Part 5

63.1K 2.3K 20
                                    

               🌸HAPPY READING🌸

NEW YORK CITY, USA.
03:00 AM.

Aldrich baru tiba di mansionnya setengah jam yang lalu setelah semalaman berada di club

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aldrich baru tiba di mansionnya setengah jam yang lalu setelah semalaman berada di club.

Aldrich yang baru selesai mandi langsung berjalan ke sofa setelah mengambil sebotol wine cheval blanc (1947) dengan kadar alcohol sekitar 14.4%, pria itu meneguk winenya sambil sesekali memijit pelipisnya yang terasa pusing akibat memikirkan Ellena dan sikap gadis itu yang tidak mau mengikuti keinginanya.

Aldrich harus memikirkan cara untuk membawa Ellena ke mansionnya tanpa menyakiti gadis itu.

***
Di tempat lain, lebih tepatnya apartemen Ellena.

Ellena baru selesai mandi dan bergegas mengambil piyama tidur di dalam lemarinya, selesai berpakaian, Ellena langsung melangkahkan kakinya ke tempat tidurnya dan merebahkan tubunya di atas ranjang kecil itu.

Ellena belum bisa tertidur saat kejadian di club bersama pria bermata biru terus berputar di otaknya, Ellena tidak akan pernah mau tinggal bersama pria itu, dia juga bukan milik pria itu.

Ellena berusaha memejamkan mata berharap dia akan langsung tertidur lelap dan melupakan kejadian di club malam bersama pria bermata biru itu, Ellena juga berharap dia tidak akan pernah lagi bertemu dengan pria itu.

***
Pagi menyapa, Ellena yang baru bangun dari tidurnya langsung bergegas ke kamar mandi untuk melakukan ritual paginya sebelum berangkat kerja.
setelah beberapa menit bersiap-siap Ellena langsung keluar dari apartemen dan berjalan ke toko bibi Emily.

Ellena yang baru tiba di toko langsung berjalan masuk untuk memulai pekerjaannya tapi langkah Ellena harus terhenti saat merasa seperti ada orang yang mengawasinya dan anehnya ketika Ellena melihat sekitar dia tidak menemukan siapapun.
Ellena tidak memperdulikannya lagi dan kembali berjalan memasuki toko.

***
Aldrich masih fokus dengan pekerjaannya, tapi pikirannya masih dipenuhi Ellena, Aldrich tidak bisa berhenti memikirkan Ellena meskipun dia sudah berusaha untuk menghilangkan gadis itu dari pikirannya.

"Ada apa denganku, kenapa aku terus memikirkan gadis itu?" tanya Aldrich pada dirinya sendiri.

"Apa yang kau lakukan padaku Ellena, kenapa aku terus memikirkanmu" ucap Aldrich merasa frustasi dengan pikirannya, jika seperti ini lama-lama dia bisa gila.

Aldrich yang sudah tidak tahan dengan pikirannya, bertekad untuk menemui Ellena di apartemen gadis itu.

Satu jam berlalu, Aldrich yang sudah selesai dengan pekerjaannya langsung bergegas keluar dari perusahaannya, di halaman gedung pencakar langit itu, Aldrich melihat mobil yang di siapkan anak buahnya sudah terparkir rapi.

"Tuan, ini kunci mobil anda"ucap sang anak buah dan Aldrich langsung meraih kunci mobil itu.

Aldrich yang sudah berada di dalam mobilnya langsung melajukan mobilnya membelah kota New York menuju ke apartemen Ellena.

***
Ellena yang sedang duduk di sofa ruang tamu sambil menonton tv langsung beranjak dari duduknya dan berjalan ke dapur untuk mengambil segelas juice, Ellena kembali ke ruang tamu dengan membawa segelas juice apel di tangannya, belum ada berapa menit dirinya duduk Ellena sudah mendengar suara ketukan di pintu apartemennya.

TOK!TOK!TOK

Ellena bergegas membuka pintunya dan gadis itu langsung terkejut saat melihat orang yang berada di depan pintunya ternyata pria aneh yang memaksanya tinggal bersama.

"Hi, Ellena" sapa Aldrich, yah pria itu adalah Aldrich.

Ellena yang masih terkejut buru-buru merubah mimik wajahnya kembali seperti biasa.

"Mau apa kau ke sini?" tanya Ellena ketus sambil terus menatap Aldrich.

"Aku ke sini untuk menemuimu, memangnya apalagi" jawab Aldrich dengan wajah datarnya, membuat Ellena ingin menonjok wajah datar itu.

Tapi Ellena sedikit penasaran kenapa pria ini bisa tahu alamatnya, apakah selama ini pria itu menguntitnya, bisa-bisanya pria itu mengetahui namanya dan sekarang alamatnya, lalu selanjutnya apalagi.

Ellena menyesal sudah bertemu dengan pria itu, kenapa waktu itu dia harus pergi ke cafe yang berakhir dengan pertemuannya bersama pria aneh di hadapannya ini.

Aldrich yang merasa sudah terlalu lama berdiri di depan apartemen Ellena langsung menerobos masuk ke dalam, Ellena yang merasa kesal karena pria itu masuk tanpa seizinnya langsung meneriakinya sambil berjalan mengikuti pria itu.

"HEY TUAN, KAU MASUK KE APARTEMENKU TANPA SEIZINKU, DASAR TIDAK SOPAN" teriak Ellena menggelegar.

Aldrich yang mendengar teriakan Ellena hanya bisa menghela nafas.

"Ellena, jangan berteriak, orang-orang akan mendengar suaramu dan berpikiran aneh-aneh, sebaiknya kau kemari dan duduk di sampingku, aku ingin membicarakan sesuatu padamu, ayo"ucap Aldrich sambil menepuk sofa di sebelahnya.

Ellena berjalan menghampiri Aldrich dan langsung mendudukan dirinya di sebelah pria itu sambil melirik Aldrich dengan tatapan tajamnya.

"Kau mau bicara apa?. cepat katakan" tanya Ellena ketus.

"Sebelum membicarakan sesuatu denganmu, aku ingin kau tahu namaku. Aldrich Matthew Smith, itulah namaku "ucap Aldrich sambil menatap Ellena dengan intens.

"Oh ya, tapi aku tidak tertarik mengetahui namamu" balas Ellena balas menatap Aldrich dengan tatapan tajamnya.

"Ellena" panggil Aldrich dengan suara serius.

"Apa?" tanya Ellena.

"Aku datang ke sini untuk menanyakan keputusanmu, tentang aku yang memintamu tinggal bersamaku, apa kau sudah memikirkannya dan membuat keputusan?" tanya Aldrich yang terus menatap Ellena.

"Aku tidak mau tinggal bersamamu, kau tidak bisa memaksaku" jawab Ellena ketus.

"Baiklah kalau itu keinginanmu tapi kau pasti tidak melupakan perkataanku di club malam tempo hari" ucap Aldrich sambil berdiri dan berjalan ke arah pintu keluar, dia tidak suka dengan sebuah penolakan.

Ellena langsung berjalan mengikuti Aldrich dari belakang.

"Good night" ucap Aldrich yang berhenti di depan pintu dan setelah itu Aldrich benar-benar meninggalkan gedung apartemen Ellena.

Ellena hanya menatap Aldrich yang berjalan semakin menjauh dalam diam.

***
Mohon vote dan comentnya teman2.

THE POSSESSIVE BILLIONAIRE (END) (proses revisi)Where stories live. Discover now