SPIONASE "Bertemu Cinta" Part Lengkap

4. Membahas Misi Sebelumnya!

[EMPAT]

Tepat di hari Senin, tepatnya adalah dimana setiap sekolah melakukan upacara setiap hari Seninnya. Jadi kegiatan itu sudah biasa dilakukan siswa-siswi SMA Negeri 18 Jakarta yang terkadang setiap siswa-siswinya telat di saat tiba di sekolah. Bahkan setelah selesai, hukuman bagi para siswa-siswipun ada yang bisa dikatakan berat atau ringan.

Beda dengan Stella dan Oliv yang sudah tiba di sekolah pukul 6.35 menit. Karena upacara dimulai pukul 07.00 dan itu adalah waktu yang pas. Tak heran jika mereka berdua adalah siswi teladan dan mematuhi aturan sekolah yang ada. Bahkan mereka berdua adalah siswi yang di sayangi oleh gurunya karena kepatuhan, kecerdasan, serta kesopanannya. Tapi jika diluar, sikap kepatuhan, serta kesopanannya pun tiba-tiba hilang menjadi cewek tomboy yang memiliki sifat seperti laki-laki.
Hingga para teman atau bahkan orang terdekat mereka berdua tidak tahu sifatnya. Karena mereka adalah pandai menyimpan sikap dan sifat yang di milikinya.

^^^
Setelah upacara selesai, siswa-siswipun langsung masuk ke kelas hingga menunggu guru datang dan memberikan materi pelajaran.
Hingga akhirnya beberapa menit kemudian, datang seorang guru perempuan bernama Ida Risma Sujianti, guru Biologi yang terlihat anggun, sopan, cantik, serta senyumnya membuat para siswa-siswi betah dengan materi pelajaran yang beliau berikan.
"Selamat pagi anak-anak!" Kata bu Ida sembari menyapa siswa-siswi kelas XI-IPA1.
"Selamat pagi bu Ida". Dengan serempak para siswa-siswi membalas sapaan serta memberikan sopan santun dalam menyapa sang guru.
"Baik, hari ini keluarkan buku LKS, buku paket Biologi dan buku catatan kalian ya!?" Kata bu Ida sembari menyuruh siswa-siswi mengeluarkan apa yang di sampaikan bu Ida tersebut.
"Baik bu!" Dengan serempaknya siswa-siswi menjawabnya.
"Baik, sebelum dimulai pelajaran, mari kita berdo'a menurut kepercayaan masing-masing. Berdo'a, mulai!". Dengan serempak menundukkan kepala sejenak serta berdo'a menurut kepercayaan masing-masing.
"Berdo'a selesai". Kata bu Ida sembari menyelesaikan ritual do'anya sebelum mata pelajaran dimulai.
"Baik, kalau begitu kita mulai pelajaran hari ini. Pelajaran yang kita bahas adalah Sistem Pernafasan Pada Hewan. Kalian buka halaman 38. Ibu akan menerangkannya. Lalu, akan memberikan tugas pada kalian di buku LKS". Dengan panjang lebar, Ibu Ida memberikan intruksi pada siswa-siswi untuk membuka halaman 38 dalam buku paket Biologi serta latihan soal di buku LKS yang telah di sediakan serta di siapkan di atas meja masing-masing.

^^^
Kriiiing...kriiiing...kriiiing...
Bel menandakan bahwa itu adalah waktu menunjukkan istirahat. Dimana siswa-siswi, serta para gurupun juga ingin merelaksasikan otak agar tidak beku serta segar kembali dan tidak lupa untuk mengisi perut yang sudah keroncongan minta diisi asupan makanan.
"Baik anak-anak, pelajaran kali ini Ibu sudahi dulu. Jangan lupa, tugas yang ibu suruh kerjakan dan kumpulkan minggu depan di saat ada jam mata pelajaran ibu". Kata bu Ida, dengan panjang lebarnya untuk mengingatkan siswa-siswi tersebut.
"Sekian, ibu ucapkan terimakasih" kata bu Ida yang telah mengakhiri mata pelajaran dan beranjak keluar dari kelas tersebut.

Setelah itu, Stella mengajak Olivia untuk pergi ke kantin. Karena Stella dan Oliv duduk sebangku. Jadi cukup mengajaknya di tempat dimana mereka berdua duduki.
"Liv, ke kantin yuk" kata Stella sembari mengajak Oliv untuk pergi ke kantin yang sudah tak tahan karena perut Stella yang sudah tak bisa diajak kompromi.
"Ya udah yuk!" Kata Oliv seraya menerima ajakan Stella untuk pergi ke kantin.

^^^
Setelah mereka meninggalkan kelas dan menuju ke kantin, Stella mengajak Oliv untuk duduk dibagian tengah dan itu adalah tempat favorit mereka berdua. Namun Oliv tidak duduk terlebih dahulu. Karena ia akan memesan makan dan minum pada abang dan ibu penjual di kantin sekolah.
"La, lo mau makan sama minum apa?" Kata Oliv seraya menawarkan makan dan minum.
"Gua gado-gado sama es teh". Kata Stella yang sudah memberikan menu makan serta minuman yang sudah ia pesan pada Oliv. Dengan anggukan, Olivpun lalu meninggalkan Stella sendiri.