MCS#52

87 17 1
                                    

Genggaman pada mikrofon nya dibetulkan. Pakaiannya dikemaskan lagi.

" Ready? " tanyanya pada jurukamera dihadapannya. Lelaki berspek itu mengangguk perlahan. Tangan lelaki itu diangkat diikuti jarinya. 1,2,3 action!

" Hello everyone. Now I'm here. Song Hye Kook. Today I will meet with our secret fighter, leejay. So, let's ... " buku lima tangannya pantas diketukkan pada muka pintu. Selepas menunggu beberapa minit, daun pintu terbuka dari dalam.

" Hye leejay. Nice to mee .. Omaigadd " dia tergamam. Mulutnya ditekup tanda dia betul betul terkejut. Jurukameranya dilihat. Masih merakam. Hot news!

" Leejay. Be honest ok. This your girlfriend? " jari ditunding pada wanita yang memakai dress hitam atas lutut. Matanya meliar pada batu bata di badan orang yang digelar ' leejay '. Wushhh.

" Ehh. We're just friend. " kata leejay memberi kenyataan kepada persoalan wartawan wanita itu.

" Just friend? Huhh " senyuman sinis diukir. " You both in one room. Girl and boy. And ... dressing like that? Just friend " kata kata daripada wartawan itu membuatkan mereka berdua terkesima. Lidah masing-masing kelu untuk berkata kata.

" This just .. erhhh " leejay mengigit bibir. Tak tau nak jawap apa.

Tiba tiba sahaja wanita berpakaian dress hitam atas lutut itu segera berlari. Lantas itu, segera wartawan dan jurukameranya mengikuti dia.

Leejay sedar dia ditinggalkan, segera tubuh disumbat masuk kedalam biliknya.

" Shitt " tumbukkan dilepaskan pada dinding biliknya. Penumbuknya yang memerah diabaikan. Sekali lagi tumbukan dilepaskan. Cecair merah memancut keluar. Tompok tompok merah di dinding putih biliknya dihiraukan. " Shittyall sape nak perangkap aku ni. Arhhh "

Phone nya yang berdering dipandang sekilas. Nama si pemanggil dibaca.

" Fyq " gumamnya perlahan.

🌻🌻🌻🌻

Tangan kirinya dilambai lambaikan ke jalan. Kebetulan, sebuah teksi melalui lalu berhenti tepat dihadapan wanita itu. Kepala ditolehkan kebelakang lalu lantas dia menyumbatkan tubuhnya kedalam perut kereta.

Cermin teksi yang diketuk ketuk dari luar dihiraukan.

Selepas memberi tahu destinasi nya, teksi itu mulai membelah jalan.

Genggaman mikrofon dieratkan lalu. Dia mendengus. Jurukamera disebabnya dilihat.

" Get it? "

" Yupp "

Senyuman sinis diukir. Phone dipoket dikeluarkan. Nombor seseorang didail.

" Bipp.bippp. Bipp.bipp. "

Panggilannya berjawap.

" Hello? "

🌻🌻🌻🌻

Jam dipergelangan tangannya dilihat sekilas. Senyuman sinis tanda kemenangan meniti dibibirnya.

Phone dipoketnya yang bergetar pantas dikeluarkan. Nama sipesi pemanggil dilihat.

' HyeKook ' monolog nya sendirian.

Panggilan segera dijawap. Tanpa membuat masa, dirinya terlebih dahulu mengatur percakapan.

" Hello? " katanya pada si pemanggil.

" Sir, I'm done. How's next? " tanya si pemanggil. Sepertinya tidak sabar ingin menjalankan tugasnya.

Dirinya terdiam. Otaknya bergeliga ingin memikirkan sesuatu.

" Sir? " panggilnya apabila tidak menerima sebarang sahutan.

" Hurmm. Upload the video on YouTube, Instagram, Twitter and every social media. Just make sure, it be a breaking news in 5 hours. "

" Why not we just do it on TV? "

" I'm sure it not be. Cause, they afraid. " terangnya sinis. Senyuman serong terukir. " Get it? "

" Ohh. Ok sir. I will do it as soon as possible ( ASAP ) "

" I wait it " seusai itu, panggilan terus dimatikan. Phone diletakkan di atas meja.

Senyuman sinisnye semakin melebar.

" Jay, it just a beginning of revenge. And Fyq, you're the next. "

" Devil's Bestie? Huhh. Such a jerk "

" Sha, fucking girl everrr. Just wait for your karma, bitch. Or should I call ... Shaitan? "

" I'm doing not because Fina or Emma. I'm doing because my true love, Yuna Dahlia. My first and my last. "

[C] Misi Cinta SejatiWhere stories live. Discover now