MCS#3

592 60 0
                                    

Yuna berjalan di sekitar koridor universiti, mata meliar mencari sesuatu yamg dapat menarik perhatiannya

Langkahnya terhenti di signboard universiti, notis yang ditampal dibaca

Senyumannya semakin melebar

- 🌻 -

" Fina later you add a bit of decoration near here .. but I want a simple type " jari digerak gerakkan di atas kertas. Fina seperti membayangkan sesuatu lalu mengangguk faham.

" I'll talk to delisha later " kertas tersebut digulungkan.

" You can go now " Fina menunduk hormat lalu berlalu keluar.

- 🌻 -

" I want you guys to prepare this assignment before next month. Mikail! I'm giving this responsibility to you "

" Disperse "

Semua pelajar mengemas barang masing masing. Ada yang terus bergegas keluar. Ada yang tidur. Macam macam lah karenah. Kalau nak cerita memang takkan tamat punya. Silap silap terpaksa buat buku 2 pulak. Eh?

Mata melilau mencari kelibat Fina, leher dipanjangkan bak zirafah? Dilihat Fina sedang berbual dengan seseorang. Yuna mengecilkan matanya untuk melihat dengan lebih jelas.

" Ouh minah tu " omel Yuna.

Dilihat mereka berdua segera keluar dari dewan kuliah sambil membawa beberapa gulung kertas

" Assignment tak siap lagi lah tu " bahu dihinjutkan sedikit.

Mata meliar melihat sekeliling.. Yuna segera mengemas bagpack nya lalu terus keluar dari dewan kuliah. Mana taknya ramai jantan pastu takda member. Tak ke alone namanya tu?

- 🌻 -

" Weh Mikail ko tengok tu " bibir dimuncungkan

Mikail segera melihat mengikut arah 'bibir' Daniel

Figura perempuan berspek dipandang. " So? " tanya Mikail tidak faham point apa yang Daniel bagi.

" Ce ko try" kening kiri diangkat angkatkan.

" Wtf?! Seriously? Weh! Bukan taste aku lah! " kata Mikail membantah

" Ala try je lah "

" No " Mikail berpelukan tubuh.

" Aku cabar ko " rahang Mikail diketap.

" K! " cabaran? Haha Mikail tolak cabaran? Memang takkan terjadi!

- 🌻 -

" Hishh " panggilan dimatikan. iPhone digenggam geram.

Baru saja Yuna mahu bergerak pergi, seseorang memegang pergelangan tangannya. Yuna menyentap geram.

" Hishh apa ni?! " jerkah Yuna berang

" Hushh garang " mata dikenyitkan sebelah

" Asal ko ni? Sakit mata? Dah lah jijikk.. Kena samak lah tangan aku ni " rungut Yuna

Malas Yuna mahu melayan, lantas diri dibawa keluar jauh daripada 'anjing'

" Macam tu je? Cehh" bibir dicebikkan. " Pikir aku nak sangat ke pegang tangan ko. Berambus ahh ko. Setakat ko? Banyak lah dekat 'lorong' sana tu " bebel Mikail bengang.

- 🌻 -

Bangku di taman mini dituju, punggung dijatuhkan.

Oppo F9 dikeluarkan dari bag pack nya, earphone dikeluarkan lalu disangkutkan ke dalam telinganya. lagu Gold dimainkan. Mata dipejamkan. Bibir terkumat kamit seperti mengikut rentak nyanyi lagu tersebut.

Tiba tiba.

Mata dibuka luas, earphone dicabut. Lagu dimatikan. Gambar yang baru ditangkapnya dicari.

IPhone 8plus di'on'kan, nombor didail. Lantas Oppo F9 dimasukkan kedalam bagpack nya. IPhone nya ditekapkan di telinga

" Hello? "
"....."
" Saya nak join.... "

- 🌻 -

Langkah diatur perlahan, dapur dituju. Figura wanita memasak disapa

" Mama masak apa tu? " kuali dijengah

" Karipap segera je " karipap diterbalikkan.

" Ouhh " punggung dijatuhkan di atas kerusi meja makan.

" Hahh ni, adik ok tk Rul nak sambung belajar dekat sana? " tangan masih sibuk memegang sudip.

" Adik ok je..Tapi, dia suruh daftar lambat sikit " air yang sudah sedia ada diatas meja dihirup.

" Eh? Kenapa pulak? " gas dimatikan, piring dicapai.

" Entahlah ma. " bahu dihinjutkan sedikit.

" Nah " piring yang berisikan karipap goreng dihidangkan.

- 🌻 -

"Knock. Knock" pintu diketuk

" Masuk " laung satu suara dari dalam. Yuna melangkah masuk sebaik saja mendengar arahan tersebut.

" Puan Reyta " badan dibongkokkan

" Duduk " Yuna melabuhkan punggung diatas kerusi bertentangan Puan Reyta

" Sebelum tu saya nak tanya, pandai main piano? "

" Erkk pandai.. Kenapa Puan? " aku just nak jadi tukang mekap je.. Apa kena mengena dengan piano?

" Bagus saya nak kamu main piano" badan disandarkan dikerusi

" Tapi saya just nak jadi.. " ayat Yuna tergantung

" No tapi tapi " kata Puan Reyna muktamad

" Erkk " terkelu lidah Yuna untuk berkata

" Don't worry.. Kamu hanya perlu main piano saja.. Keperluan? Kami sudah sediakan " lama Yuna berdiam diri.

[C] Misi Cinta SejatiWhere stories live. Discover now