🔻(W) Choice

22 5 0
                                    

Orang-orang itu berlari menuju ruangan tempat Hee Yeon dirawat ketika salah seorang perawat mengatakan bahwa Hee Yeon telah sadar.

Benar saja. Mereka melihat Hee Yeon tengah diperiksa dokter. Sesekali dokter memerintahkan agar Hee Yeon untuk mengedipkan matanya, menggerakkan jari-jarinya.

Dokter itu tersenyum setelah mendapat hasil pemeriksaannya. "Hee Yeon sudah mulai membaik. Setelah kesadarannya benar-benar pulih, dia pasti akan bisa bicara lagi. Kita hanya perlu menunggu sebentar lagi."

Ibu Hee Yeon menyeka air matanya yang menetes tiba-tiba, seolah-olah air mata itu ingin melihat bahwa Hee Yeon telah sadar. Ikut merasakan rasa bahagianya.

Tangan lembut dan hangat itu menyentuh jemari pucat milik Hee Yeon. Meskipun Hee Yeon tertidur lagi, dia cukup senang karena Hee Yeon baik-baik saja.

Tidak masalah membiarkan Hee Yeon tidur lagi karena dia sangat yakin tidak lama lagi putrinya akan kembali membuka matanya.

"Dia baik-baik saja," yakinnya dalam hati.

Tangan besar milik Tn. Jung mengelus pelan surai panjang putrinya. Menyalurkan rasa khawatir kepada putri satu-satunya yang dia miliki.

Menyampaikan permintaan maafnya karena tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai seorang ayah untuk yang kedua kalinya. Dia benar-benar menyesal karena kembali lalai menjadi seorang ayah.

Kelalaiannya di masa lalu kembali terulang, disaat putrinya sangat membutuhkan dia, dirinya tidak bisa berada di sisi putrinya. Penyesalan besar itu semakin membuatnya membenci dirinya sendiri.

"Mafkan ayah. Maaf karena ayah datang terlambat. Maaf karena ayah tidak bisa menolongmu, Hee Yeon," lirihnya.

Tepukkan pelan dibahunya membuat dia menarik napas panjang, tepukkan itu seolah memberinya kekuatan bahwa tidak seharusnya dia menangis seperti ini. Dia harus bisa menguatkan hatinya agar putrinya tidak meragukan dia sebagai ayahnya.

"Tenanglah, Jung. Putrimu baik-baik saja. Bukankah dokter juga mengatakan itu?"

Tuan Jung mengangguk setuju atas ucapan Tuan Oh. Memang tidak seharusnya dia bersedih dan khawatir lagi seperti ini.

Tuan Jung tersenyum kepada sahabatnya itu. "Terima kasih karena kau sudah menyemangatiku. Dan, terima kasih karena nyonya Oh mau menolong putriku."

"Tidak masalah. Aku rasa dia juga senang menolong putrimu. Dan sejujurnya, Hee Yeon sadar bukan hanya karena mendapat donor darah dari ibu Sehun, tetapi juga karena doamu serta istrimu. Dan juga karena Hee Yeon adalah gadis yang kuat."

Tuan Jung kembali mengangguk setuju. Dia sangat senang memiliki putri yang kuat seperti Hee Yeon. "Sekali lagi, aku mengucapkan terima kasih."

Keduanya pun saling tersenyum.

Seakan tersadar sesuatu, Tuan Oh mencari-cari keberadaan nyonya Oh. "Di mana dia? Apa kau tahu di mana ibu Sehun?"

"Aku melihatnya di kantin rumah sakit bersama Sehun. Dia sedang membujuk Sehun untuk mengisi perutnya karena sejak kemarin malam Sehun tidak mau makan," ucap Ibu Hee Yeon. "Sehun sangat mengkhawatirkan Hee Yeon," gumamnya sambil menatap lekat wajah pucat Hee Yeon yang tertidur.

Mischievous Boy (EXO) Sehun, Baekhyun, ChanyeolWhere stories live. Discover now