AM 6

22.8K 2K 149
                                    

Thanks buat yang udah vote cerita saya sini kiss dulu muachhhh...

Curhat dikit ya :')
Sebenernya punya niatan buat gk lanjutin ini cerita,soalnya yang baca jarang sama yang vote juga cuma ada berapa orang apalagi comment gk ada sama sekali huhuhu

Tapu berhubung ada yg resfect sama ini cerita.
Akhirnya aku putusin buat lanjut.

Thanks sekali lagi buat yg sudi baca sama yang ngasih vote.
Love you all..

Sini tayang cium dulu muachhhhhh
Hahahaha...

Yu ah cus cekidot...

****""""""""
Aku terbangun dari tidurku,rasa nyeri kurasakan dipergelangan tangan dan sudut bibir kanan ku.

Kulihat langit senja menampilkan warna yang sangat cantik, aku segera melangkahkan kaki kekamar mandi untuk mandi sebelum memasak.

Cukup lima belas menit dan akupun sudah selesai mandi dan berpakaian,langsung ku langkahkan kaki keluar kamar dan menuruni anak tangga.

Saat melintas ruang keluarga,entah kenapa bayangan kejadian tadi siang terputar kembali dikepalaku.
Enggan untuk merasakan sakit hati kembali karena membayangkan kejadian tadi siang,aku segera bergegas melangkah menuju dapur.
Mengeluarkan setiap bahan yang kuperlukan dari dalam kulkas,mulai mencucinya terlebih dahulu dan kemudian baru memasak.

**********

Jam menunjukan pukul delapan malam,namun entah kenapa alex belum pulang juga.

'Kemana dia? Kenapa sudah jam segini belum juga pulang?'
Aku terus bertanya-tanya

Dua jam berlalu,kini sudah pukul sepuluh malam. Namun alex belum pulang juga,akupun sudah tidak bernafsu untuk makan malam.

'Apa sebaiknya aku telepon saja ya? Tapi aku takut dia marah' aku mencoba berpikir sambil terduduk diruang keluarga sambil melihat layar tv yang sebenarnya tak kulihat sama sekali.

'Masa bodo kalau dia marah,sepertinya aku memang harus menelepon nya'

aku langsung menghubungi nomor alex,tapi tidak diangkat.
Terus kucoba sampai entah keberapa belas kali,telepon ku terhubung.

"Hallo alex" aku langsung bebicara

"Mau apa kau menelepon pacarku? Dia sedang tidur,dia sangat kelelahan setelah bercinta tadi"

Deggg...

Sakit kini kurasakan kembali didalam dada ku,lebih tepatnya dihatiku. Entah kenapa rasanya aku ingin tertawa sekarang, mentertawakan takdir yang sangat ingin mempermainkan perasaan ku. Kupejamkan mata,tersenyum miris dan menundukan kepalaku.

"Heii kau jalang,apa kau masih disana?" suara perempuan itu disebrang menyadarkan ku bahwa teleponku masih terhubung

"I..iya,aku masih disini. Yasudah kalau alex sudah tidur,aku tadi hanya mencemaskannya saja" aku mencoba menjawab setenang mungkin,aku tak ingin menampakan kesedihanku

"Tenang saja,dia sedang berada dirumah ku PACARNYA.

.....Oh iya,asal kau tau. Orang yang kau anggap suami mu ini sangat membencimu,kau itu tidak lebih dari pembantu bagi pacarku ini. Seharusnya kau tau itu, seharusnya kau malu karena sudah sangat menyusahkannya.
Baiklah,aku rasa sudah cukup perbincangan kita.
Selamat malam"

Tutttt...tuttt..tutttt

Telepon terputus,aku masih tertunduk menatap lantai dengan pandangan kosong.

'Hmhh...seorang pembantu, baiklah alex. Jika kau menganggapku hanya seorang pembantu,maka aku akan bersikap selayaknya bagaimana pembantu pada majikannya.'

AFTER MARRIEDHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin