🔻(U) Sorry

22 5 0
                                    

Vote bentar aja, sebelum baca.
Jangan kayak maling dah. 😂

Pukul 21.46. Hee Yeon berdiri di tepi jalan menunggu kendaraan yang bisa mengantarnya pulang ke rumah. Setelah bertemu dengan Irene, Hee Yeon memutuskan untuk mampir ke market lantaran pesanan ibunya.

Sepertinya dugaan dia benar. Tidak ada kendaraan yang bisa dia tumpangi. Apakah sekarang sudah sangat malam sehingga tidak ada satu kendaraan pun yang lewat?

Jika harus berjalan kaki, Hee Yeon tidak yakin akan sampai di rumah dengan cepat. Dan Hee Yeon akan mendapat ocehan ibunya. Dia juga tidak bisa menghubungi jemputannya lantaran baterai ponselnya habis.

"Hai, manis."

Hee Yeon menatap seorang pria dengan jaket abu-abu. Dan, beberapa orang temannya juga. Hee Yeon merasa tengah berada di dalam sebuah drama. Si peran utama yang tengah dalam bahaya. Tidak, tidak. Ini bukan drama Hee Yeon!

Tetapi, dirinya memang dalam bahaya.

Satu tangan pria itu menyentuh bahu Hee Yeon, seketika tubuh Hee Yeon bergetar. Keringat dingin mulai mengucur dari pelipisnya.

"Akhh!!!"

Teriakan melengking dari pria yang menyentuh Hee Yeon membuat Hee Yeon terlepas dan segera menjauh. Pria tadi mengaduh kesakitan sambil memegangi tangannya. Lalu, seseorang menarik Hee Yeon bersembunyi di belakang tubuhnya.

"Oh ya ampun, bukankah kalian geng Bak Han?" seru Seungwoo. "Bukankah kau itu ... itu ... tunggu dulu, aku lupa namamu, emm ..., Jo ... Jo Kang san?"

Hee Yeon memandang Seungwoo bingung. Sedang apa laki-laki itu di sini?

Seungwoo tersenyum sinis. "Sakit? Perlu kubuat tanganmu patah? Padahal aku hanya memelintir tanganmu, sekarang mau kupatahkan tanganmu?" tanya Seungwoo kepada pria yang mengaduh kesakitan tadi berserta teman-temannya.

"Kenapa kalian ikut campur, hah?!" tanya pria itu. "Gadis itu buruan kami. Kami yang lebih dulu menemukan dia," kesal pria itu menunjuk Hee Yeon. "Kenapa kalian berdua datang bersama? Bukankah kalian itu musuh?"

Kalian berdua? Hee Yeon memperhatikan seorang pria dengan bahu lebar di depannya. Pria yang tadi menariknya bersembunyi di belakang tubuh pria itu.

Tangan hangat pria itu, tangan yang sedang menggenggam tangan Hee Yeon begitu Hee Yeon kenal.

"Sehun..?" tanya Hee Yeon pada akhirnya.

Tanpa menoleh, pria itu mengangguk. Tatapannya masih tertuju kepada gerombolan pria yang hampir mencelakai Hee Yeon.

"Aku dan dia?" tanya Seungwoo menunjuk Sehun. "Kami memang musuh," jawabnya santai dan angkuh. "Kami sedang berkelahi di ujung sana, tetapi kalian mengganggu kami."

"Apa maksudmu?" tanya pria itu.

"Dia, maksudku Sehun, merasa marah lantaran kalian mengganggu gadisnya. Dan aku, sebagai lawannya merasa kasihan padanya karena kalah serangan, fokusnya terarah kepada kalian yang mengganggu gadisnya," ucap Seungwoo dibuat-buat. "Dan malam ini kalian membuat kesalahan besar karena telah mengganggu gadis seorang Oh Sehun, dan membuatku muak karena berani mengganggu adikku," tegas Seungwoo dengan nada dingin menusuk.

Mischievous Boy (EXO) Sehun, Baekhyun, ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang