Part 23

21.7K 939 14
                                    

Di dalam sebuah kamar yang bernuansa black dark, terlihat Sean dengan wajah marahnya terus mengumpat setelah mendengar kabar bahwa perusahaan milik ayahnya bangkrut akibat ulah seseorang dan Sean tau jika ini semua adalah perbuatan Aldrich karena ...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Di dalam sebuah kamar yang bernuansa black dark, terlihat Sean dengan wajah marahnya terus mengumpat setelah mendengar kabar bahwa perusahaan milik ayahnya bangkrut akibat ulah seseorang dan Sean tau jika ini semua adalah perbuatan Aldrich karena tidak ada yang bisa berbuat seperti ini selain pria itu.

"jadi pria itu membalas perbuatanku pada Ellena dengan cara seperti ini, menghancurkan perusahaan ayahku, dasar bajingan"Sean berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan membalas perbuatan Aldrich.

"aku harus menjalankan rencanaku secepatnya"ucap Sean pada dirinya sendiri.

***
Ellena dan Jessica sudah berada di dalam ruangan mereka untuk menunggu dosen mata kuliah kimia.

"El"panggil Jessica dan di balas deheman oleh Ellena.

"pulang dari kampus kita mampir ke cafe yang ada di dekat sini, oke"ucap Jessica dengan nada cerianya.

"iya, kita mampir saja di cafe tempat Karin bekerja, dia sangat menghawatirkanku setelah mendengar kejadian yang menimpaku di club"balas Ellena.

"oke, beautiful girl"Jessica menjawab dengan begitu antusias, dia juga senang jika bertemu dengan Karin.

***
Seperti yang sudah di katakan Jessica, gadis itu mengajak Ellena mampir ke cafe setelah pulang dari kampus dan kini kedua gadis itu tengah menunggu pesanan mereka.

"gadis-gadis cantik, ini makanan kalian"ucap Karin yang memang sengaja mengambil alih pekerjaan karyawan lain untuk melayani Jessica dan Ellena.

"Hi, Karin"sapa Jessica tersenyum ramah.

"Hi, Jess"balas Karin ikut tersenyum.

"Karin apa kau sibuk?"tanya Ellena dan di jawab gelengan kepala oleh Karin.

"kalau begitu duduklah sebentar"ucap Ellena.

"tentu, El"balas Karin dan ikut duduk di kursi yang masih kosong.

"bagaimana keadaanmu, El?"tanya Karin sambil memegang tangan Ellena.

"aku baik-baik saja, Karin"jawab Ellena sambil tersenyum menatap Karin.

"syukurlah, aku sangat penasaran dengan pria yang bernama Sean itu, pria jahat yang hampir melukai sahabatku ini, semoga suata saat aku bisa bertemu dengannya dan memberinya pelajaran"ucap Karin dengan tekad untuk memberi pelajaran pada Sean.

"dia pria gila yang terobsesi pada Ellena"sahut Jessica merasa jengkel mengingat Sean.

"sudahlah, kalian berdua tidak usah membicarakannya lagi, aku juga sudah melupakan kejadian itu"ucap Ellena sambil menatap kedua sahabatnya bergantian.

Ellena, Karin dan Jessica begitu asyik bercerita hingga mereka tidak menyadari sejak mereka memasuki cafe ada seseorang yang terus mengintai mereka lebih tepatnya mengintai Ellena, dengan menggunakan hoodie berwarna hitam serta masker yang juga berwarna senada membuat orang yang duduk di sudut ruangan cafe itu tidak bisa di kenali oleh siapapun.

Setelah makanan mereka habis ,kedua gadis itu langsung berpamitan pada Karin.

Ellena dan Jessica langsung berjalan keluar dari cafe dan menuju ke mobil Jessica, di dalam mobil, Jessica menyetir sambil menikmati lagu dari girlband k-pop yang begitu terkenal yaitu Blackpink dengan judul lagu 'kill this love', sedangkan Ellena lebih memilih menikmati pemandangan dari jendela mobil.

"jam berapa sekarang?"tanya Ellena tiba-tiba.

"mengapa tidak kau lihat di ponselmu?"tanya Jessica heran karena ponsel Ellena pasti memiliki jam, jadi kenapa gadis itu harus bertanya padanya.

"ponselku low bat, jadi aku bertanya padamu"jawab Ellena.

"sekarang sudah jam lima sore" ucap Jessica yang kembali fokus menyetir setelah melihat jam di ponselnya,
tanpa membalas ucapan sahabatnya Ellena kembali mengarahkan tatapannya keluar jendela, menatap jalanan yang mereka lintasi terlihat begitu sepi.

"Jess"panggil Ellena sambil menoleh ke arah Jessica.

"ada apa, El?"tanya Jessica yang masih tetap fokus menyetir.

"perasaan aku nggak enak, seperti akan terjadi sesuatu"jawab Ellena dengan nada yang terdengar gelisah, sejak di cafe tadi perasaan Ellena memang sudah mulai tidak tenang tapi gadis itu masih bisa menahannnya dan kini Ellena sudah tidak bisa menahannya lagi karena itu dia memberitahu Jessica.

"mungkin itu hanya perasaan kamu, semua pasti akan baik-baik saja El"ucap Jessica menenangkan.

baru beberapa menit Jessica menenangkan Ellena, tiba-tiba mobil mereka di hadang oleh mobil lain yang datang dari arah depan dan Jessica langsung mengerem mobilnya.

"ada apa ini?"tanya Ellena mulai panik setelah melihat dua orang yang menggunakan penutup kepala berwarna hitam keluar dari mobil yang menghadang mereka.

"aku juga tidak tahu, El"Jessica mulai ikut-ikutan panik karena kedua orang yang mereka tidak kenali mulai berjalan ke arah mobil mereka.

"cepat hubungi seseorang yang bisa menolong kita"perintah Ellena dengan suara ketakutan.

Jessica yang mendengar perintah Ellena segera meraih ponselnya dan mencari nomor seseorang yang bisa mereka mintai bantuan dan Jessica memutuskan untuk menghubungi ayahnya namun baru saja dia akan menghubungi ayahnya tiba-tiba mereka di kejutkan oleh ketukan pintu mobilnya yang dilakukan kedua orang asing itu.

"KELUAR"teriak kedua orang itu sambil menggedor-gedor pintu mobil Jessica.

"kita harus bagaimana, Jess?"tanya Ellena yang semakin panik.

"aku juga tidak tau, El"jawab Jessica yang sama paniknya dengan Ellena.

"keluar atau kami akan menghancurkan kaca mobil ini"ucap salah satu dari orang asing itu.

"kita harus keluar Jess, kalau tidak kaca mobil ini akan mereka hancurkan"Ellena berkata dengan suara lirih, Jessica hanya bisa mengangguk menyetujui perkataan Ellena.

Ellena dan Jessica langsung keluar dari mobil.

Setelah melihat Ellena dan Jessica keluar dari mobil, kedua pria itu tidak membuang-buang waktu mereka langsung mendekati Ellena dan Jessica lalu menyeret kedua gadis itu menuju mobil mereka.

"mau apa kalian?"tanya Ellena dengan suara bergetar dan berusaha memberontak namun tenaganya tidak seberapa di bandingkan dengan pria asing yang tengah menyeretnya menuju ke mobil pria itu.

"sebentar lagi kamu akan tau apa keinginan kami"jawab pria itu sambil tersenyum sinis.

***
Mohon vote and comentnya teman-teman.

THE POSSESSIVE BILLIONAIRE (END) (proses revisi)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora