[19]

1.1K 160 10
                                    

[Author]
Wayo tidak bisa tidur meskipun Wayo sudah terbaring dibawah selimutnya, entah apa yang membuatnyatidak bisa tidur. Wayo terus terbayang-bayang saat bersama P'Pha di Bianglala.

Dan salah satunya aku pun juga teringat akan benda lembut dari P'Pha yang menempel dibibirnya ketika Bianglala itu mati.

'Astaga Yo!! Apa yang membuatmu mengingat hal itu? Sangatlah aneh aku mengingat hal itu.' Batinnya yang lantas membuatnya menutup diri dengan selimut.

Keesokan harinya Kit sedang memandangi kue perayaan hari jadinya dengan Ploy yang berada diatas meja tempat Ploy berada semalam

[Flashback]
Kit datang satu jam setelah bersama dengan Ming, dan ia pun lantas masuk kedalam cafe saat itu dan bertanya pada salah seorang pelayan yang berdiri dibelakang bartender.

"Swadii Khaa." Sapa pelayan itu.

"Swadii." Jawab Kit sambil mengedarkan pandangannya.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"P' Krub. Apa kau melihat gadis pirang berambut panjang tingginya sekitar kuping saya?" Tanyanya Kit yang menatap pelayan itu.

"Oh ... iya. Dia baru saja pergi 5 menit yang lalu." Jawab pelayan itu.

"Benarkah?"

"Iya. Dan gadis itu menitipkan ini untukmu."

Pelayan tersebut mengambil dan meletakan kue yang berada didepan Ploy malam itu diatas meja bartendernya.

Kit pun lantas menyadari ketika melihat tulisan diatas kuenya

"Happy 4th Anniversary For Our Relationship"

[Flashback Off]

Kit merasa frusrasi karena ia merasa betapa bodohnya sampai ia melupakan hari jadi hubungannya dengan Ploy.

*Tring*

Ponsel Kit yang berada disamping kue tersebut berdering. Kit lantas mengambil ponselnya itu dan melihat bahwa Ploy sedang mengirinya pesan.

Ploy :
Aku di kampusmu. Apa kau tidak masuk hari ini?

Kit pun dengan cepat langsung membalas pesan itu

Kit :
Sebentar lagi aku pergi.

Ploy :
Baiklah. Aku akan menunggumu.

Kit pun lantas bergegas pergi untuk bersiap-siap ke kampusnya.

[Wayo]
Kembali ke penampilanku seperti dulu. Berkaca mata dan berpenampilan seculun mungkin, aku berjalan menuju kelas bersama dengan sahabatku satu-satunya ini.

"Yo, maaf ya? Semalam aku tidak bisa datang. Tukang servis itu bilang mobilku sudah waktunya di servis, jadi semalam aku pulang jalan kaki." Ujar Boom yang menyesal karena semalam ia tidak datang kerumahku untuk menggantikan Phana menemaniku.

"Lalu mengapa kau tidak menelfonku? Aku bisa saja menjemputmu." Tanyaku yang begitu ku ketuskan.

"Ponselku habis batre."

"Ini semua salahmu. Seandainya kau datang dan aku tidak jadi pergi malam itu ......" Ucapku yang sontak teringat sesuatu.

Kami pun berhenti sejenak.

"Apa? Malam itu apa?" Tanya Boom yang penasaran denganku.

"Eeeeeeeeeeeee ...." Aku terus berdengung mengalihkan topik pembicaraan.

SAD STORY - Happy Ending [Book 1]Where stories live. Discover now