10

640 63 118
                                    

Harry mengantarku ke flat miliknya waktu itu di saat kelakuan bodohnya itu padaku.

Sebenarnya, Emma nenyuruhku untuk tinggal di rumah mereka. Tapi tidak mungkin, Emma akan segera diperbolehkan untuk pulang.

Jika aku satu rumah dengan mereka, aku tidak akan kuat karena Harry pasti akan lebih memperhatikan Emma yang baru saja selesai operasi.

“Ayo, masuk,” ajak Harry merangkul bahuku dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya menarik koper yang isinya adalah bajuku.

Aku mengangguk dan tempat tidur itu, aku kembali melihatnya,“Kau ingat?”

Aku membuang muka, enggan menatap dan menjawab pertanyaan bodoh itu, “Aku lelah”

Aku langsung duduk di tempat tidur dan Harry berjalan ke arahku, “Kau istirahat saja dulu. Aku akan buatkan susu untukmu”

Aku hanya mengangguk malas. Setelah beberapa menit Harry datang dan membawa gelas yang berisikan susu untuk ibu hamil, “Diminum dulu,” ucapnya memberikan susu itu.

“Kau akan tetap di sini?” Harry terdiam, “Jawab aku, Harry”

“Aku, aku harus kembali ke rumah sakit,” sudah kuduga. Kenapa pula kau menanyakan pertanyaan yang kau sudah tahu jawabannya, Kim? Bodoh.

Aku memberikan gelas yang sudah kosong, “Kupikir kau akan di sini”

“Kau tahu, 'kan, Emma baru selesai operasi”

Aku mengangguk, “Yasudah, kau pergi sekarang saja. Aku ingin tidur”

Sudahlah Kimberly tidak usah berharap, meskipun kau mengandung anak Harry, bukan berarti perhatiannya akan terus padamu dan janin itu.

Harry menggeleng, “Aku akan ke sana saat kau sudah tidur”

“Kenapa begitu?”

“Tidak tega meninggalkan kau sendirian,” jawabnya.

“Lalu, kenapa tidak kau tetap di sini? Kenapa harus malam ini kau kembali ke rumah sakit jika kau tidak tega meninggalkan aku sendirian di sini. Ralat, aku di sini tidak sendirian, tapi dengan bayimu dan Emma”

Harry membulatkan matanya, “Itu bayiku dan bayimu, bukan dengan Emma. Aku ke rumah sakit karena Emma itu istriku, kau tahu!” sentaknya.

Emma itu istriku, kau tahu! Katanya. Baiklah. Itu memang fakta, yang menyakitkan.

“Iya, aku tahu dia itu istrimu. Istri kesayanganmu dan kau sangat mencintai dia, 'kan?” aku tersenyum dan menarik selimut untuk menutupi setengah tubuhku, “Kau boleh pergi, aku akan tidur”

Harry menggeleng, “Sudah kubilang, aku akan ke sana saat kau sudah tidur”

“Aku tidak akan bisa tidur jika kau ada di sini!” ucapku dengan sedikit menaikkan nada suaraku.

“Dan aku tidak bisa pergi jika kau belum tidur, Kim”

Aku menggeleng, “Aku tidak akan tidur kalau begitu”

“Itu artinya, kau memang sengaja ingin aku tetap di sini. Benar, 'kan?”

Ya, tepat sekali. Kau benar, Harry. Sayangnya kau lebih memilih ke rumah sakit dibandingkan untuk tetap tinggal.

“Bu—bukan itu,” jawabku, “Kau bisa pergi sekarang jika kau mau. Emma pasti sudah menunggumu”

“Aku akan tidur denganmu. Nanti jika kau sudah tidur, baru aku akan pergi”

“Aku tidak—”

“Harry Styles tidak terima penolakan dalam bentuk apapun,” kini dia menaiki tempat tidur dan duduk di sebelahku.

Dark Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang