[Vol. I] Bag 10 : Antara Kita

3K 420 10
                                    

Bagian 10

我们之间

Wǒmen Zhī Jiān

Antara Kita


Pengarang : Angelina

Penerjemah Mikazuki2017

Penyunting Cerita

Penerjemah Eng-Ind : FoxyJung

Penyunting Cerita dan Editor Eng-Ind : Only-I-Know-Who-Unni

♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦


Beberapa waktu telah berlalu sejak latihan militer berakhir. Ke Bu mengambil sebuah pulpen dan mengetuk-ngetukannya ke atas meja. Sejenak dia mengamati buku yang ada di depannya. Selanjutnya, dia melihat dosen yang ada di podium. Akhirnya dia mengambil handphonenya dan memeriksa informasi grup. Beberapa waktu yang lalu, Chu Haoyu menyeret mereka ke dalam grup ini yang beranggotakan hanya tujuh orang. Tidak ada yang tahu kapan era sederhana menulis catatan perlahan memudar. Masa mobil-mobil tanpa henti bergerak melesat maju, sama seperti orang bodoh yang sangat ingin binasa.

Ke Bu membaca topik yang tidak menarik. Pada saat itu, muncul seorang wanita cantik di luar kelas berumur sekitar 25 atau 26 tahun. Rambutnya diwarnai merah terang. Dia mengenakan gaun berenda hitam dan sepatu hak tinggi merah. Dia cantik dan mempesona, memicu perbincangan diantara para pemuda di kelas. Wanita itu berdiri di luar pintu. Sang dosen keluar. Keduanya membisikkan beberapa patah kata. Kemudian, dosen itu mengangguk, ke arah kelas, dia berkata : "Ke Bu, seseorang mencarimu." Ke Bu tidak terlihat terkejut sama sekali. Dia berdiri dan berjalan keluar kelas. Dia mengenal wanita cantik yang membuat para pria terpesona itu. Tiba-tiba, muncul seorang wanita yang tidak bisa dihindari di kehidupan Ke Bu.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Ke Bu sejenak tidak tahu ekspresi seperti apa yang dia gunakan untuk merespon. Dia merasa agak malu.

"Aku sedikit khawatir dengan keadaanmu di sekolah baru, jadi aku datang untuk menjengukmu."

"Oh, ya? Aku baik-baik saja."

Wanita itu memberikan sebuah paper bag kepada Ke Bu : "Ngomong-ngomong, aku membelikanmu beberapa potong baju. Kau tidak boleh bilang tidak, kecuali kau merasa aku menggunakan uangku untuk mempermalukanmu. Aku tidak bisa lama-lama. Aku hanya minta ijin setengah hari. Aku akan datang dan melihatmu pergi."

Ke Bu mengambil paper bag itu : "Baiklah, terima kasih." Wanita itu tersenyum lembut. Dia mengulurkan jemarinya yang ramping untuk merapikan kerah baju Ke Bu yang kusut. Gerakan yang sangat mesra di depan banyak orang ini membuat Ke Bu merasa agak malu, tetapi badannya tetap berdiri di tempat yang sama.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Jangan lupa makan. Apapun yang terjadi, tidak apa-apa untuk menelponku sesekali."

"Aku mengerti." Ekspresi wajah Ke Bu nampak pelik, dia mengikuti sosok wanita dengan matanya. Dia ragu-ragu untuk sejenak, lalu tiba-tiba dia menghentikan wanita itu : "Jalan, hati-hati di jalan."

Bibir merah wanita itu tampak sedikit terbuka. Dia tersenyum puas : "Kau sangat perhatian padaku, haruskah aku merasa senang?" Digoda oleh seorang wanita seperti ini, Ke Bu merona seperti seorang anak kecil yang malu-malu. Sambil membawa tas, dia memasuki ruang kelas. Banyak orang di kelas memberikan pandangan dengki. Ke Bu secara sengaja atau tidak sengaja melihat ke arah Zhi Li. Dia menopang dagunya dengan satu tangan seraya mendengarkan pelajaran. Dia tidak memiliki ekspresi lain. Merasakan pandangan Ke Bu, dia hanya menundukkan kepalanya ke satu sisi memaksa mata Ke Bu untuk bertemu dengan matanya sejenak, membuat Ke Bu memiringkan kepalanya untuk menghindarinya. Handphone di laci bergetar sampai-sampai hampir jatuh ke lantai. Gong Zhu dan Chu Haoyu sudah mulai membombardir di grup.

He Is His Excellency Zhi Li (Discontinue)Where stories live. Discover now