32. Genk Tampan

24 1 0
                                    

[TIGAPULUH DUA]

Hari ini semua laki-laki, terutama genk Nine Boy beranggotakan sembilan orang sudah terkumpul di markas-milik Elang-ketua agent 008. Tepatnya saat ini, mereka akan disibukkan tugas dengan mengintai apa saja kelakuan bejatnya para mavia tersebut.

"Kita masih tetep ngerjain misi kan ya?" ucap Devan dengan segera mengambil gelas di depannya, diminum.

"Ya iyalah tai. Lu gimana sih, punya otak kok enggak encer banget ya? Lagipula, kita itu udah jadi Agent. Jadi masalah bejat itu, urusan kita. Ya kali, kita biarin!" ucap Dio secara gamblang. Elang masih saja berkutat pada pikirannya. Seolah-olah, lamunan yang Elang tunjukkan, mampu ke delapan temannya pun sontak melihatnya. Ada yang melirik ke satunya, bahkan melempar lagi lirikan satunya. Hanya dibalas dengan mengedikkan bahu saja.

"Lang... Woi!" ucap Langit. Enggak apa-apa sekali - kali dia berteriak cukup keras. Biar lamunan itu tidak memberikan dampak efek pada saat situasi nantinya akan buruk jika melawan mavia tersebut.

"Lu kenapa sih? Bengong mulu! Ada masalah?" ucap langit. Segera ke tujuh temanya yang lain hanya mendengarkan dan fokus pada Ketuanya.

"enggak ada apa-apa. Cuma enggak bisa tenang gua!" Elang merasa ada yang mengganjal di hatinya. Berharap, gadis yang ingin menjadi kekasihnya itu, memberikan jawaban yang tepat. Bolehkah saat ini, aku berdo'a pada Tuhan, agar do'aku didengar?!

"Hati lo, kenapa?" ucap Reyhan.

"Gua cuma bingung aja, sama perasaan gua. Apalagi sama cewek, inceran gua." ucapnya hanya dengan menatapnya dengan Tatapan lurus ke depan. Seakan delapan temannya, bukan manusia.

"entar-entar! Lo waktu di Inggris, bukannya mau nembak cewek ya?" ucap Gama pada ketuanya.

"Ya ini, gua nembak! Cuma kayaknya—gua terlalu terburu-buru. Sampai dia, ngerasanya takut nerima gua." sedikit lesu jika mengingat Stella menolaknya. Bahkan dirinya masih butuh waktu untuk menerima cinta Elang. Mau tidak mau, Elang harus bersabar untuk jawaban yang dinanti.

" Serius lu udah nembak tuh cewek cantik?" ucap Gama.

" Udah. Dia butuh waktu buat nerima gua apa enggak," ucap Elang, hanya dengan Tatapan wajah lesunya.

" Ya lo harus sabar aja, nunggu keputusan dia buat nerima lo. Dan kalau menurut gua nih ya, kayaknya lo buru-buru banget buat ngajak kencan. Harusnya kan kenalan dulu sampai proses kalian dimana gitu! Maksud gua, saling kenal satu sama lain. Jadi bisa paham karakter pasangan kita masing-masing. Lah ini, kayaknya enggak kuat nahan deh lo Lang,"ucap Tio yang seakan digeliki Tawa oleh anggota yang lain.

"Ya memang gua akui gua salah Ti. Cuma, gua udah yakin sama hati gua sendiri, kalau tuh cewek emang jodoh gua. Dan rasanya, gua emang enggak mau jauh dari tuh cewek."spontan, Elang langsung berbicara seperti itu. Dan membuat delapan temannya melongo apa yang barusan dibicarakan.

"hm... Kalau itu emang niat lo kayak gitu, gua bakal dukung lo, Ya enggak guys!" ucap Gama. Hingga yang lainnya hanya mengangguk saja.

Baiklah! Elang hanya menunggu jawaban dari gadis yang mampu menggetarkan hatinya. Sampai memang benar-benar jawaban itu terdengar dari suara—milik gadis yang akan menjadi kekasihnya.

Alhamdulillah!

Bisa update lagi kan yak! Hehe..
Maaf loh guys, soalnya lagi sibuk sibuknya nih.. Jadi maaf ya? Enggak bisa update terus. Apalagi, nyari yang pas apa cerita selanjutnya ini. Dan ini mau hampir selesai loh! Gimana rasanya, seru enggak ceritanya? Maaf loh, authornya bisanya kayak gini. Hehehe..

Jadi, authornya minta dukungannya biar Segera di rilis. Vote serta komentar kalian ya guys..

Ya udah, sampai jumpa di cerita selanjutnya ya!

See you  😘

Publisher ;

11 Januari 2019

Penulis

SRIWAHYUOLIVM

SPIONASE "Bertemu Cinta" Part LengkapUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum