AM 2

26.4K 1.8K 77
                                    

Sesampainya didepan pintu kamar,aku langsung berdoa kepada tuhan untuk memberikan kemurahan hati untuk memberikan kebaikannya padaku saat ini.

---cklek...---

Pintu terbuka perlahan,dan aku menatap alex masih terlelap. Harus membangunkannya dengan cara apa? pikirku sambil melangkah perlahan kearahnya.
Baiklah,cukup memanggilnya saja, pikirku.

"A..alex" panggilku dengan suara kecil setelah sampai di samping tempat tidur, kenapa dia masih belum bangun juga

"A..Alex....a..alex"­ panggilku dengan sedikit lebih kencang dari sebelumnya,namun tetap lembut

"Mmm..." gumamnya

"Ba..bangunlah, semuanya sudah menunggu di ruang makan untuk sarapan bersama" kata ku menjelaskan
Alex masih enggan membuka matanya

"Ayo lah alex,,kumohon bangunlah" minta ku dengan memberanikan diri menyentuh pundaknya dengan hati-hati

"Apa yang kau lakukan sialan, jangan pernah menyentuh ku.
Menjijikan..!!!" Degggg hatiku kini kembali terluka tuhan,dia bahkan langsung bangun dan menghempas tangan ku yang ada di bahu kanannya

"Jika kalian ingin sarapan,kenapa tidak sarapan saja...!!! Tinggalkan aku sekarang..!!!" lanjutnya lagi seraya memandang ku dengan marah dan rahang yang tegas itu kini mengerat keras

"Ma..maafkan a..aku, ta..tapi kumohon. Bergabunglah dengan kami,saat ini ada keluarga ku. Aku tidak ingin mereka berpikir sesuatu,setidaknya kau boleh memperlakukan aku semaumu tapi tidak ketika ada keluarga ku alex.." pintaku entah kenapa rasanya aku kini hampir menangis

"Cih,,
Kau tau..? Kau sangat menjijikan dan menyusahkan..!!" dengar..! Dia menganggap ku hanyalah seorang yang menjijikan bahkan menyusahkannya saja

Dia beranjak bangun dan keluar dengan setelan kemeja putih dan celana panjang berwarna navy setelan jas yang semalam ia pakai, ia berjalan didepan dan aku mengikutinya dari belakang.
Sesampainya disana, alex dapat kulihat menampilkan senyumnya yang ku akui menawan keseluruh anggota keluarga yang entah mamah dan kak fathan ia akui keluarga atau tidak.

"Maaf aku terlambat,dan juga belum sempat membersihkan diri" katanya sangat sopan,andai dia juga berkata semanis itu terhadap ku

" ah tidak masalah sayang, ayo duduk " jawab mamah rose sambil tersenyum, Alex pun duduk dikursinya diikuti oleh ku.

Kini kami sudah siap untuk sarapan,aku berdiri memberikan nasi pada setiap piring dan dilanjut dengan lauk yang kutanyai dulu sebelum memberikannya.

Kini kami mulai memakan sarapan kami, entah kenapa aku malah melamun. Dan hal itu disadari oleh kak fathan.

"Kenapa..?" tanyanya ketus menyenggol tanganku,sehingga aku sedikit terlonjak

"A..ah tidak apa-apa" jawab ku kaget mencoba tersenyum

"Jika kau memikirkan kakak tadi marah, kakak tidak marah ko rey." ungkapnya menebak

"Apa benar..? Aku minta maaf ya kak,pasti tangan kak fathan sangat sakit" kataku mencoba membenarkan tebakan kak fathan yang padahal aku bukan memikirkan itu,aku memikirkan perkatan alex tadi dikamar. Hatiku merasa diremat dengan sendirinya.lihat,aku­ meneteskan air Mata dengan sendirinya

"Akhh kenapa harus menangis,tidak kakak tidak sakit sama sekali.." hibur kak fathan seraya menghampiri tempat duduk ku dan memeluk ku dari samping,dan mengusap lembut pipiku yang terdapat jejak air mataku yang mengalir tadi

"Maafkan rey ya kak" ucapku membalas pelukannya

"Tidak masalah rey,kenapa kau ini. Kau kan tau sendiri kakak mu ini kuat.. Tidak mungkin sakit karena pukulan mu tadi" jelasnya padaku, aku hanya mengangguk dalam pelukannya

AFTER MARRIEDTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon