19. Tumbuh Perasaan

38 3 0
                                    

[SEMBILAN BELAS]


Semenjak bertemu dengan gadis cantik bernama Stella, Elang malah memikirkan dia. Apalagi dengan hatinya yang tak begitu biasanya. Elang juga merasa aneh. Bertemu dengan gadis lainnya, ia cuek, dingin bahkan tak menggubris perempuan yang ingin  berkenalan. Namun, ini beda dan beda. Semenjak bertemu dengan Stella, hatinya bagaikan ada semburan petir di dalamnya. Merasakan pompa yang hebat. Dan ia juga merasakan, baru pertama kali hatinya seperti itu.

"Gua kenapa sih ini, selalu mikirin tuh cewek. Aneh!" ucap Elang.
Ya, ucapan inilah yang membuat Elang tidak bisa memejamkan mata. Pertama kali bertemu, merasa bahwa ada sesuatu hebat di balik sosok gadis itu yang membuatnya misterius. Hanya saja, jika perasaan memang tertuju padanya, mau bagaimana lagi. Karena inilah perasaan yang sesungguhnya. Namun Elang tidak terlalu terburu-buru mencari tahu lebih dalam tentang gadis cantik berperawakan tinggi.

Apa yang Elang alami adalah, baru pertama kali merasakan hatinya deg-degkan. Karena ia tak pernah berpacaran. Bahkan di kamarpun ia senyum sendiri.

"Eh.. Kok gua malah mikir tuh cewek lagi sih!? Astagfirullah...." ucap Elang yang seraya mengusap wajah kasar karena ia selalu memikirkan gadis itu.

Hingga tak lama kemudian, sebuah ketukan pintu di luar kamar Elang.

"Elang, ini gua Langit. Gua boleh masuk enggak!" ucap Langit yang membuka suara di depan pintu dan menunggu Suara pemilik rumah tersebut.

"Masuk aja Lang" ucap Elang.

Hingga pintu Elang pun terbuka dan ditutup kembali pintu tersebut. Hingga Langit pun menuju ke tempat tidur menemui Elang.

"Eh.. Tumben banget lo dikamar. Biasanya lo diluar main tinju deket kolam. Enggak biasanya lonya kayak gitu" ucap Langit dengan panjang lebar.

"Ah... Enggak, gua enggak apa-apa Lang. Cuma pengen dikamar aja" ucap Elang.

" Oh... Gua kira lo kenapa!" ucap Langit kembali.

"Lo sama siapa kerumah gua!? Yang lain mana!" ucap Elang kepada Langit.

"Yang lain ada acara. Jadinya kalau ada waktu, pasti bakal main kok.  Lang, dari pada lo dikamar, mending kita keluar yuk. Lo enggak suntuk apa di dalam. Mending duduk di deket kolam renang lo gimana!?" ucap Langit.

"Ya udah yuk!" ucap Elang.

Hingga sosok dua laki-laki ini, menuju ke tempat kolam renang dengan hiasan kolam renang di sebelah, dan taman yang indah. Tak lama mereka duduk dan menikmati hiasan kolam yang berada di dekat samping Mereka. Dan suara terbuka oleh Langit untuk menanyakan pada temannya bahkan penasaran apa yang terjadi sama Elang.

"Lang, gua mau tanya sama lo, tapi lo harus terbuka sama gua. Kita temen, kalau ada apa-apa cerita. Sekarang gua mau tanya, lo kenapa, banyak yang lo pikirin!?" ucap Langit seraya mengangkat satu alis.

"Enggak ada masalah Lang. Cuma gua heran aja sama diri gua sendiri" ucap Elang pada Langit.

"Heran, maksud lo!?"

"Ya gua heran aja sama diri gua sendiri Lang. Ada rasa aneh di balik hati gua sekarang. Entah apa pemicunya cewek yang pernah gua lihat bisa buat hati gua kayak gini!" ucap Elang dengan serius dan menatap mata kedepan

"maksud lo.... Lo ada rasa sama seseorang gitu!?"

"Bukan ada rasa. Tapi tumbuh Perasaan. Padahal juga gua baru kenal. Dan anehnya lagi, gua udah dua kali ketemu cewek yang pernah kita tolong di gedung. Lo masih inget enggak?! Ucap Elang pada Langit.

" Hm... Ya gua inget! Emangnya lo yang kedua kali ketemu dimana? Kok lo bisa ketemu sama dia lagi" ucap Langit yang sepertinya ingin tahu lebih jauh.

"Di jalan. Gua hampir nabrak dia. Awalnya gua ada keperluan keluar. Gue hampir nabrak dari arah timur. Lantaran gua lagi bales pesan dari Devan. Akhirnya, gua enggak lihat ke depan, tiba-tiba ada cewek naik Sepeda unta. Dan untungnya Di enggak luka. Mau Gua bawa ke puskesmas Dia enggak mau. Karena itu luka kecil menurutnya dan enggak apa-apa. Gua sempat bersalah sama dia" ucap Elang panjang lebar yang menjelaskan kronologis pertemuan antara Dia dengan gadis cantik.

"Tumben lo tumbuh benih-benih cinta. Kayaknya, dia cewek baik-baik Lang. Yaa... Gua doakan, semoga lo ketemu sama dia lagi, buat minta maaf sama dia. Kalau perlu, lo ajak jalan. Itung-itung buat permintaan maaf lo yang hampir  buat dia celaka" ucap Langit dengan kata bijaknya dan rayuan gombalnya.

"Tapi gua enggak ngarepin ketemu dia. Cuma karena gua merasa bersalah, gua juga maunya pengen ketemu dia lagi buat minta maaf atas kesalahan gua yang bikin dia Celaka" ucap Elang lebih dari dua rius.

"Gua sebagai teman mendoakan Lang. Mendoakan biar lo segera dapet pasangan. Hahaha" ucap Langit dengan Tertawa lebar.

"Lo itu ya. Gua mah masih belum kepikiran pacaran. Cuma ngerasa hati gua itu yang aneh"

"Udah di coba aja dulu. Mau sampai kapan lo enggak mencoba kenal dia lebih jauh lagi, ya kan!?" ucap Langit. Ya, Langit adalah teman yang selalu membuat Elang menjadi motivasi untuk bangkit.

"Gua enggak janji Lang"

"Ya terserah lo aja Lang. Gua cuma ngedukung lo sebagai teman" ucap Langit pada Elang. Hingga suara lanjutan tak disahuti oleh Elang. Hingga Langit pun melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.

"Ya udah, gua balik dulu. Ada urusan bentar. Kapa-kapan gua bakal main lagi kerumah lo" ucap Langit yang hendak pamit kepada tuan rumahnya.

"Ya udah, lo hati-hati di jalan. Enggak usah ngebut di jalan" ucap Elang yang hendak memberitahu sekaligus menasehati.

"Ya. Ya udah, gua balik" ucap Langit yang hendak menepuk-nepuk pundak temannya itu. Hingga yang di tepuk hanya memberikan senyuman dan anggukan pada Langit. Hingga sang empu yang hendak pamit pun telah pergi dari area halaman rumah Elang.

Terkadang, Elang merasa dirinya beruntung memiliki teman seperti NINE BOY tersebut. Teman yang siap di ajak curhat bahkan tukar pendapat. Ya, itulah sahabat yang menjadikan keluarga besar ke dua setelah keluarga sendiri. Hingga Elang pun hendak berdiri dan menuju ke kamar untuk istirahat.

Assalamu'alaikum,

Waw.. Lama ya enggak update Cerita ini. Karena banyak kesibukan dalam program PPL. Jadinya aku tinggal sebentar. Jadi maaf ya guys.

Nah, sekarang ini udah aku publish. Semoga ceritanya suka ya? Dan di Elang kayaknya udah mulai merasakan ada getaran hati sama si Stella. Ckck ck. Mau tahu kelanjutannya!? Jangan sampai kalian enggak baca ya!

So, sekali lagi makasih banyak buat kalian yang baca cerita ini. Semangat buat sekolah besok, Kerja dan aktivitas malam minggunya besok. Sampai ketemu di cerita selanjutnya. See you.. 😘

Wassalamu'alaikum.

Tertanda

Sriwahyuolivm

SPIONASE "Bertemu Cinta" Part LengkapWhere stories live. Discover now