9

704 61 161
                                    

Sebelumnya, thank you untuk kalian yang udah baca cerita mainstream ini dan udah sampe 1k padahal baru 10 hari yang lalu gue publish cerita ini. Thank u pokoknya!

Lagu Friends by Ed Sheeran milikkin cerita ini. Dari liriknya kebaca kok. Okay.

Kau pernah mendengar istilah “Friends with benefits” ? Kurasa kau pasti pernah mendengar istilah itu, atau mungkin pernah merasakan? Atau bahkan, mungkin sedang merasakan?

Benar, love, trust, and sex ada di dalamnya. Tapi, bagaimana jika temanmu ini mengandung bayi dari istilah bodoh itu?

Bodoh, itu aku. Kau tahu rasanya ingin keluar dari zona bodoh ini tapi kau sudah stuck terlalu dalam?

Dia dingin, tapi bukan es.

Dia pendiam, tapi keparat.

Dia sempurna, tapi berengsek.

Dia, Harry Styles.

Jika hidupmu sudah hancur, lalu apakah kau akan menghancurkan kehidupan seorang bayi yang bahkan belum lahir? Tentu saja tidak, aku tidak akan melakukan itu.

He is so bad but he does it so well.

Tidak pernah menyangka jika aku akan mengandung bayi dari Harry. Bagaimana jika Emma tahu kalau ini adalah hasilku dengan Harry, bukan hasilnya dengan Harry seperti yang direncanakan? Sewa rahim.

“Kim?” suara serak dan berat itu membuyarkan lamunanku, “Kau baik - baik saja?”

Aku menoleh tersenyum dan mengangguk, dia pun tersenyum, sangat manis, “Kenapa kau di sini? Emma baru saja selesai operasi, kau tidak menemani Emma?”

Jadi, Emma sudah selesai operasi pengangkatan rahim serta pengambilan sel telur itu yang bahkan tidak akan digunakan sama sekali. Kau telat, Emma. Aku sudah hamil duluan.

Harry menggeleng, “Emma belum sadar. Kau sudah minum susu untuk bayi ini? Ralat, maksudku, bayi kita,” Harry tersenyum sambil menunduk memperhatikan perutku yang sama sekali belum terlihat besar.

“Aku sudah meminumnya tadi,” jawabku dan Harry mengangguk, senyuman itu belum juga lepas, “Harry?” panggilku.

Harry menoleh dan menatapku lembut, “Aku ingin izin keluar sebentar untuk mencari makanan. Aku lapar”

“Biar aku antar,” ucapnya yang sudah berdiri, aku menggeleng, “Kenapa?”

“Aku bisa sendiri. Kau di sini saja tunggu Emma. Bukankah orang tua mu akan ke sini nanti? Kau tentu harus menyambut mereka, bukan?”

Harry menggeleng, “Tidak. Aku akan mengantarmu dan kita akan makan bersama. Emma aman di sini”

“Tapi, dia istrimu”

“Tapi kau mengandung anak kita,” ucapanya membuatku tersenyum. Harry sangat manis, dia juga baik meskipun sisi berengsek itu masih melekat di dirinya.

Aku dan Harry berjalan meninggalkan area rumah sakit untuk sekedar mencari makan.

“Kau ingin makan apa?” tanya Harry saat kami sudah duduk. Baru aku ingin menjawab tapi Harry sudah memesan duluan, “Roasted tomato & mozzarella panini 2 porsi dan coklat panas 2. Itu saja”

Ingatkah saat aku bilang Harry diciptakan hanya untuk bertanya? Baiklah, terserah dia saja lah.

“Rasanya kau senang bertanya tanpa meminta jawaban. Apakah kau selalu seperti ini?” tanyaku. Harry tertawa pelan, dimples itu terlihat lagi.

“Kau turuti saja. Kau ini sedang hamil, kau harus makan yang sehat - sehat,” ucapnya. Ya kurasa Harry tau makanan yang baik untuk perempuan yang hamil karena Emma pernah mengalami ini, bukan?

Dark Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang