[25]

1.5K 163 6
                                    

[Author]
Ming tengah berjalan bersama dengan Kit disebuah mall berdua tanpa ada pengganggu diantara mereka. Entahlah dengan penggemar dari seorang DJ bernama Ming ini, akankah mereka mengganggu mereka berdua?

Berjalan dan berkeliling area Mall tidaklah melelahkan bagi mereka karena diiringi canda tawa mereka.

Sementara itu Beam, yang selesai berbincang dengan Bas kini sedang mengetik komputernya menyelesaikan buku garapannya itu. Tidak ada yang menemaninya, Forth tengah pergi bersama adiknya sejak kemarin.

Sedangkan Captain, ia kini menjadi pribadi yang pendiam dan menyendiri sejak ia tahu bahwa Beam tidak akan bisa mencintainya walau sekecil apapun. Dalam hatinya ia masih ingin berusaha untuk mendapatkan hati temannya itu, tapi ia masih memikirkan bagaiman caranya.

Forth, ya benar. Dia sekarang masih bersama dengan adiknya sedang berdo'a didalam kuil. Ia begitu khusyuk menjalankan ibadahnya. Dengan pandangan matanya yang selalu menghawatirkan bagaimana keadaan Beam sekarang.

Pring yang masih frustasi setelah putus dengan Phana, dua hari ini ia tidak keluar dari kamarnya meski kedua orang tuanya masuk berkali-kali untuk membawakannya sarapan dan tidak ia makan.

Phana dan Wayo, dua teman ini sedang bersepeda disebuah taman yang luas berbentuk lingkaran yang di tumbuhi banyak tumbuhan dan bunga-bunga yang cantik. Mereka saling berbalapan, dan bermain hal-hal yang seru lainnya.

Dalam hal ini aku sudah mempelajari banyak hal mengenai cinta. Dari temanku aku belajar bahwa kita harus saling melengkapi untuk melihat bagaimana indahnya cinta. Dan dari Forth aku belajar bahwa .... aku tidak mempelajari apapun. Yang ku dapatkan hanyalah senyum di bibir manisnya dan pandangan matanya yang mengatakan aku juga mencintainya. Aku tahu hubungan ini sangatlah mustahil, aneh, dan jijik di sebagian pandangan masyarakat. Tapi jika halnya itu memang cinta, kita tidak bisa menghindarinya. Menjadi seorang Gay haruslah siap untuk menerima cibiran pedas, pahit, dan menyakitkan di hati. Karena itu adalah langkah awal untuk membuat kita melihat seberapa kuat cinta yang kita pertahankan. Bagaikan dinding bendungan di China, bila semakin lama air akan terisi dan terus terisi sehingga membuat bendungan itu tidak mampu menahan lebih kuat maka bendungan itu akan hancur. Dan bagaimana caranya agar tidak hancur? Kita harus memperkuat lagi bendungan itu agar air tersebut tidak menghancurkannya.

P'Forth. Kau memberikanku cinta yang begitu indah. Sangatlah indah melebihi sinar bulan yang kau tunjukan padaku malam itu. Aku tidak pernah membayangkan akan seperti ini rasanya meski kau bukanlah cinta pertamaku. Tapi aku merasa beruntung dan bahagia bertemu denganmu dan jatuh cinta padamu.

Kau mengucapkan kata cinta yang lebih indah dari orang lain yang pernah ku dengar. Lebih indah dari marterpiece yang kau pajang kala itu. Kau membuatku diam tanpa kata saat mendengar kata itu. Dan kini, sejauh apapun kau pergi, selama apapun kau pergi, aku akan tetap menunggumu kembali.

The End.

Itulah coretan demi coretan yang ia tulis dalam buku karyanya. Dan apakah ini akan menjadi akhir baginya bersama dengan Forth.

[Wayo]
"P'Pha."

"Hmm?"

"Dimana pacarmu itu? Apa kau tidak pergi dengannya?" Tanyaku.

Ia pun terlihat begitu lesu sedih saat hendak memotong daging steaknya itu. Aku pun berpikir lagi, apakah ada yang salah dengan perkataanku?

"P'Pha. Ada apa?" Tanyaku lagi.

"Aku sudah putus dengan Pring." Jawabnya yang begitu lesu.

SAD STORY - Happy Ending [Book 1]Where stories live. Discover now