[23]

1K 163 22
                                    

Keesokan harinya Boom dan Peak yang tertidur dikamar sebelah kamar Yo, kini sedang bebenah kamar. Boom mencoba menghubungi sahabatnya itu karena ia ingin mendengar kabar dari sahabatnya itu, tapi ponselnya tidak bisa dihubungi.

Berkali-kali Boom mencoba menelfonnya tapi tetap saja nihil. Peak menghampiri pria itu dan berdiri disampingnya untuk bertanya.

"Yo tidak bisa dihubungi lagi?" Tanya Peak.

"Iya. Tidak biasanya ia seperti ini Peak. Dia selalu tidak lupa menyalakan ponselnya atau menchargernya." Ujar Boom yang terlihat resah.

"Ya sudah, nanti juga dia akan menghubungimu kalau dia ingin pulang." Ujar Peak.

"Maafkan aku karena aku selalu memikirkan Yo." Ucap Boom karena telah sedikit mengabaikan Peak.

"Tidak masalah. Aku juga pernah berada diposisimu." Jawab Peak yang tersenyum.

[Beam]
*Ting Tong*
Ku tekan tombol bel rumah Captain karna sudah dua hari aku tidak melihatnya karena aku sedang asyik dengan P'Forth.

Tapi kedatanganku sia-sia, dengan adanya kamera ditanganku aku ingin memotret wajahnya ketika bangun tidur dan membuka pintu tetapi ternyata yang ku potret adalah asisten rumah tangganya.

*Cekrek*
"Ow, bibi. Ku kira Captain yang membuka pintu." Ujarku yang sedikit terkejut karena kemunculannya.

"Aisshh .. Tuan Beam. Kau selalu saja memotretku." Ujar asisten rumah tangga Captain yang kesal.

"Bibi, jangan memanggilku "tuan". Aku bukan tuanmu panggil saja aku N'Beam, dan lagi pula aku belum tua dan aku masih tampan!!" Seruku.

"Baiklah baiklah N'Beam."

"Ow, dimana Captain?" Tanyaku.

"Tuan Captain sedang pergi."

"Pergi kemana?"

"Bibi tidak tahu. Tuan Captain tidak memberitahuku." Ujar bibi.

"Dasar bocah menyebalkan." Gerutuku yang kesal.

"Baiklah, lanjutkan saja pekerjaanmu bibi. Terima kasih ya?" Ujarku.

"Sama-sama."

Bibi pun lantas masuk dan menutup pintunya, sedangkan aku mengambil ponselku untuk menelfon bocah itu. Kemana ia pergi sepagi ini dan di hari minggu ini?

Mall? Sepagi inikah mall buka?

Olahraga? Ah .... tidak!! Dia orangnya sangat pemalas.

Dam begitu ku telfon nomornya pun tidak dapat ku hubungi.

Dan sebuah pesan pun masuk kedalam ponselku yang ternyata dari Forth.

Forth :
Aku akan pergi sebentar hari ini. Maaf aku tidak bisa menemanimu hari ini. Tidak apa-apa, kan? 😝

Beam :
Kau akan pergi kemana?

Forth :
Entahlah, adikku yang mengajakku.

Beam :
Baiklah. Jaga dirimu baik-baik.

Forth :
Okay. 😘😘

Aku pun tertawa sendiri melihat emotikon yang dikirimkannya itu. Lantas saja sejenak aku berpikir aku harus pergi kemana dan bersama siapa untuk hari ini.

Captain, dia entah pergi kemana aku tidak tahu.
Dan P'Forth, dia pergi bersama adiknya entah kemana juga.

Aku pun lantas teringat akan Yo. Ya, mungkin saja dia bisa menemaniku hari ini. Aku langsung saja menelfon Yo, tapi jawaban pun sama seperti aku menelfon Captain.

SAD STORY - Happy Ending [Book 1]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu