🔻(R) Candy Uncle

22 7 0
                                    

Silakan vote dulu sebelum membaca ★★★
Happy reading...





Hee Yeon bangkit dari duduknya. "Bagus. Mungkin aku dan Sehun bisa kembali seperti dulu lagi dengan dukungan Tn. Oh. Tetapi, sayang sekali kekhawatiranmu itu tidak mendasar sama sekali. Aku tidak akan kembali lagi dengan Sehun."

"Kenapa? Kenapa kau yakin sekali dengan itu?"

Hee Yeon terdiam. Terlalu banyak hal yang Irene tahu, dan Hee Yeon tidak suka itu. Dengan sedikit menarik napasnya, Hee Yeon melanjutkan. "Karena terlalu banyak orang yang tidak merestui kami."

"Siapa? Ny. Oh?"

Hee Yeon menggeleng. "Bukan hanya dia. Tetapi, orang tuaku. Kumohon, jangan ungkit lagi masalah ini. Aku masih begitu mencintai negara ini, tolong jangan membuatku harus meninggalkan negara ini."

"Apa maksudmu?"

"Kau tunggu saja."

Irene diam menatap bingung Hee Yeon. Dia sangat berharap agar Hee Yeon melanjutkan kalimatnya. Apa maksud ucapannya tadi? Ekor matanya beralih kepada objek di belakang Hee Yeon.

"Kau sudah datang?" tanyanya.

Hee Yeon menolehkan kepalanya searah dengan arah pandang Irene.

Sehun.

Itu Sehun.

Sehun memang sedikit terkejut, tetapi dia masih bisa melangkahkan diri mendekat. Sedangkan Hee Yeon, kakinya terasa lemas begitu melihat Sehun.

Ketiganya masih terdiam. Sampai akhirnya Hee Yeon angkat bicara. Dengan senyuman yang dipaksakan. "Aku pergi." Hee Yeon pergi. Tanpa menoleh lagi.

"Aku yang mengajaknya ke sini," ucap Irene tiba-tiba. Hal itu membuat Sehun menoleh dengan cepat ke arahnya.

"Sudah kubilang untuk tidak menemuinya lagi! Apa tidak cukup bagi kalian untuk membuatnya menangis?!" bentak Sehun.

◈◈◈

Hee Yeon berjalan beriringan bersama ayahnya disebuah bandara. Tujuan mereka datang ke sana adalah untuk menjemput seseorang. Lebih tepatnya sahabat ayahnya yang sudah lama sekali tidak berjumpa.

"Dia tinggal di Jepang. Apa kau benar-benar tidak ingat?" tanya ayah Hee Yeon.

Hee Yeon meluruskan kakinya yang terasa pegal lantaran duduk menunggu lebih dari satu jam. Sahabat ayahnya itu belum juga menampakkan tanda-tanda akan kehadirannya.

"Memangnya kapan aku pernah bertemu dia?"

"Saat nenek Osakara sakit bukankah ayah pernah mengajakmu serta ibu pergi ke Jepang? Kalau tidak salah saat itu usiamu 8 tahun. Ayah ingat betul karena saat itu nenek Osakara berencana datang ke Seoul tepat di hari ulang tahunmu. Tetapi, sakit itu sama seperti hujan yang bisa datang tiba-tiba. Karena nenek Osakara sakit, jadilah kita yang menjenguknya."

Hee Yeon kembali mengingat-ingat saat itu. Jika itu bukan sesuatu yang menyenangkan, jujur saja Hee Yeon malas mengingatnya.

Oh ya, nenek Osakara itu adalah pelayan setia keluarga Jung. Tetapi, setelah putra nenek Osakara menikah dan akhirnya kembali ke Jepang, nenek Osakara harus ikut bersama putranya dan menetap di sana.

Mischievous Boy (EXO) Sehun, Baekhyun, ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang