36. Ungkapan Hati

26 2 0
                                    

Stella sudah mengirim WhatsApp pada Elang. Dia ingin menemuinya dan memberikan jawabannya. Elang sudah membalas WhatsApp dari Stella tadi malam. Dan dia segera meluncur ke lokasi, dimana tempatnya sudah diberitahu titik lokasinya.

Setengah jam kemudian...
Elang sudah tiba di sebuah kafe yang lokasinya tidak jauh dari rumah Stella. Akhirnya, dia segera turun dan mencari Stella di dalam. Setelah menentukan arah penglihatan, akhirnya Elang menemukan Stella paling pojok yang sedang mengaduk minuman jus. Segera Elang menghampiri Stella dan menyapanya.

"Hai! Maaf ya, di jalanan macet. Pasti nunggu lama banget jamunya," ucap Elang pada Stella.

"Oh, hai. Enggak kok, santai aja. Enggak terlalu lama." Ucapnya memberikan senyuman tipis. Senyuman yang membuat Elang merasakan hatinya gemuruh.

"Oh ya, ngomong-ngomong kamu ngajak aku ketemuan disini ada perlu apa?" Ucapnya pada Stella.

"Aku...aku.... Mau ngomong sama kamu masalah kemarin," dengan menggigit bibir bawahnya, membuat Elang merasa tak tahan dengan bibir mungilnya. Ingin ia terkam saat ini juga, mencicipi bibir mungilnya yang membuat sensasi penuh hangat. Namun Elang segera menepis pikiran itu.

"Mau ngomong apa?" Dia bertanya kembali, dan minuman pesanan Elang sudah datang.

"Oh ya, terimakasih mas." Memberikan seulas senyum kepada weaters yang mengantarkan pesanannya.

Elang masih menunggu apa yang ingin di ucapkan Stella membuatnya penasaran.

"Aku... Sudah menemukan jawaban beberapa Minggu lalu." Ucap Stella dan itu membuat Elang mengingatnya. Dan beberapa menit itu, Elang mengingatnya bahwa dia pernah mengatakan perasaannya pada Stella. Namun Stella tak bisa memberikan jawaban. Dan semakin penasaran, Elang masih ingin tahu, apa jawaban Stella saat ini!

"Apa kamu sudah menemukan jawabannya? Aku tidak akan memaksa, La. Aku tidak mau kamu terpaksa dengan jawabanmu." Elang menyarankan Stella agar tidak memberikan jawaban yang menjadikan Stella terpaksa. Namun di lain itu, Stella sudah menemukan jawabannya.

"Hhm... Aku... Aku... Juga suka sama kamu. Dua kali kita bertemu, rasanya beda apa yang aku rasakan saat itu. Maaf aku..." Ucap Stella yang tiba-tiba membuat Elang langsung berdiri dan memeluknya. Langsung skakmat. Stella terkejut bukan main. Dia memeluknya. Dan melihatnya sekitar kanan kiri, tak begitu banyak orang. Stella tersenyum dan menitikkan air mata. Sejenak dirinya mengeluarkan perasannya juga. Elang melepaskan pelukannya. Dan menatap manik dengan dalam.

"Aku seneng banget dengan jawaban kamu. Terimakasih untuk jawaban itu." Stella mengangguk dan Elang memeluknya kembali. Rasanya moment bahagia mereka rasakan. Terasa dunia milik berdua, tanpa seperti tidak ada rasa malu. Dan itulah, yang dirasakan dua insan yang mencintai.

Hohohoho...
Wah... Udah mau tamat ini entar lagi! Author minta maaf, lama enggak update cerita spionase ini. Karena sibuknya sama kuliah dan tugas se ambrek. Hehe!

So, yang masih cinta sama spionase, berarti kalian adalah pembaca yang setia. Hhm.. ngomong apalagi ya? Ah, bingung.
Entar panjang lebarnya pas di episode terakhir aja ya? Gimana, setuju!?

Sampai disini dulu ya? Mau mandi plus siap-siap kuliah dulu. See you 😘

Published
10 September 2019

Penulis;
Sriwahyuolivm

SPIONASE "Bertemu Cinta" Part LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang