[Vol. VI] Bag. 63 : Cerita Spesial 3 : Saat itu, kita masih sangat muda

1K 133 12
                                    

Bagian 63

Cerita Spesial 3 : Saat itu, kita masih sangat muda



Pengarang : Angelina

Penerjemah Chi-Eng : Let4, Renkun27

Penyunting Cerita Eng KainGuru

Penerjemah Eng-Ind : FoxyJung

Penyunting Cerita IndAmethystkyu

******


Masa SMP adalah usia rentan dimana semuanya mulai bergerak. Ini adalah masa dimana kalian mulai belajar memberontak, mulai belajar menjadi sentimental, mulai iri pada kebebasan orang dewasa, dan mulai melakukan hal-hal bodoh yang membuat menyesal pada akhirnya. Ke Bu adalah anak muda yang pemalas. Dia mendorong semuanya pada menit-menit terakhir sebelum dia bersedia melakukannya, entah itu mencuci pakaian ataupun hal-hal lain, bahkan untuk hal seperti buang air kecil, dia akan menahannya hingga dia mencapai batasannya baru dia mau berdiri.

Sudah sebulan sejak dia saling berhubungan dengan Zhi Li. Seolah tidak terjadi apapun, hidupnya masih terus berjalan. Dia memikirkanya dan masih merasa ini cukup tak terbayangkan. Pemuda yang sangat rupawan dari seluruh populasi wanita di sekolah benar-benar mengambil tempat sebagai kekasihnya. Ke Bu menyingkirkan materi pengulasan. Merasa bosan sampai mati, dia bersandar ke jendela. Diiringi suara heboh tiada henti yang bisa didengar dari lantai bawah, tatapan Ke Bu jatuh pada sepasang anak laki-laki dan seorang gadis. Anak laki-laki yang kekanak-kanakan itu menggoda gadis yang dia sukai dengan menarik rambutnya, membuat si gadis mengejarnya dengan marah. Di usia dimana rasa penasaran akan cinta terasa tinggi, semua orang bersemangat untuk mencoba sesuatu. Keluguan tidak akan bisa tahan dengan ujian waktu. Fantasi, hasrat, dan rasa kedekatan yang kuat akan perlahan menjadi makin dan semakin kabur. Yang telah berlalu hanya tetap tinggal di masa lalu. Ke Bu menyingkirkan kenaifannya jauh lebih cepat. Dia bahkan membenci anak-anak disekitarnya yang berpikir bahwa dunia itu indah. Rasa jijik seperti ini bercampur dengan rasa iri dan pertentangan.

Ke Bu menatap lebih jauh ke sudut dimana seorang anak laki-laki cantik yang tengah duduk di bangku. Dia berkulit putih dan berbulu mata panjang yang meliuk-liuk seiring dengan setiap gerakan matanya. Wajah lembut dan menariknya adalah lambang kecantikan. Remaja itu duduk di tempat teduh dengan kaki yang menekuk dan sebuah buku sketsa di pangkuannya. Wajahnya tanpa ekspresi, tidak menunjukkan kebahagiaan ataupun amarah, tidak terduga namun memiliki daya tarik yang luar biasa. Meskipun begitu, Ke Bu masih tidak bisa menahan diri untuk meratap. Dia jelas-jelas seorang anak laki-laki, akan tetapi dia lebih cantik dari gadis manapun. Ke Bu tidak bisa memperkirakan akan jadi pria yang seperti apa Zhi Li nanti beberapa tahun ke depan. Baru sekarang dia tahu bahwa Zhi Li suka menggambar. Tampak seolah-olah dia tidak tahu sama sekali tentang : apa yang Zhi Li suka dan tidak suka. Sebelum dia bertemu dengan Zhi Li, Ke Bu tidak pernah tahu bahwa ada kemungkinan untuk dua orang anak laki-laki berada dalam suatu hubungan. Setelah bertemu dengan Zhi Li, dia tidak membencinya dan tidak membenci untuk menjaga hubungan nominal dan lemah diantara mereka berdua ini.

Dia meraih materi pengulasan di meja, melemparkannya pada Zhi Li dan materi itu jatuh di kaki Zhi Li. Zhi Li bahkan tidak mendongak dan kembali menggambar. Ke Bu mengerutkan bibirnya dan mengangkat materi pengulasan yang lain. Saat semua yang dia lakukan diabaikan oleh Zhi Li, Ke Bu tidak tahan lagi. "Hei, kau yang ada di bawah."

He Is His Excellency Zhi Li (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang