MCS#29

113 23 2
                                    

Setelah memarking kan kereta di lot parking, segera punat di kunci kereta ditekan.

Cafe dihadapan dipandang.

" I know it clise but.. macam pernah dengar nama cafe ni tapi.. "

" Woii Am. Kau tercegat apa lagi kat situ. Masuklah " panggil Mirul

" Ouhh k " Am yang masih terpinga pinga pantas menyumbatkan dirinya kedalam cafe tersebut.

🌸🌸🌸🌸

Suasana dalam cafe ditilik.

" Hmm. Not bad. " gumam Yuna sebelum kakinya laju menghampiri sebuah meja kayu yang mempunyai 5 seat. Punggung dilabuhkan diatas kerusi bersebelahan Emma.

Mirul yang sedang mengorak langkah dilihat. Faham akan tujuan langkahnya Mirul, pantas Yuna bersuara.

" Untuk mengelakkan kau lebih broken. Better ko duduk sini. Amirul Iskandar " ujar Yuna mendapat cebikan daripada Mirul. Yuna dijeling tak puas hati, langkah pantas menghampiri seat yang ditunjuk Yuna. Punggung dilabuhkan.

" Am, kau duduk depan ak... " belum sempat Yuna menghabiskan ayatnya, figura yang tidak diingini sudah selamat menjatuhkan punggungnya diatas kerusi berhadapan Yuna. Yuna memandang Mikail tidak percaya. What the f*cking man you're?

" Woii. Kau.. " sekali lagi ayat Yuna tergantung akibat..

" Am, duduk sebelah aku " arah Mikail. Kerusi kayu disebelahnya ditepuk tepuk. Wajah merah Yuna dipandang sinis. Yuna yang bengang pantas memeluk tubuh. Huhh.

Yuna dan Mikail dipandang bengang. Wtf? Kau pikir aku toys. Kerusi kayu ditarik bengang. Punggung dilabuhkan. Hanat ada member cam ni.

" Order? " tanya seseorang apabila dirinya hanya menjadi patung cendana disitu. Tak faham apa yang diaorang perkataan.

Sedar akan pertanyaan itu, pantas menu diatas meja dicapai lalu diselak. Kepalanya terangguk angguk, matanya masih fokus pada isi dalam menu. Dia mengeluh. Menu ditutup.

" Bagi kami 5 piring cheesecake, 5 fresh orange " kata Mirul sambil tersengih. Wajah terpinga pinga waiter dilihat.

" Yea? " katanya tak paham. Pelancong. Biasalah.

Lengan sasa Mirul dicuit.

" Pe? " tanya Mirul. Cuit cuit, kau pahal?

" Kau faham tak kita kat mana sekarang ni? " kata Yuna bengang. Apahal lah ada kembar macam ni?

" Seoul " ujar Mirul. Otak masih loading. Mungkin?

Dahinya ditepuk perlahan. Dah tu ko pi cakap bahasa yang dia takkan paham apa pasal? " So? " kata Yuna menekankan perkataan tersebut.

" Ouhhh " Mirul tersengih kerang busuk. Leher digosok gosok. Habit kalau bengang.

Selesai meng'order' dengan bahasa yang difahaminya, waiter tersebut berlalu pergi. Pemergiannya dihantar melalui lirikan matanya.

" So, plan? " tanya Am sambil menongkat dagu.

" Tanya Yuna " kata Mirul malas. Anak matanya masih fokus pada paparan skrin iphone nya.

[C] Misi Cinta SejatiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon