MCS#14

217 35 0
                                    

Someone P.O.V

Yuna yang sedang duduk di bangku ku lihat benci. Aku mengukir senyuman sinis.

Yuna menggangkat punggung lalu bergerak ke suatu tempat. Pantas aku mengekori langkahnya secara senyap senyap.

Ladies Toilet.

Tombol pintu dipulas. Selepas menghumbankan diri kedalam toilet, pintu ditutup.

Aku juga berbuat begitu. Riak tenang masih dipaparkan. Aku berpura pura membasuh tangan di sink. Pantulan imej Yuna di cermin toilet dipandang.

Kelihatan Yuna menghumbankan diri kedalam salah satu toilet.

" Klik " pintunya dikunci.

Aku merapati pintu toilet, telinga ditekup.

Yang ku dengar hanyalah tangisan. Yee, Yuna Dahlia menangis.

Yuna menangis? Hahaha. Kau buang orang yang aku sayang. Sekarang, aku pulak yang buang orang yang kau sayang.

Fair? Belum lagi Yuna.

Stalker? Yes, me.

Kejam? Dia yang buat aku jadi macam ni.

Aku kembali ke arah sink, cermin dipandang. Handbag aku selok, lipstick berwarna merah terang dikeluarkan.

Cermin dihadapan diconteng. Lipstick dijadikan sebagai media menulis.

Yuna
Dahlia

Aku tersenyum puas. Malas mahu berlama lama disitu, aku segera memboloskan diri daripada toilet.

Aku tersenyum sinis.

" Ini, baru sedikit Yuna "

" Or lebih kepada. Ini baru permulaan "

" Dendam aku pada kau masih belum terbalas. "

" Yuna Dahlia "

" Just wait and see "

🌸🌸🌸🌸

Beg kertas dipegang pada kedua belah tangan. Manusia dihadapan dipandang tajam.

" Ryta, stop. I'm tried " mengeluh

" Alah Fina. Satu kedai lagi, please " pujuk Ryta. Wajah pokerface tetap ditayangkan.

" Yelah. Jom, cafe. Aku 'payung' " berdesup pergi Fina meninggalkan Ryta

" Wtf? Tadi kata penat. Huhh " langkah diatur mengikuti Fina. Cuma bezanya, Fina berlari, dia berjalan.

Punggung dilabuhkan, beg kertas diletakkan pada kerusi disebelah.

" Order? " tanya Ryta pada Fina

" Sokey. Aku dah order "

" Kau order aku punya apa? "

" Fav kau "

Selepas menunggu beberapa minit, akhirnya hidangan sampai. Waiter yang tadi mengambil order kini sedang mendulang hidangan.

" Ini 2 cheesecake dan 2 coconut shake " selesai meletakkan hidangan tersebut. Waiter berlalu pergi.

" Woii, aku tak suka cheese lah " rungut Ryta. Cehh. Fav lah sangat.

" Ouhh, lupa. Ni fav Yuna " gumam Fina perlahan namun dapat didengari ke gegendang telinga Ryta.

" Takpe lah. Aku ambil coconut shake ni je. Cheesecake ni kau ambil. " piring yang berisikan cheesecake ditolak kearah Fina. Coconut shake disedut.

" Thanks "

🌸🌸🌸🌸

Punggung dilabuhkan. Tangan diangkat.

" Waiter " laungnya memanggil. Seorang pelayan yang mendengar pantas pergi kearah Yuna.

" Cheesecake satu " Yuna tersenyum nipis

Waiter menganggukkan sedikit kepalanya lalu berlalu.

🌸🌸🌸🌸

" Suara tu " tersentak Fina dibuatnya

" Weyhh, kau bungkus yang ni " piring berisikan cheesecake yang belum terusik lagi ditolak

" Asal? " kepalanya diangkat memandang Fina

" Erkk, a..aku terlupa something " alasan

" Hmm, yelah. " piring itu diangkat lalu berlalu ke arah kaunter

Jarinya dimain. Gelisah. Aircond di cafe tidak dapat menghentikan peluh daripada penitik didahinya.

Punggung diangkat.

" Fina, mana kau? " keluh seseorang. Tergetar getar tubuh Fina apabila orang disebelahnya berkata sebegitu. Tubuhnya kaku.

" Woii, Fina. Jalan lah, ni aku dah bungkuskan " arah Ryta. Pahal minah ni jadi tiang lampu dekat cafe ni.

Sedar akan itu, pantas Fina melajukan pergerakkannya

" Fina? "

[C] Misi Cinta SejatiUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum