Part 25

22.6K 986 18
                                    

Aldrich yang tengah berdiri di depan sebuah gedung tua bersama beberapa bodyguardnya memutuskan untuk segera masuk ke dalam gedung itu, karena anak buahnya yang diperintahkannya untuk mencari keberadaan Ellena mengatakan jika gadis itu di kurung di gedung ini oleh Sean.

"kalian periksa semua ruangan yang ada di gedung ini"perintah Aldrich kepada semua bodyguardnya yang berjumlah sepuluh orang, setelah memberikan perintahnya Aldrich langsung berjalan memasuki gedung itu lebih dalam di ikuti oleh bodyguardnya yang mulai berpencar untuk mencari keberadaan Ellena.

Sudah tiga puluh menit Aldrich berjalan menyusuri gedung itu untuk mencari Ellena namun belum Ada tanda-tanda akan keberadaan gadis itu, membuatnya sedikit putus asa, Aldrich berpikir apakah Sean sudah memindahkan Ellena ke tempat lain untuk menjauhkan Ellena darinya tapi Aldrich tidak Akan membiarkan semua itu terjadi, Aldrich yang tengah berjalan tiba-tiba mendengar Suara Minta tolong yang berasal dari salah Satu ruangan yang berada tidak jauh darinya, Tanpa membuang waktu lagi Aldrich langsung berjalan ke ruangan itu yang diyakininya jika ruangan itu adalah sebuah gudang, Aldrich berharap jika Suara Minta tolong itu adalah Suara Ellena.

***
Ellena yang sudah di kurung selama dua hari oleh Sean terlihat begitu pucat dan lemah dengan sudut bibir yang sobek meninggalkan darah yang sudah mengering akibat tamparan Sean, Ellena tidak pernah di beri makan ataupun minum dan selama dua hari Ellena di kurung, entah sudah berapa kali dirinya pingsan akibat kelaparan, Ellena hanya bisa menangis dan meminta tolong berharap jika Ada seseorang yang akan mendengar suaranya, untuk hari ini Ellena sedikit bersyukur karena seharian ini Sean tidak pernah datang menemuinya mungkin pria itu memiliki urusan lain.

Ellena yang tengah menangis dalam diam tiba-tiba menatap pintu yang menimbulkan bunyi keras seperti Ada seseorang yang berusaha mendobraknnya, Ellena yang melihat pintu di depannya terbuka dan menampilkan sosok pria tampan yang di harapkannya langsung menangis tersedu-sedu.

"Ellena"Aldrich langsung berjalan menghampiri Ellena dengan tatapan khawatirnya, bagaimana tidak jika dia melihat gadis itu terlihat sangat pucat di tambah kedua tangan dan kaki Ellena yang terikat.

"Al"panggil Ellena lirih dengan pandangan yang mulai kabur, tanpa bisa menahan lagi Ellena jatuh pingsan.

"Ellena, kamu harus bertahan"ucap Aldrich yang panik melihat kondisi Ellena yang begitu menghawatirkan, tanpa membuang waktu Aldrich membuka ikatan Ellena dan menggendong tubuh Lemah itu.

Saat Aldrich sudah keluar dari dalam gedung dengan Ellena yang berada digendongannya, tiba-tiba dia menghentikan langkahnya Saat melihat Sean yang tengah di tahan oleh dua orang bodyguardnya yang memang sudah Aldrich tugaskan untuk mencari keberadaan Sean dan menangkap pria itu.

"kalau sampai Ellena kenapa-napa, kau akan tau sendiri akibatnya"peringat Aldrich kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke mobil yang Sudah di siapkan bodyguardnya.

"kita langsung ke rumah sakit"ucap Aldrich pada supirnya.

"baik, tuan"jawab sang supir.

"kamu harus bertahan sayang"ucap Aldrich sambil menatap Ellena yang berada di pangkuannya.

***
Sesampainya di rumah sakit, tanpa membuang waktu lagi Aldrich langsung membawa Ellena ke ruang IGD dan memanggil dokter agar cepat menangani Ellena, seorang dokter pria datang menghampiri Aldrich di dalam ruangan itu dan segera menangani Ellena.

Aldrich yang menunggu Ellena di luar ruangan hingga selesai di periksa terus berjalan mondar-mandir karena mengkhawatirkan kondisi Ellena Sekarang, Aldrich tidak menyangka jika Sean akan kembali bertindak dengan menculik Ellena padahal Aldrich sudah memberi peringatan pada Sean dengan membuat bangkrut perusahaan milik orang tua pria itu.

Aldrich yang mendengar suara pintu di depannya terbuka langsung berjalan menghampiri dokter yang sudah selesai memeriksa keadaan Ellena.

"bagaimana keadaan kekasih saya, dokter?"Tanya Aldrich dengan raut khawatirnya.

"kekasih anda mengalami dehidrasi berat dan tubuhnya juga tidak pernah mendapatkan asupan makanan, itulah yang menyebabkan tubuhnya begitu lemah, tapi keadaannya sekarang sudah lebih baik"jawab sang dokter kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan Ellena setelah berpamitan pada Aldrich, Aldrich terus menggenggam tangan Ellena yang belum tersadar dari pingsannya.

"maafkan aku sayang karena kelalaianku menjagamu hingga ini semua terjadi padamu"bisik Aldrich sambil menciumi punggung tangan Ellena.

***
Satu jam kemudian

Ellena mulai mengerjapkan matanya dan yang pertama terlihat di pandangannya adalah ruangan yang di dominasi oleh warna Putih dan bau khas obat-obatan, Ellena yang merasa pusing berusaha untuk memegang kepalanya namun tangannya seperti tertahan sesuatu dan saat dia menoleh ke samping Ellena tersenyum tipis saat mendapati Aldrich yang tertidur sambil memegang tangannya, Ellena berusaha menarik tangannya dari genggaman Aldrich dengan lembut namun usahanya membuat pria itu terbangun dari tidurnya.

"kau sudah sadar?"tanya Aldrich dengan senyum lembutnya dan Ellena hanya membalasnya dengan anggukan lemah.

"memangnya berapa lama aku tidak sadarkan diri, Al?"tanya Ellena dengan suara lemahnya.

"Satu jam, itu semua karena Kamu tidak pernah mendapatkan asupan makanan akibatnya tubuhmu begitu lemah"jawab Aldrich dengan suara khawatirnya.

"sekarang kamu makan ya, aku sudah membelikan makanan ini untukmu"ucap Aldrich sambil menyuapkan nasi putih dengan lauk ayam goreng, Ellena yang memang sudah menahan lapar sejak dua hari yang lalu mulai menerima suapan demi suapan yang di berikan Aldrich.

"kamu harus cepat sembuh dan kamu juga harus menceritakan apa yang sudah di lakukan Sean padamu"ucap Aldrich setelah selesai memberi makan Ellena, sedangkan Ellena hanya bisa menganggukan kepalanya.

***
 Mohon vote and commentnya teman-teman

THE POSSESSIVE BILLIONAIRE (END) (proses revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang