkin pendeta berdiri di tengah mereka berdua yang saling berhadapan dan berpegangan tangan.

“Sudah selesai mengamati foto kami?” tanya Harry yang membuat tatapan ku pada foto itu terhenti.

“Itu foto mu?” tanyaku yang sama sekali tidak dijawab oleh Harry. Sialan, apakah lelaki ini diciptakan hanya untuk bertanya tanpa mendengar jawaban orang yang ditanyanya?

Aku kini berada di kamar Harry, yang cukup luas juga. Tapi aneh, kamarnya bernuansa merah muda. Hampir semuanya merah muda.

“Harry, apakah ini kamar anakmu?” Harry langsung menatap ku kesal saat aku menanyakan ini kamar siapa, apa ada yang salah?

Dark Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang