MCS#10

297 42 6
                                    

Trolinya ditarik masuk ke balai ketibaan, beg miliknya yang datang dari satu mesin penyimpan beg diambil lalu diletak diatas troli.

Troli terus disorong, kiri kanan dipandang. Jam DW dipergelangan tangan dipandang sekilas.

" Mana minah ni? "

Sebuah kereta BMW berwarna grey tepat tepat berhenti dihadapannya. Pemilik kereta dipandang.

Ryta, pemilik kereta segera memboloskan diri dari kereta miliknya lalu berlalu pada bonet keretanya. Bonet dibuka.

Troli terus disorong, bagasinya dimasukkan kedalam bonet. Ryta yang tersengih kerang busuk dijeling.

" So? "

" So.. " dahi Fina berkerut. Sorry babe, punchline kau tak sampai

" Ishh kau ni. So sekarang ni kau nak gi mana? " geram Ryta dibuatnya, segera bonet ditutup. Mentang mentang dah pergi ke luar negara, terus otak tak berfungsi. Huhh.

" Hmm. Lappparrrr " matanya dikelip kelip bak kucing terlebih gedikzz. Perut yang sedari tadi memainkan ringtone dipegang.

Ryta mencebik

" Cakap jelah lapar. Tak payah lah buat muka biawak dia tu " ujar Ryta

Ryta yang beriak selamba dijeling. Huhh. Muka secomel kucing parsi ni boleh dia kata macam biawak. Dengkilah tu, muka dia macam cicak.

Malas Ryta mahu melayan. Bukan dia tak tahu, dari tadi si Fina ni pandang macam nak telan. Pikir gerun?

" Cafe? " tanya Ryta

" Cafe? Dekat mana? "

" Tu " jari ditunding ke sebuah cafe di dalam KLIA. Cafe tersebut dipandang Fina.

" Woii aku laparlah. So, restoran lah " rungut Fina

" Cehh, cakap jelah restoran. Memenatkan jari aku menunding je " bebel Ryta. Daun pintu dibuka, tubuhnya disumbat ke dalam kereta diikuti Fina.

Kereta BMW berwarna grey itu mulai membelah jalan raya yang kini sesak dengan asap kenderaan.

🌸🌸🌸🌸

Selesai menyalinkan dress yang menutupi tubuhnya, pintu bilik persalinan ditolak. Figura seseorang dicari.

" Yuna? Dah siap? " pantas Yuna memalingkan wajahnya kearah si penanya. Senyuman nipis diukir.

" Sudah kak " jawap Yuna

" Hahh, pergi duduk kat meja solek dulu. Kak Mya nak ambil barang kejap " langkah diatur menuju ke suatu tempat meninggalkan Yuna.

Bayangan Kak Mya dihantar melalui lirikan matanya. Meja solek dipandang.

Hembusan nafas yang entah ke berapa kali dilepaskan.

" Nervous? " tersentak Yuna dibuatnya. Dadanya diurut perlahan.

" Kau ni Am. Buat aku terkejut je. Islam kan? " lelaki yang sudah berkot berwarna navy blue ditenung tajam.

" Hehehee " leher digosok.

" Assalammualaikum. Miss Perfect Plus Hot, Yuna Dahlia "

" Waalaikumsalam. Mr. Sweet Talker Plus Playboy, Amran Syah " senyuman plastik sementara diukir. Anak mata hitamnya diguling keatas.

" Main kasar nampak " bengang Am dibuatnya. Yang sweet talker tu betulah. Cuma bab playboy tu, aku setia k! Baru gentle.

Yuna berpeluk tubuh. Kening sebelah diangkat tanda mengejek. Senyuman sinis diukir.

" Erkk, whatever lah. " malas Am mahu berlama lama disitu, langkah diatur meninggalkan Yuna.

Bayangan Am dijeling, meja solek dituju. Punggung dilabuhkan diatas kerusi kecil.

Setelah itu, figura wanita membawa beg soleknya berlalu di mata Yuna

Kak Mya mulai menjalankan tugasnya. Muka bersih Yuna mulai di makeup.

🌸🌸🌸🌸

Pintu gerbang dewan dilepasi, figura Mirul dicari. Kiri kanan dipandang. Pandangannya mati pada meja berhadapan pentas.

Langkah segera diatur. Manusia yang sudah memenuhi ruang dewan diharungi.

Mikail yang baru melabuhkan punggung disebelahnya dipandang.

" Kau pahal? Baru balik jog ke? "

" Gile kau jog malam malam? " dahinya dikesat kasar

" Dah tu? " pandangan terarah pada pernafasan Mikail. Asma?

" Kau tak nampak sedozen manusia ni? " nafas diatur

" Tulah kau. Aku suruh datang awal tak nak " bebel Mirul

" Aku bukan tak nak datang awal. Cuma.. you know KL, jammed. "

" Cehh, alasan " Mirul mencebik

IPhone 8+ milik Mirul bergetar. Segera button hijau ditolak. Phone nya ditekap ke telinga.

" Hahh, Yuna. Asal? "
" ..... "
" Mana aku tahu "
" .... "
" Kau kan BFF dia "
" .... "
" Cehh "
" ..... "
" Kalau aku rasa aku jahat, aku tolong kau. Well you know, aku sentiasa baik. So? "

Panggilan dimatikan, phone diletak semula diatas meja.

" Asal? " tanya Mikail ingin tahu

" Yuna "

Mikail mengangkat kening menyuruh Mirul meneruskan ayatnya.

" Tanya pasal Fina "

" Ehh? Fina tak datang? "

" Dia kat pergi lawat omma dia "

" Bukan dah balik Malaysia ke? "

" Bila? "

" Semalam "

" Tapi asal tak sampai lagi? "

" Gaduh? "

" Maybe "

" Tapi, diaorang kan BFF. Kalau gaduh pun, esok dah gelak macam pontianak. Or.. "

" Sebab lain "

Mirul dan Mikail berpandangan antara satu sama lain. Pelbagai soalan bermain di fikiran mereka.

[C] Misi Cinta SejatiOnde histórias criam vida. Descubra agora