🔻(J) Waste Of Time

25 7 0
                                    

Hee Yeon melihat wajah muram milik Ra In dan wajah berseri-seri milik Riyeong. Kedua sahabatnya memang tidak bisa diduga-duga. "Jadi, kenapa kau menekuk wajahmu seperti ini?" tanyanya kepada Ra In, lalu menoleh ke arah Riyeong. "Kau juga. Kenapa kau tidak henti-hentinya tersenyum?"

Hee Yeon menegakkan tubuhnya. Mencoba berpikir positif tentang kedua temannya ini. "Kalian masih waras, bukan?"

Kali ini dua buah pukulan berhasil memajukan kepala Hee Yeon dengan tidak elit. Hee Yeon terpaksa harus menyisir rambutnya dengan jari tangan karena pukulan itu berhasil membuat rambutnya berantakan.

"Sepertinya kau senang kalau kami tidak waras," sarkas Riyeong.

Hee Yeon mengangguk.

Tidak ada percakapan lagi, Riyeong fokus pada ponselnya, sedangkan Ra In dengan novelnya yang Hee Yeon yakini kalau novel itu tidak dibaca sama sekali. Hanya diputar, dibuka, dan ditutup.

"Sebenarnya ada apa dengan kalian berdua?!"

"Aku rasa Riyeong sedang jatuh cinta," sahut Ra In tanpa mengalihkan tatapannya dari novel di depannya.

"Dan aku rasa Ra In baru saja putus cinta," balas Riyeong sambil tersenyum konyol.

Hee Yeon menggelengkan kepalanya bingung dan kesal. Tidak adakah yang mengerti dia disituasinya yang aneh ini?

"Benar. Aku merasa baru saja ditinggal pergi pacarku," jawab Ra In. "Aku rasa aku mulai tertarik kepada Chanyeol. Dan ketika dia pergi, aku mulai merasa kehilangan," ucapnya termenung.

Kedua sahabatnya menatap Ra In dengan iba. Tidak biasanya dia murung hanya karena lelaki. Jujur saja, ini kali pertamanya dia tertarik kepada lelaki, lelaki yang salah pula.

"Mungkin kau harus mulai merelakan dia. Kau tahu bukan kalau dia itu wild boy? Sulit sekali mengerti lelaki seperti itu, mereka penuh misteri, dan suatu saat nanti mereka akan menghilang tanpa kabar, saat itulah kau akan menyesal," ucap seorang guru wanita yang kebetulan lewat dan tidak sengaja mendengar.

Ketiga gadis itu terdiam. Akankah mereka seperti itu?

◈◈◈

[Maaf, kau bisa pulang sendiri? Aku dan Baek sedang mencari Chanyeol. Kami tidak bisa menemukan dia beberapa hari ini.]

"Mungkin kau harus mulai merelakan dia. Kau tahu bukan kalau dia itu wild boy? Sulit sekali mengerti lelaki seperti itu, mereka penuh misteri, dan suatu saat nanti mereka akan menghilang tanpa kabar, saat itulah kau akan menyesal."

Haruskah Hee Yeon memercayai apa yang guru itu katakan?

"Jung Hee Yeon?"

Suara lelaki yang tak asing membuat Hee Yeon terkejut. Pikirannya sedang mengarah kepada sehun. Dan tiba-tiba ada suara laki-laki yang menyapanya, apalagi dia mengenal Hee Yeon .

Lelaki yang kini berdiri di depan Hee Yeon hanya tersenyum. Hee Yeon masih berusaha mengingat laki-laki di depannya ini.

"Apakah gaya rambutku yang baru ini membuatmu melupakanku?" tanya lelaki itu.

Ketika usahanya untuk mengingat laki-laki di depannya sudah berhasil, Hee Yeon melangkah mundur lantaran terkejut. Bahkan, dia sudah bersiap-siap kabur.

"Sepertinya kau sudah ingat," ucap lelaki itu lagi. "Sehun tidak di sini, kan?" tanyanya sambil menengok kanan-kiri. "Sedang apa kau di sini? Sendirian?"

Lagi. Lagi dan lagi. Hee Yeon melangkah mundur.

"Jangan pergi. Aku tidak akan menerkammu."

"Apa... kau mau apa?" tanya Hee Yeon setenang mungkin.

Mischievous Boy (EXO) Sehun, Baekhyun, ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang