[Vol. IV] Bag. 45 : Aku punya kau, aku punya kalian

1.5K 241 15
                                    

BAGIAN 45


有你,有你们

Yǒu nǐ, yǒu nǐmen

Aku punya kau, aku punya kalian



Pengarang : Angelina

Penerjemah Chi-Eng : chiangyushien, Renkun27

Penyunting Cerita Eng : KainGuru

Penerjemah Eng-Ind : FoxyJung

Penyunting Cerita dan Editor Eng-Ind : Secretary Chiang ( ˘ ³˘)

♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦



Perasaan memang sesuatu yang selalu sulit untuk ditebak. Perasaan adalah sebuah hasrat yang mendesak. Perasaan adalah suatu bentuk keposesifan yang kuat. Perasaan adalah suatu suasana hati yang sulit untuk dibicarakan dan sulit untuk diungkapkan.


Ke Bu mengubur kakinya ke dalam pasir. Sinar matahari tidak terlalu terik namun terasa hangat. Su Youyan melihat lutut Ke Bu dan bertanya, "Bagaimana kau mendapatkan luka di kakimu?"


"Aku terjatuh."


Karena tidak ada reaksi lain dari Su Youyan, Ke Bu menegurnya : "Kenapa kau bertanya jika kau tidak menunjukkan perhatian sama sekali? Katakan sesuatu seperti 'Apa terasa sakit?'"


"Aku tidak tertarik tentang hal itu. Apa yang harus aku tanyakan?"


"Kalau begitu jangan ungkit-ungkit hal itu dari awal."


Zhi Li perlahan mendekat mengenakan celana pantai biru dan sandal. Sang matahari menyinari rambut dan kulitnya, membuatnya terlihat seperti sebuah perangkap yang dengan mudah menarik perhatian siapa pun dan kapan pun. Chu Haoyu melihat Zhi Li dan Ying Xiujie memberikan tatapan penuh arti pada semua orang. Ying Xiujie kemudian berpose seperti Dong Cunrui [1] yang meledakkan bunker : "Kawan-kawan, akhirnya waktu kita tiba. Gulingkan sang boss, kuasai tahta dan menjadi raja. Ayo kita lemparkan Zhi Li ke air dan tenggelamkan dia!"


([1] Dong Cunrui adalah seorang tentara komunis China dalam Pasukan Liberal Rakyat selama Perang Sipil China, yang meledakkan dirinya untuk menghancurkan sebuah bunker Kuomintang, yang menjaga sebuah jalan menuju jembatan utama di wilayah Longhua.)


Kata-kata penyemangat ini menginspirasi semua orang. Zhou Xinhe dan Gong Zhu - mengingat fakta bahwa mereka jarang pergi keluar dan bersenang-senang - juga ikut bergabung dengan mereka untuk pertama kalinya. Ke Bu menggosok-gosokkan tangannya dan bangun, berdiri, massa mulai berkumpul, sekelompok orang ini bangkit untuk memberontak. Semua orang melesak mengelilingi Zhi Li. Sementara Zhi Li bertingkah seperti tidak mendengar apa yang mereka katakan, dia berkata dengan tenang : "Kalian menghalangi jalanku."

He Is His Excellency Zhi Li (Discontinue)Where stories live. Discover now