🔻(C) Hai

64 12 0
                                    

Sudah 2 hari Hee Yeon tidak masuk sekolah. Alasannya? Karena kakinya bengkak. Alasan kakinya bengkak? Karena Sehun. Yah, dia menyalahkan laki-laki itu. Dan Hee Yeon kembali sekolah setelah merasa kakinya membaik.

"Kakimu baik-baik saja ?" Ada kekhawatiran dari nada bicara Ra In. Dan Hee Yeon merasa senang karena dia begitu diperhatikan.

"Kau tidak lihat jalannya masih terpincang-pincang?" sahut Riyeong.

"Jalanku masih tertatih-tatih. Bukan terpincang-pincang," protes Hee Yeon.

"Sama saja."

"Aisshh!"

◈◈◈

Pukul 7 malam. Hee Yeon masih setia menunggu jemputannya. Dia baru saja pulang les. Sebenarnya jika dia mau mencari taksi tidaklah sulit, hanya saja sakit dikakinya tidak bisa abaikan begitu saja.

Sesekali Hee Yeon memutar kepalanya ke sekeliling agar tidak bosan, atau mungkin melangkah ke jalan raya dan mencari mobil jemputannya sudah terlihat atau belum. Lalu, kembali lagi duduk di bangku pinggir jalan.

Sambil bersenandung dan menggoyang-goyangkan kakinya Hee Yeon mengamati sekitar, tidak biasanya mobil jemputanya datang seterlambat ini. Dan, selama beberapa detik fokus Hee Yeon teralih kepada gerombolan laki-laki yang tengah berlarian. Mereka baru saja melewatinya.

"Kurang kerjaan," cibir Hee Yeon. Ia terdiam. Dan, detik berikutnya Hee Yeon mengalihkan pandangannya kegerombolan tadi, mereka baru saja memasuki halaman belakang pertokoan yang sudah tak terpakai.

"Dia bukan Oh Sehun, kan?" pikir Hee Yeon. Setengah yakin dan tidak. Tetapi, orang yang tengah dikejar-kejar itu mirip sekali dengan Oh Sehun.

"Ah sudahlah. Mana mungkin Sehun takut dengan gerombolan-gerombolan itu? Sehun pasti sudah menghajar mereka satu persatu, bukan lari seperti tadi," ujar Hee Yeon pada diri sendiri. Dia berusaha mengabaikan perkara tadi.

Tetapi...

Dengan cepat dan semampunya, Hee Yeon ikut mengejar gerombolan tadi. Tidak peduli kakinya semakin sakit atau tidak.

◈◈◈

Sehun menyentuh sudut bibirnya yang sobek, pukulan mereka cukup menyakitkan. Tidak biasanya Sehun ambruk melawan para tikus itu. Mungkinkah karena jumlah mereka yang banyak?

"Itu balasan karena kau telah menantang Seungwoo," ujar salah satu dari mereka.

Sehun tertawa mengejek. "Apakah Seungwoo tidak mempunyai keberanian melawanku sendiri? Kenapa dia mengirim kalian untuk menghabisiku? Menjijikan."

"Sialan kau."

Sehun sudah bersiap memulai pertarungannya lagi, tetapi suara sirine polisi yang tiba-tiba menggema membuat gerombolan itu kalang kabut. Berbeda dengan Sehun yang lebih memilih diam, dia merasa tidak bersalah.

"Aku kira kau bisa melawan 10 orang sekaligus seperti gosip yang beredar. Tetapi, lihatlah sekarang. Melawan empat orang saja kau sudah babak belur."

Sehun mengedarkan pandangannya mencari asal suara, dan dia mendapatkan Hee Yeon yang tengah memegang ponsel.

"Kau yang membunyikan sirine polisi?" tanya Sehun sambil menahan sakit di bibirnya dan seluruh tubuh.

Hee Yeon mengangguk. "Sebenarnya ini bukan urusanku, jadi aku pergi saja," ujar Hee Yeon.

Sehun juga sepertinya tidak berniat meminta bantuan. Jujur saja. Hee Yeon adalah gadis yang tidak tegaan. Ingin rasanya Hee Yeon meninggalkan Sehun sama seperti malam itu. Saat kakinya kesakitan karena tersandung batu.

Mischievous Boy (EXO) Sehun, Baekhyun, ChanyeolWhere stories live. Discover now