[17]

1K 153 12
                                    

[Author]
Sedari tadi Boom berpisah dengan Wayo, ia tidak melihat temannya itu lagi hingga bel masuk berdering dan semua murid berlarian masuk kedalam kelas.

Boom yang sudah duduk di bangkunya hanya menunggu Wayo saja, tetapi pria itu tak kunjung muncul juga.

Dimana bocah itu?
Boom mulai merasa risau terhadap temannya itu, akhirnya Boom pun lantas pergi untuk mencari sahabatnya itu yang hilang entah kemana.

Tiap lorong telah ia telusuri, kamar mandi dan berbagai ruangan lainnya telah ia masuki namun tak ada Yo disana. Boom mulai merakan rasa yang tidak enak terhadap temannya itu.

Hingga tak tahu lagi ia harus mencarinya kemana dan akhirnya menelfon Phana karena siapa tahu saja pria itu membawa kabur temannya.

Phana yang tengah asyik makan dengan pacarnya itu menjawab telfon dari Boom dan terlihat pula wajah iri dari pacarnya itu.

"Hallo, ini siapa?" Tanya Phana yang tidak mengenali nomor telfon pemanggilnya.

"Hei, P'Pha. Apa kau membawa kabur temanku?" Tanya Boom.

"Ha? Tidak. Aku tidak bersamanya. Memangnya ada apa?"

"Apa benar kau tidak dengan Yo?"

"Sungguh, aku tidak bersamanya. Aku sedang dengan pacarku. Bukankah tadi dia masuk ke sekolahnya?"

"Errrr ... tadi dia juga makan denganku di kantin, tapi sekarang dia tidak ada."

"Hoi, bagaimana bisa?" Ucap Phana yang juga kaget.

"Entahlah. Ku kira kau menculiknya jadi aku menelfonmu."

"Baiklah, aku akan menelfonnya."

"Sudah ku coba tapi dia tidak menjawabnya."

"Baiklah. Aku akan menghubungimu lagi."

"Errr ... terima kasih." Jawab Boom.

Berakhirlah sudah percakapan telfon mereka berdua dan setlah itu Boom pergi mencarinya lagi.

Dimana Yo sekarang? Pria ini selalu membuat khawatir semua orang sejak dulu. Tapi ia tidak pernah selalu menghilang seperti ini.

[Beam]
Aku menunggu Captain selesai dengan kelasnya, berdiri disamping mobilnya berjam-jam sangatlah membosankan. Dan tak lama ia menghampiriku dengan wajahnya yang masih lesu saat bertemu denganku.

"Apa kau selesai dengan kelasmu?" Tanyaku.

Ia hanya mengangguk bahkan anggukannya itu tidak dapat ku lihat sedikitpun.

"Kalau begitu, ayo ikut aku. Kita akan pergi ke ....." Ucapku yang belum selesai.

"Aku tidak bisa." Sahutnya.

Dan bahkan ketika ia menolak pun tanpa ada terselip kata maaf di ucapannya, Captain hari ini tidak seperti biasanya. Aku bertanya-tanya, ada apa dengannya?

"Apa kau ada Pr?" Tanyaku.

"Kau tidak perlu tahu." Jawabnya yang sedikit ketus.

Dan saat ia hendak masuk kedalam mobil, aku menarik tangannya hingga membuat kita berdiri berhadapan cukup dekat. Bahu kita sejajar berlawanan, dan itu sedikit membuatku gugup.

"Ada apa denganmu?"

"Mengapa kau jadi seperti ini padaku?"

Ia tetap diam membungkam diri meski aku menangainya berkali-kali. Dia sangat membuatku bingung, sebelumya ia tidak seperti ini padaku. Jika ia marah padaku pasti ia akan mengungkapkannya padaku, tapi kali ini mengapa ia lebih membungkam.

SAD STORY - Happy Ending [Book 1]Where stories live. Discover now