Part 11

35K 1.5K 16
                                    

             🌸HAPPY READING🌸

Mobil yang di kendarai Aldrich memasuki area mansionnya.

Ellena dan Aldrich keluar dari mobil dan berjalan beriringan memasuki mansion.

"Al, aku ke kamar duluan yah" pamit Ellena pada Aldrich dan hanya di balas anggukan oleh pria itu.

Ellena langsung berjalan meninggalkan Aldrich yang masih duduk bersantai di ruang tamu.

Ellena bergegas ke kamar mandi setibanya ia di dalam kamar.

Tiga puluh menit, Ellena keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya dan handuk yang membalut tubuhnya, Ellena berjalan ke walk in closet.

Dengan menggunakan dress berwarna pink dengan motif kembang-kembang, Ellena keluar dari kamar dan bergegas menghampiri Aldrich yang masih berada di ruang tamu.

Aldrich yang melihat Ellena menuruni anak tangga beranjak dari rebahannya dan kembali mendudukan dirinya di atas sofa.

"Al, aku akan ke rumah Karin" ucap Ellena yang sudah berdiri di hadapan Aldrich.

Aldrich yang mendengar ucapan Ellena ikut berdiri di hadapan gadis itu.

"Ayo" ucap Aldrich yang beralih memegang tangan Ellena.

"Hah?" Ellena berusaha memastikan pendengarannya, Aldrich akan ikut bersamanya ke rumah Karin, apa pria itu tidak ada perasaan bersalah akan bertemu dengan Karin, gadis yang telah di culiknya.

"Aku akan ikut bersamamu ke rumah Karin" jawab Aldrich menarik tangan Ellena keluar dari mansion.

***
Jam yang masih menunjukan pukul tiga sore membuat jalanan sedikit lebih lenggang.

Tiga puluh menit menempuh perjalanan, mobil Aldrich memasuki gang dan berhenti tepat di depan rumah Karin.

Ellena langsung keluar dari mobil, di ikuti Aldrich. Ellena mengetuk pintu rumah Karin dan tidak lama kemudian pintu di depannya terbuka.

"El" sapa Karin dan melirik takut-takut pada Aldrich.

"Kami tidak mengganggu kan?" tanya Ellena.

"Tidak sama sekali El, masuklah" jawab Karin dan mempersilahkan Ellena dan Aldrich masuk ke dalam rumahnya.

Aldrich hanya diam mengikuti Ellena dan Karin masuk ke dalam.

"Kalian tunggu di sini, aku ke dapur dulu" ucap Karin saat mereka sudah berada di ruang tamu.

Ellena mengangguk dan Karin langsung melenggang ke dapur.

Tidak menunggu waktu lama, Karin kembali dengan membawa dua gelas minuman.

Karin meletakan dua gelas minuman itu di atas meja tepat di hadapan Aldrich dan Ellena.

Dengan kehadiran Aldrich membuat suasana sedikit canggung, bagaimana tidak. raut wajah datar dan tatapan tajam pria itu membuat Karin tidak leluasa untuk bercerita pada Ellena.

"Kau tidak masuk kerja?" tanya Ellena pada Karin, berusaha mencairkan suasana di antara mereka bertiga.

"Tidak, hari ini aku cuti" jawab Karin dan Ellena mengangguk mengerti.

"Rin, Aldrich datang untuk meminta maaf" ucap Ellena sengaja berbohong, Ellena ingin Aldrich meminta maaf pada Karin dan berharap Karin bisa memaafkannya dan melupakan kejadian penculikan yang dilakukan pria itu.

Sebelum ini, Ellena memang sudah menceritakan pada Karin semua kejadian yang menimpanya satu bulan yang lalu, termaksud penculikan yang di lakukan Aldrich pada Karin.

Dan ini adalah pertemuan pertama Aldrich dan Karin secara langsung.

"El, aku..." Aldrich yang berusaha membantah langsung terhenti saat Ellena menyikut diam-diam perutnya.

"Aku benar kan, Al? " tanya Ellena beralih menatap Aldrich dengan tatapan memohonnya, berharap pria itu mau meminta maaf pada Karin.

"Hm" deheman Aldrich membuat Ellena bernafas lega.

"Aku minta maaf" ucap Aldrich dengan wajah datarnya dan tatapan tajamnya.

"Aku sudah memafkanmu jauh sebelum kau meminta maaf" sahut Karin dengan senyum yang terukir di bibirnya.

Ellena bernafas lega saat mengetahui Karin sudah memaafkan Aldrich, gadis itu memang bukan seorang pendendam, itulah yang membuat Ellena bersyukur bisa bersahabat dengan Karin.

Aldrich melirik arlojinya yang sudah menunjukan pukul lima sore, yang artinya sudah ada satu jam lebih mereka berada di rumah Karin.

"Kita pulang sekarang" ucap Aldrich.

"Tapi aku masih ingin di sini, Al" tolak Ellena, dia masih ingin bercerita dengan Karin.

"Baiklah, aku akan pulang duluan, supir akan datang menjemputmu" ucap Aldrich yang sudah berdiri dari duduknya.

"Segera hubungi aku jika kau akan pulang" ucap Aldrich lagi dengan tangan yang mengusap kepala Ellena.

"Iya Al, kau hati-hati di jalan yah" Ellena dan Karin berjalan mengantar Aldrich sampai ke depan pintu.

Aldrich membunyikan klakson sebelum mobilnya melaju meninggalkan pekarangan rumah Karin.

Kedua gadis itu kembali masuk ke dalam rumah, tapi kali ini mereka langsung ke kamar Karin.

Sore ini di habiskan oleh Karin dan Ellena dengan bercerita, menonton drama korea, dan bermain game.

Ellena menceritakan pengalamannya selama tinggal bersama Aldrich, mulai dari Aldrich yang sering bersikap menyebalkan dan berubah manis padanya di waktu bersamaan, sekaligus sikap possessive pria itu.

***
MOHON VOTE AND COMENTNYA TEMAN-TEMAN.

THE POSSESSIVE BILLIONAIRE (END) (proses revisi)Where stories live. Discover now