6

2.6K 57 117
                                    

Usahakan ucap istighfar dulu ya :') mulmed Astaghfirullah :'''

Harry dan Kimberly turun dari mobil memasuki kafe yang mereka datangi,“Sisipkan tanganmu dilenganku, Kimberly. Agar Kenny tidak curiga” bisik Harry. Kimberly mengangguk.

Terlihat seorang perempuan cantik dengan postur tubuh sama dengan model ini menunggu kedatangan Harry. Senyumannya melebar saat melihat Harry, namun seketika pudar melihat tangan Kimberly yang melekat dilengan Harry.

“Hi, Kenny! Sudah lama menunggu?” tanya Harry sambil tersenyum ke arah Kimberly. Sementara Kenny menelan ludahnya berusaha untuk bersikap baik dihadapan keduanya, “Kenny? Kau baik - baik saja? Apa tidak ingin berkenalan dengan istriku ini?,” tanya Harry lagi yang kini merangkul Kimberly.

“Hi, Harry dan—”

“Kim—”

“Emma,” jika Harry tidak memotong jawaban Kimberly, maka rencananya akan rusak,“Emma Roberts Styles,” tambah Harry lagi dengan menekankan nama belakangnya, Styles.

Kenny tersenyum, “Baiklah, aku Kenny. Senang bertemu denganmu, Emma,” ucapnya berjabat tangan dengan Kimberly, “Oh, ya. Silahkan duduk,” pinta Kenny.

Harry dan Kimberly duduk berdampingan menghadap Kenny. Kenny dan Harry yang sebenarnya dari tadi canggung itu membuat Kimberly yang malah gugup. Takut jika nanti ada kesalahan dalam berbicara karena hari ini Harry meminta Kimberly untuk berlagak seperti Emma.

“Tidakkah Kenny bertemu Emma sebelumnya?” pikir Kimberly.

Harry berdeham dan menatap Kenny dengan serius, “Kau ingin bicara apa, Kenny? Dimana Ayahmu itu?”

“Harry, dia bukan hanya Ayahku. Dia juga Ayahmu, Ayah kandungmu” ucap Kenny.

Kimberly yang bingung hanya menatap Harry dengan tatapan what-the-hell-is-going-on?

“Tidak lagi. Tidak lagi Ayahku saat dia sudah menikah dengan jalang itu,” jawab Harry sedikit tertawa meremehkan.

Kenny menghela nafas panjang berusaha tidak terpancing emosi karena ucapan Harry barusan, “Dia juga bukan jalang. Dia Ibuku, Ibumu juga. Ibu tiri, kau tahu?”

Harry menggeleng, “Ibuku hanya satu. Bernama Anne Twist. Dulu pernah bermarga Styles, tapi... marga itu diambil oleh seorang jalang”

“Harry!” pekik Kimberly membuat Harry menoleh, “Kau tidak boleh seperti itu,” peringat Kimberly yang sedikit paham dengan arah perbincangan mereka.

“Kau tenang saja, sayang. Aku sedang berbicara dengan jalang, anak dari seorang jalang,” ucap Harry sedikit melirik ke arah Kenny.

“Harry, aku ke sini bukan untuk mendengarkan ejekkan darimu yang sama sekali tidak bermutu itu,” kini Kenny sudah terlihat kesal karena sedari tadi Harry terus menjuluki Ibu dan dirinya dengan sebutan jalang.

“Baiklah. Apa yang ingin dibicarakan, Nona Kenny Jane? Bukankah tadi sudah kutanya, huh?”

Lagi, Kenny menghela nafasnya gusar, “Aku ingin pamit. Aku akan melanjutkan kuliahku di Perancis,” ucap Kenny yang diberi tatapan serius dari Harry.

“K—kau akan ke Perancis? Sa—sampai kapan?” tanya Harry.

Kenny menggeleng, “Aku tidak tahu. Mungkin akan tinggal di sana untuk selamanya. Tapi, aku akan tetap ke Inggris untuk sekedar mengunjungi Mum dan Dad”

“Kenapa tidak kau ambil  jurusan Universitas yang ada di Inggris? Kenapa harus ke Perancis?” tanya Harry lagi.

Kimberly menatap Harry aneh. Kenapa terkesan Harry seperti tidak terima jika Kenny akan ke Perancis, “Benar dugaanku. Mungkin Harry mempunyai kepribadian ganda?” batin Kimberly bersuara.

Dark Side Where stories live. Discover now