[Vol.VI] Bag. 60 : Setan-Setan Kecil Keluar Dari Sarang

1.6K 161 19
                                    

Bagian 60

Setan-Setan Kecil Keluar Dari Sarang


Pengarang : Angelina

Penerjemah Chi-EngClapkingle

Penyunting Cerita Eng

Penerjemah Eng-Ind : FoxyJung

Penyunting Cerita Eng-Ind : Secretary Chiang ( ˘ ³˘)

******


Guru yang ada di podium memercikkan ludah kemana-mana. Ke Bu menyangga dagu dengan tangannya dan melihat grup chattingnya. Pesan teks dari orang-orang di grup ini terlalu banyak. Sulit dipercaya saat dia memikirkannya. Sejak dari pertama kali mereka bertemu satu sama lain di awal masuk sekolah hingga saat ini, sepertinya mereka telah mengalami banyak hal. Walaupun mereka sering berdebat, berkhianat, menyepak, dan saling memukul, mereka terus saja bersama, kebaikan mereka tersembunyi dalam keburukan mereka. Mereka pikir mereka akan menghabiskan seluruh hidup mereka tanpa ada orang yang memahami mereka, namun mereka diseret keluar dari rawa hitam oleh Zhi Li. Ke Bu tahu bahwa hidup hanya dengan dua orang saja tidak cukup.

Kakinya yang terkilir masih terasa sakit. Ke Bu mengirimkan pesan teks di grup chatnya, "Kakiku masih terasa sedikit sakit." Grup chat yang sebelumnya penuh semangat tiba-tiba saja hening. Dia menunggu setengah menit dan mengetik dengan cepat, "Apa tidak ada seorang pun yang akan mengkhawatirkanku?!" Dia menarik kembali pemikiran-pemikirannya. Grup binatang ini seharusnya mati saja. Mereka semua harusnya mati saja.

Di luar kelas, seorang wanita paruh baya melewati jendela. Ke Bu menoleh. Wanita itu memegang anak kecil di kedua tangannya, seorang anak laki-laki dan perempuan. Mereka berdua berusia kira-kira lima tahun. Wanita itu mengatakan beberapa hal pada mereka lalu pergi. Tampaknya wanita itu bukan ibu mereka, dia lebih seperti pengasuh mereka. Kedua anak itu berdiri di pintu dan dengan hati-hati menjulurkan kepala mereka untuk melihat, hanya saat itulah Ke Bu bisa melihat mereka dengan jelas.

Mereka adalah anak kembar dengan mata yang berkilauan, bibir merah, dan wajah chubby. Si anak laki-laki mengenakan setelan hitam dengan dasi, sementara si anak perempuan mengenakan gaun merah muda yang mengembang dan pita merah muda di kepalanya. Mereka tampak seolah-olah bisa diletakkan di lemari dan dijual sebagai boneka. Mereka amat sangat imut! Keimutan mereka berdua memancing teriakan melengking para gadis di dalam ruang kelas dan mereka menggunakan ponsel mereka untuk mengambil foto.

Tak lama setelahnya sang guru terbatuk kecil. Dia memandang kedua anak kecil itu dan dengan nada lembut bertanya, "Anak-anak, apa kalian mencari seseorang?"

Kedua anak itu segera mengabaikan pertanyaan sang guru dan berdiri berjinjit dengan jari-jari imut di kaki kecil mereka untuk melihat ke seluruh bagian ruang kelas. Si gadis tiba-tiba saja berteriak dan menarik-narik ujung pakaian si anak laki-laki itu, "Di sana, Ayah, Ayah!!" Panggilan yang diteriakan dengan suara merdu anak itu membuat semua orang menahan nafas.

Anak perempuan dan laki-laki bergegas masuk ke dalam ruang kelas. Chu Haoyu mendorong Zhi Li yang tertidur di meja. "Entah idiot mana yang melakukan sesuatu di luar sana. Kita punya pertunjukan bagus untuk ditonton." Zhi Li membuka matanya dan bersandar di kursinya dengan raut muka acuh tak acuh. Orang yang dituju kedua anak itu dengan tergesa-gesa tidak lain tidak bukan adalah Zhi Li. Keduanya berebut untuk memeluk paha Zhi Li, "Ayah, aku sangat merindukanmu."

He Is His Excellency Zhi Li (Discontinue)Where stories live. Discover now