30. Kencan

27 1 0
                                    

[TIGAPULUH]

Stella POV

Aku mengenakan gaun dress warna hitam yang sudah melekat pada tubuhku. Segera ku poles wajahku dengan pole dan tipis. Lalu, tak lupa aku mengenakan lipbams agar daerah pada bibir tidak pucat. Alhasil, aku Sekali-kali melihat penampilanku pada cermin besar tersebut.

"Ok! Sudah pas penampilannya."ucapku dengan seulas senyum. Hingga ia tak lupa membawa tas kecil bewarna hitam pula. Segera aku keluar kamar, dan menemui bunda.

Aku melihat bunda sedang menonton televisi bersama ayah. Segera aku hampir mereka berdua.

" malam bun, yah,"ucapku pada mereka berdua.

"Hai sayang. Malam juga." ucap mereka bersamaan.

"Bun, yah, aku pamit keluar sebentar enggak apa-apa kan!?" ucapku pada mereka berdua.

"memangnya kamu mau kemana malam-malam seperti ini?" ucap bunda nampak khawatir bila aku keluar malam seperti ini.

"lagi cari suasana bun, yah. Pokoknya ayah sama bunda jangan khawatir kok. Aku sama temen, tapi laki-laki. Enggak apa-apa kan yah, bun," ucapku dengan jujur pada mereka berdua.

"oh ya? Sama laki-laki? Dia jemput kamu enggak La," ucap bunda dengan antusiasnya.

"Iya bun. Dia  jemput aku kok. Bunda sama ayah tunggu aja dulu. Dia sebentar lagi datang kok." ucapku yang sudah memberikan seulas senyum pada keduanya.

Hingga sepuluh menit kemudian, suara ketikan pintu itu membuat aku langsung membuka pintu yang sudah di Ketuknya.

" Hai..."ucap Elang padaku.

" Hai juga. Masuk dulu ya, pamit dengan bunda dan ayahku."ucapku yang sudah menyuruhnya untuk masuk. Seketika itu juga, kami berdua masuk dan menemui orang tuaku. Seketika itu juga, bunda dan ayah terkejut siapa yang datang.

" Kamu___ yang bantu Stella itu kan!?"ucap bunda padanya. Hingga yang di tanya mengangguk.

" Iya bu. Saya yang membanty Stella dengan teman saya beberapa bulan yang lalu. Maaf, jika saya sepertinya kurang sopan mengajak putri ibu dan bapak malam seperti ini. Tapi maksud kedatangan saya untuk mengajak Stella adalah, ingin mengenal lebih dekat."ucapnya panjang lebar.

"Saya titip anak saya sama kamu. Jaga dia! Dia adalah putri saya satu-satunya." ucap ayahku yang menyuruh Elang untuk menjagaku.

"Baik om. Akan saya jaga Stella dengan sebaik mungkin. Ia sempat melirikku dan melempar senyum padaku. Pipiku seakan merona merah.

" Ya sudah, kalian berangkat. Biar enggak terlalu malam."ucap bunda yang sudah menyuruh kami untuk segera berangkat.

"Ya bun. Kalau gitu, aku pamit bun, yah. Assalamualaikum." ucap ku yang sudah mencium punggung tangan mereka berdua. Elang juga melakukan hal yang sama sepertiku. Hingga kami segera masuk ke mobil. Dan seketika itu juga, kami dalam keadaan canggung.

Kami sama-sama diam. Tak ada pembicaraan satu sama lain. Hingga suara deheman darinya membuatku menambah kecanggungan.

"Kamu malam ini cantik." ucapnya yang mampu membuatku menoleh padanya.

"Iya, makasih."ucapku.

Kembali, tanpa suara. Hingga tak lama kemudian, kami sudah sampai di sebuah restoran. Segera memarkirkan mobilnya. Dan kami pun turun, segera kami masuk ke restoran. Akhirnya, kami sudah duduk. Dan pelayanan restoran tersebut menghampiri kami yang sedang membawa daftar menu makanan dan minuman. Dan ada pula yang dibawa oleh pelayanan restoran yaitu buku catatan kecil untuk pengunjung yang akan memilih menunya, maka akan dicatat oleh pelayan tersebut.

"kamu mau pesen apa?" ucapnya yang sudah menawarkan menu makanan untukku.

"samakan saja."ucapku padanya.

" Mbk, saya pesen salad dua, beef steak daging dua, dan minumnya, Thaiti Milk dua."ucapnya yang sudah memesan menu makan, snack dan minuman. Hingga pelayanan tersebut mencatat apa yang sudah kami pesan.

" Baik kalau begitu. Ditunggu 30 menit ya mas."ucap pelayanan restoran kepada kami. Dan akhirnya, pelayan tersebut telah pergi. Suasana kembali canggung. Aku merasa tidak nyaman jika duduk dengan laki-laki di depanku ini. Suara tersebut membuatku tekad menatap wajahnya, di depanku.

"Kamu, anak pertama!?" ucapnya yang sudah mengajak berbicara.

"Iya. Aku anak pertama. Malah enggak punya saudara lagi," ucapku yang saat ini aku berusaha untuk tidak merasa canggung.

"Oh, begitu."ucapnya.
Setelah itu, hening sesaat. Dan suara itu, kembali pada pemilik seorang laki-laki di depan ku.

" La... Ada yang ingin saya katakan padamu,"ucapnya yang sepertinya serius sekali.

" kamu mau ngomong apa?"ucapku yang masih menatapnya. Elang hanya diam sesaat. Dan setelah itu, dia kembali berbicara.

" Kamu___mau tidak menjalin hubungan ini denganku!?"ucapnya yang sudah membuatku terkejut.

Dia nembak aku?! Lalu aku harus gimana? Masak nerima langsung gitu? Astaga Stella... Hidup lo ribet banget sih!

Aku tidak bisa berkata apa-apa. Lagipula, ini terlalu cepat untuk menerimanya. Dan kami pun baru kenal.

"Hm.. Maaf ya, tapi aku enggak bisa. Karena kita baru kenal. Dan itupun juga aku enggak mau buru-buru masalah pacaran. Jadi, aku minta maaf."ucapku yang sepertinya sudah mengecewakan.

" Iya, tidak apa-apa. Saya paham kok. Mungkin saya terlalu terburu-buru. Apalagi, saya baru pertama kali jalan dengan perempuan. Dan___kamu mampu membuat hati saya bergetar. Kamu adalah wanita yang mampu membuat hati saya melangkah untuk mencari cinta, dan pendamping hidup saya."ucapnya yang saat ini dirinya mengakui bahwa aku adalah wanita yang mampu membuat dirinya mengenal cinta!? Memangnya ada apa denganku, sampai dia bisa membuat hatinya bergetar dan memilihku??

" Sekali lagi, saya minta maaf. Saya hanya butuh waktu untuk berfikir masalah ini. Bari saya waktu saja untuk menentukan. Apa kamu mau memberikan waktu untuk saya?" ucapku untuk membuat permohonan agar aku bisa berfikir,apakah aku bisa menerimanya atau tidak! Dan seketika itu juga, pesanan kami telah datang. Dan pelayan tersebut meletakkannya di depan kami.

" Selamat menikmati,"ucap pelayan restoran yang memberikan senyuman kepada setiap pengunjung.

" Iya sama-sama mbk."ucap Elang. Sebelum makan, Elang segera membalas apa yang aku katakan barusan.

" Baiklah. Saya tunggu jawaban kamu. Dan saya tidak akan terburu-buru kok."ucapnya hingga menampik senyum manis itu ke arahku.

" Ayo makan."ucapnya yang sudah menyuruhku untuk menikmati makan yang tersaji di depan kami.

Akankah Stella menerima Elang menjadi isi hatinya, dan menjadi cinta pertamanya?! Dan Akankah, Stella juga akan bergabung dalam anggota Nine Boy?

Hohoho.. Bahagianyaaaa.. Udah bisa update loh guys..

Gimana menurut kalian cerita ini!? Seru enggak! Pokoknya aku minta jangan lupa buat do vote, dan di komentar.

Sampai jumpa cerita selanjutnya ya guys. See you!

Publisher ;
20 Pebruari 2019

Penulis ;

Sriwahyuolivm

SPIONASE "Bertemu Cinta" Part LengkapWhere stories live. Discover now