[12]

1.1K 163 10
                                    

[Author]
*Tring*

Ketika Beam hendak tidur dan memejamkan mata karena semua lampu kamar Beam sudah Beam matikan semuanya, ponsel Beam berdering menandakan ada chat masuk di akun LINE Beam. Sejenak Beam menyalakan lampu tidurnya dan membalas chat tersebut yang ternyata dari Forth.

Hei wait! Dia mendapatkan nomornya dari mana? Beam memverifikasi akun LINEnya menggunakan nomor telfonnya.

Forth :
Swadii!!

Beam :
Swadii.

Beam :
Bagaimana kau bisa tahu nomorku?

Forth :
Aku mencurinya dari ponselmu waktu kau pergi ke toilet saat di cafe waktu itu.

Beam :
Oh.

Forth :
Apa besok kau ada waktu? Aku ingin mendengar pendapatmu mengenai hal-hal tentang cinta. Karena aku ingin membuat lukisan mengenai tema Romantisme.

Beam :
Ow, itu bagus.

Beam :
Tapi besok aku harus menghadiri acara bedah buku penulis favoritku.

Forth :
Benarkah?

(Forth sedang menulis ..)

(Beam sedang menulis ..)

Dan secara bersamaan mereka sama-sama saling mengirim pesan mereka tetapi pesan Forth terlebih dahulu masuk dibandingkan Beam.

Forth :
Baiklah. Kalau begitu bolehkah aku ikut karena aku juga membutuhkan beberapa pendapat dari orang lain salah satunya dengan menghadiri acara itu.

Beam :
Tentu.

"Shit." Gumam Beam yang kesal karena pesannya masuk lebih lama dibandingkan pesan Forth.

Ia tidak bermaksud menerima permintaan Forth yang meminta untuk ikut, tapi ia berpikir sejenak untuk menolak permintaan Forth itu

Forth :
Baiklah. Kalau begitu aku harus menunggumu dimana?

Beam pun kembali kesal dan bingung untuk menjawab pesan Forth yang baru saja masuk itu.

"Bagaimana ini? Aku benar-benar malas bertemu dengannya!" Gumam Beam yang bingung.

Beam :
Baiklah, aku akan menunggumu di terminal pukul 8 pagi.

Forth :
Baiklah. Sampai jumpa.

Beam pun tidak bisa melakukan apapun lagi selain bertemu dengan Forth besok atas kecerobohannya.

Beam lantas meletakan kembali ponselnya ketempat semula dan mematikan lampu tidurnya setelah itu beranjak memakai selimutnya dan tidur.

[Beam]
Aku pun terbangun pukul 6 pagi karena aku tidak bisa tertidur karena terus memikirkan nasibku bertemu dengan Forth nanti, akankah pertemuan kami baik-baik saja ataukan malah menjadi perkelahian perdebatan.

Aku pun melihat jam dindingku yang masih sangat pagi itu. Aku pun lantas bersiap-siap ritual sebelum mandi agar tidak mendapatkan masalah di acara nanti.

SAD STORY - Happy Ending [Book 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang