27. Indonesia

40 1 0
                                    

[DUA PULUH TUJUH]

Hari ini, Grup sembilan cowok tampan sudah tiba di bandara. Mereka meluncur ke tempat parkir. Kenapa tidak dijemput, atau bahkan  sebelumnya mereka tidak diantarkan!? Hhmm.. Baiklah, maka ku jelaskan saat ini.

Yang pertama, memang mereka tidak mau meminta siapa pun untuk mengantarkannya ke bandara. Cukup grup sembilan cowok tampan yang akan mengemudi mobil Alpard bernopol N1N3 B0Y. Kedua, mereka bebas apa yang di kerjakan. Entah mereka akan pergi ke mall, ataupun ke lokasi mana, mereka tidak mau ada yang menjemputnya. Biarkan dari anggota sembilan cowok tampan saja yang mengemudi. Dan saat ini, Devanlah yang akan mengemudi mobil tersebut.

"eh... Lo kalau bawa mobil, kudu ati-ati. Entar malah nabrak banci di tengah jalan lunya," ucap Dio asal.

Sedangkan yang di cibir, meneloyor kepala si empu.

"bangsat lo! Ya kali gua gila, nabrak banci di tengah jalan. Mana ada banci mau mati di tengah jalan. Yang ada mati kecebur noh di Si Manis Jembatan Ancol. Ngomong mah, enggak bener lo. Kapan insaf si lu!?"
Dengan ocehan panjang lebar, Dio tak mau kalah.

"Yee.. Lo kan pernah nabrak banci. Kagak ingat lo!?"

"kapan elah, gua kagak inget! Lu paling nabrak kucing baru lahir,"

"Anjing ni bocah! Emang kudu di Ruqyah  nih orang, biar inget apa yang udah lo lakuin,"

"emang gua ngelakuin apa coba!? Ngasal lo ngomong,"

Tak tahan dengan ocehan mereka berdua, akhirnya mereka mendapat jitakan dari Langit.

"lu berdua bisa enggak diem! Capek kita dengerin kalian oceh-oceh yang bikin telinga kita panas. Gua kan udah bilang, kalian bedua udah gede, masih aja sifatnya kayak kekanakan. Heran gua sama lu bedua!"

Dio pun segera menjawab apa yang di ucapkan oleh Langit.

"ya Abis, si bangsat ngatain gua nabrak banci di tengah jalan, mana hati gua sakit kan dibilang kayak gitu?!

Segera di jawab oleh Langit dan membalas pembicaraannya.

"lo beneran nabrak banci di tengah jalan!?" dengan memicingkan satu alis ke atas, langitpun sangat penasaran.

"sejak kapan gua nabrak banci di tengah jalan?! Yang ada gua edan,"

Segera di balas oleh Gama untuk melanjutkan pembicaraan yang tak begitu penting.

"halah... Masak lo enggak ingat? Lo kan abis mabok, di ajak si Rey balapan pas kalah waktu itu, ya enggak Ti,"

"masak iya sih gua mabok sampai nabrak banci di tengah jalan!?" sergap Devan dengan ucapannya.

"lu ingat ingat aja dah Dev. Males gua ngelanjutin omongan enggak penting," ucap Tio.

Ketuanya pun hanya diam, tanpa memberikan cegah dan lerai sedikitpun. Entah apa yang dipikirkan.

Hingga delapan anggota teman pun menatap Elang dengan saksama. Tio pun segera melambaikan tangannya ke arah pandang wajah Elang, agar membuyarkan lamunannya.

"woy.. Lang! Woy..... Elang pun tersadar, apa yang ia lakukan dari tadi, dan hanya termenung. Sampai delapan temannya hanya pasrah menggelengkan kepala.

"udah cepetan masuk mobil, pengen pulang gua! Pegel pegel nih badan," ucap reyhan.

" ya udah kita cabut. Lagian juga gua pengen rebahan di kasur empuk, pengen tidur lagi,"

"dasar kebo lu. Taunya makan tidur doang lunya,"

"Ya elah... Pada berantem lagi dah! Udah buruan masuk. Van, cepet nyalain mobilnya. Jangan sampek  nabrak banci di tengah jalan lunya,"

Dengan wajah pasrah, Devan akhirnya masuk ke mobil, dan menghidupkan mesin mobilnya, menuju markas untuk menghilangkan rasa lelah, dan membersihkan badan mereka.

Indonesia adalah tempat tinggal mereka, dan mereka pun tiba dengan selamat.

Assalamu'alaikum.
Halo guys.. Wohoho... Udah update aja niiihhhhhh.. Hihihi.. Siapa yang rindu NB&OG?? Pasti rindu kan??!

Oh ya, ini enaknya mau di NOVELkan apa tetap di Wattpad aja yaa? Aku minta masukan dari kalian. Makasih banyak yang baca cerita ini. Sampai jumpa di episode selanjutnya yaa..

Wassalamu'alaikum. Selamat berlibur yaahh...

😊😘😚
@sriwahyuolivm
Penulis amatir.

Publisher, 19 Desember 2018.

SPIONASE "Bertemu Cinta" Part LengkapWhere stories live. Discover now