🔻(X) Miss You So Much

26 4 0
                                    

“Bagaimana?” tanya Tn. Jung lagi.Sehun kembali ragu. Haruskah dia memilih? “Waktumu tidak banyak, Sehun.”

“Jika aku memilih pilihan kedua, apakah aku masih boleh berhubungan dengannya? Meskipun kami tidak saling bertemu?”

“Bukankah sudah kukatakan kau tidak boleh menemuinya?”

Sehun tersenyum lega. “Baiklah. Meskipun berat jika harus berpisah dengannya. Aku akan tetap mencobanya, hanya bisa mendengar suaranya tanpa melihatnya langsung, sepertinya tidak masalah.”

“Jadi?”

“Aku memilih pilihan yang kedua.”

◈◈◈

Salam perpisahan yang Sehun dan Hee Yeon lakukan terbilang sederhana. Dan, Sehun menyesali keputusannya saat itu. “Aku memilih pilihan yang kedua.”

Oh Ya Tuhan.

Bahkan belum genap satu minggu kepergian Hee Yeon ke Kanada. Dirinya sudah seperti mayat hidup. Tak jarang Chanyeol mengajak Sehun untuk melanjutkan hidup lagi seperti mengisi hari-harinya dengan bermain. Tetapi, Sehun selalu saja menolak dengan alasan banyak mata-mata yang mengawasinya. Mata-mata kirimin Tuan Jung.

Baekhyun juga sudah sering membujuk bahkan menghibur Sehun untuk bangkit dan tidak menyesali keputusannya. Bukankah Sehun bilang dia akan menunggu Hee Yeon?

Ketika waktunya tiba nanti dia akan menemui Hee Yeon dengan keadaan yang lebih baik, dengan kesiapan yang jauh lebih matang. Saatnya nanti, siap tidak siap, Sehun akan berhadapan dengan Hee Yeon dan ayahnya.

Yang jelas, 5 tahun ke depan, dia akan menemui Hee Yeon. Dan Tuan Jung sudah harus memberinya restu. Itulah yang dia yakini.

“Aku benci dirimu yang sekarang,” tukas Chanyeol yang menemaninya minum.

Baekhyun merebut gelas berisi anggur itu. “Sudah cukup untuk anggurnya. Bukankah kau bilang banyak mata-mata yang mengawasimu? Lalu, kenapa kau melakukan ini? Apa yang akan dipikirkankan ayah Hee Yeon nantinya?”

Sehun kembali merebut gelasnya. “Biar kutunjukan padanya bahwa aku begini karena putrinya itu, karena Hee Yeon!”

“Kau pikir dia akan terkesan, begitu?” tanya Baekhyun lagi. “Yang ada dia akan semakin menolakmu, bodoh.”

Chanyeol menepuk pelan bahu Sehun. “Sudahlah kawan. Kau mulai hidupmu dari awal lagi. Lihatlah masa depan cerah yang menunggumu.”

Sehun menjatuhkan kepalanya pada meja kaca di depannya. “Aku tidak bisa,” lirihnya. Jika dia seorang wanita, Sehun yakin dirinya sudah menangis dan meraung-meraung. “Aku merindukannya.”

“Hee Yeon menunggumu, Sehun. Kau akan mengabaikan dia begitu saja?”

Sehun kembali menegakkan kepalanya. “Menungguku?”

“Tentu,” jawab kedua sahabatnya.

“Sungguh?”

Astaga. Mereka tidak yakin dengan lelaki di depan mereka sekarang ini. Benarkah dia Oh Sehun?

“Apakah Hee Yeon menungguku?” tanya Sehun lagi.

Chanyeol menggerakkan lehernya. Dia terlihat ragu akan ucapannya tadi, Baekhyun juga begitu. “Ekhem ... apakah kau rela kehilangan Hee Yeon?”

Sehun menggeleng mantap.

Chanyeol  bertepuk tangan. “Baguslah! Dengarkan aku baik-baik. Meskipun Hee Yeon tidak menunggumu, bukankah seharusnya kau yang datang dan mendapatkan dia?”

Mischievous Boy (EXO) Sehun, Baekhyun, ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang