9. Rumah Sakit

41 3 0
                                    

[SEMBILAN]

Setelah 35 menit kemudian tiba di rumah sakit, salah satu sembilan cowok tersebut  turun dari mobil dan menemui suster, maka sang suster bergegas keluar dan membawa brankar pasien¹ untuk dibawa keruang UGD. Setelah memasuki ruangan, sang suster memanggil Dokter langsung menangani gadis cantik yang baru saja masuk dari ruangan tersebut.
Hingga sembilan cowok tampan tersebut menunggu di luar yang sedang menantikan hasil pemeriksaan oleh Dokter.

Setelah beberapa menit, pintu terbuka dari ruang UGD. Nampak seorang Dokter keluar dari penanganan ruangan. Hingga dari sembilan cowok tampan tersebut membuka suara dan menanyakan keadaan gadis tersebut.

"Bagaimana dok keadannya?" Kata Elang, yang menanyakan keadaan gadis yang nampaknya terlihat panik.

"Keadaan pasien tidak begitu parah. InsyaAllah, dua hari sudah membaik. Hanya saja ia harus istirahat total. Oh ya, jika mau membesuk mohon bergantian. Jangan sampai mengganggu istirahat pasien. Kalau begitu saya permisi dulu." Kata Dokter yang telah berlalu meninggalkan serta memberikan senyuman pada sembilan cowok tampan tersebut.

Hingga beberapa cowok tampan tersebut membuka suara untuk menyarankan siapa yang masuk terlebih dahulu.

"Nah dari kita-kita, siapa yang masuk duluan! Kata Dokter barusan, jangan rame-rame. Paling sekitar dua orang. Biar enggak ngeganggu cewek yang lagi tidur pulas." Ya, dia adalah Albi, Anggota Nine Boys ke empat tersebut. Albi memberikan intruksi pada delapan temannya itu untuk memasuki ruangan ICU, serta melihat keadaan gadis yang diselamatkan dari para mavia.

"Gimana kalau gua dulu sama Elang!?" Kata Langit yang membalas intruksi dari Albi.

"Ok... lo berdua boleh masuk. Lepas itu gantian siapa yang mau masuk. Jangan banyak ngomong. Setelah Langit dan Elang masuk, kalian berenam terserah siapa yang mau masuk duluan!" Kata Albi seraya memberikan perintah pada keenam temannya itu. Hingga akhirnya, Langit dan Elang masuk ke dalam dimana Stella di rawat.

Setelah masuk ke ruang ICU, dan tak lupa untuk menutup pintu dengan rapatnya, langkah kaki dua cowok tersebut menuju ke tempat dimana gadis itu terbaring dan tidur layaknya seperti terbawa mimpi indahnya.

Hingga mereka berdua diam sejenak, lalu Langit pun membuka suara.

"GILA! Cewek kayak dia bisa-bisanya ngelawan empat mavia berbadan gede kayak mereka. Sendiri lagi!? Untung kita gercep buat ke gedung yang sama dilakuin cewek ini. Kalau enggak, udah mati dia di keroyok empat mavia". Kata Langit seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. Hingga Elang menatap Langit hanya sekejap, lalu kembali menatap gadis itu dengan lekat.

"Kayaknya, dia sama seperti kita. Dia juga sama-sama membasmi penjahat seperti kita". Kata Elang, yang membuka suara serta pemikiran yang pas apa yang dilakukan gadis itu.

"Hah!! Kok lo bisa tahu?! " Kata Langit dengan pembicaraan yang serius dan menatap Elang dengan alis terangkat.

"Karena dilihat dari penampilan, serta disaat kita melihatnya gadis ini berkelahi sama empat mavia itu, ia seperti agent untuk membasmi mavia. Apalagi membasmi mavia yang berkeliaran". Kata Elang, seraya mengucapkan pembicaraan serius tanpa melihat kearah Langit, dan pandangan matanya masih tertuju pada gadis cantik terbaring itu.

Hingga Langit hanya menganggukkan kepala serta memahami apa yang diberitahu oleh Elang mengenai pekerjaan gadis cantik. Dan Langitpun juga menatap ke arah Stella dengan lekat pula.

Hingga 10 menit berlalu, Langit menyuruh Elang untuk keluar dari ruangan. Dan akan bergantian pada temannya untuk melihat kondisi yang dialami gadis yang di tolongnya dalam kejahatan.

"Lang, waktu buat ngelihat dia udah habis. Kasihan yang lain enggak dapat jatah buat nengok gadis ini". Kata Langit yang memberikan intruksi pada Elang untuk keluar dari ruangan tersebut. Hingga yang di panggilanya mengangguk.

"Ya udah, kita keluar. kasihan yang lain pada nunggu buat giliran mereka ngelihat keadaan cewek ini". Kata Elang seraya akan siap meninggalkan ruangan ICU dimana Stella di rawat.

Hingga akhirnya, mereka berdua keluar dan bergantian dengan ketujuh temannya untuk melihat keadaan cewek yang di tolongnya dari penjahat tersebut.

______________________________________
¹Brankar rumah sakit ini merupakan ranjang yang digunakan untuk ranjang emergency dan transfer pasien. Transfer pasien disini adalah memindahkan pasien dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan mudah. Penggunaan brankar ini tidak hanya terbatas memindahkan pasien antar ruangan. Namun brankar pasien juga bisa digunakan untuk transfer pasien dari dan ke ambulan.

Assalamu'alaikum guys.

Akhirnya, bisa update cerita bagian ke sembilan.
Nah, gimana menurut kalian cerita gua, udah greget belum? Hehehe.. kayaknya kurang puas menurut gua.
Tapi tenang dulu guys, bakalan gua bongkar karakter sifat sembilan cowok tampan tersebut. Dan jangan lupa, jangan sampai enggak baca cerita gua.

Dan gua ingatin, vote bagian cerita gua, sertakan komentar kalian.

Wassalamu'alaikum.
Tertanda
Penulis puisi dan Wattpad

Sriwahyuolivm

SPIONASE "Bertemu Cinta" Part LengkapWhere stories live. Discover now