Part 7

50.6K 2.1K 6
                                    

              🌸HAPPY READING🌸

Ellena yang sedang tertidur pulas mulai mengerjapkan matanya saat merasakan sinar matahari yang menyilaukan menerobos masuk melalui celah-celah jendela, saat kesadarannya sudah terkumpul Ellena langsung mengarahkan tatapannya ke jam weker yang berada di atas meja nakas, ternyata sekarang sudah jam tujuh pagi.

Ellena kembali teringat dengan kejadian semalam, saat Aldrich dengan begitu tega menculik Karin dan menjadikan wanita itu sebagai alat untuk mengancamnya.

"Nona sudah bangun?" tanya seorang pelayan yang baru memasuki kamar Ellena.

Ellena langsung tersadar dari lamunanya saat mendengar pertanyaan dari pelayan itu.

"Iya" jawab Ellena singkat sambil tersenyum ke arah pelayan itu.

Pelayan itu membalas senyuman Ellena dan langsung berpamitan kembali ke dapur setelah selesai membuka horden-horden di kamar Ellena.

Ellena beranjak dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.

Beberapa menit kemudian Ellena keluar dari kamar mandi, gadis itu langsung berjalan ke tempat tidur dan mendudukan dirinya di atas tempat tidurnya.

Ellena menoleh ke arah pintu saat mendengar suara pintu yang terbuka, Ellena melihat Aldrich yang berjalan menghampirinya, pria itu terlihat sangat tampan dan berwibawa dengan setelan jas mahal yang membalut tubuh kekarnya.

"Aku akan berangkat ke kantor" ucap pria itu.

"Hm" jawab Ellena dengan kepala menunduk, malas melihat Aldrich.

"Beritahu pelayan jika kau memerlukan sesuatu" ucap Aldrich sambil mengusap kepala Ellena dengan lembut.

Tanpa menunggu jawaban Ellena, Aldrich langsung berjalan hendak keluar dari kamar namun baru beberapa langkah Ellena tiba-tiba memanggilnya.

"Al" Ellena menatap Aldrich yang membelakanginya.

"Hm" jawab pria itu dengan masih membelakangi Ellena.

"Aku masih bisa bekerja kan?" tanya Ellena.

Aldrich yang mendengar pertanyaan Ellena langsung membalikan tubuhnya dan berjalan menghampiri gadis itu yang masih duduk diatas ranjang.

"Tidak" jawab Aldrich tegas.

Ellena langsung berdiri di hadapan Aldrich dengan tatapan memohonnya.

"Aku mohon, Al" ucap Ellena dengan suara memohon.

"Tidak, jika aku bilang tidak tetap tidak, keputusanku tidak akan pernah berubah Ellena" ucap Aldrich sambil menatap Ellena.

Ellena yang mendengar ucapan Aldrich hanya menundukkan kepala pasrah.

"Baiklah" ucap Ellena dengan lirih.

"Bagus" Aldrich tersenyum puas karena lagi-lagi Ellena menuruti perintahnya.

"Aku berangkat dulu, jadilah gadis baik selama aku tidak ada" ucap Aldrich dan berjalan keluar dari kamar.

Ellena menatap kepergian Aldrich dalam diam, kenapa dia harus bertemu dengan pria seperti Aldrich, pria yang seenaknya mengatur hidupnya dan mengekangnya.

***
Aldrich yang sudah berada di lantai tujuh puluh lima perusahaannya langsung melangkah ke ruang kerjanya.

Aldrich yang berada di ruang kerjanya begitu fokus mengerjakan file-file yang berada di atas mejanya, Aldrich harus menghentikan kegiatannya saat suara ketukan pintu terdengar, Aldrich langsung mempersilahkan seseorang yang berada di luar untuk masuk.

THE POSSESSIVE BILLIONAIRE (END) (proses revisi)Where stories live. Discover now