Part 14

28.4K 1.2K 20
                                    

             🌸HAPPY READING🌸

Ellena yang berada di dalam gendongan Aldrich terus menggeliat dan meracau tidak jelas.

Aldrich menyumpah serapahi Alex karena peraturan bodoh yang di buat pria itu membuat Ellena mabuk berat seperti ini.

Aldrich menendang pintu kamarnya dan berjalan masuk ke dalam, merebahkan Ellena di atas tempat tidur.

Mata Ellena yang semula terpejam kini sudah terbuka dan menatap Aldrich dengan tatapan sayunya.

"Sudah aku bilang untuk tidak meminum wine itu tapi kau sangat keras kepala" ucap Aldrich menatap Ellena dengan tajam.

Ellena yang masih dalam keadaan mabuk tidak memedulikan ucapan Aldrich, gadis itu beranjak dari rebahannya dan beralih duduk di atas pangkuan Aldrich yang tengah duduk bersandar di kepala ranjang.

Ellena menyandarkan kepalanya di dada bidang Aldrich.

"Aku suka Aldrich" racau Ellena sambil mengusap-usap dada Aldrich dari balik kaos pria itu.

Aldrich memejamkan matanya merasakan usapan Ellena, kenapa hanya dengan usapan gadis itu sudah membuatnya terangsang.

Ellena beralih mengalungkan kedua tangannya di leher Aldrich, menatap wajah tampan pria itu sebelum menempelkan bibirnya ke bibir Aldrich.

Aldrich hanya diam tanpa membalas ciuman gadis itu, membiarkan Ellena melakukan apa yang dia inginkan.

Ellena hendak melepaskan ciumannya namun tengkuknya langsung di tahan oleh Aldrich, pria itu mencium bibir Ellena dengan penuh nafsu.

Dengan pasrah Ellena membiarkan Aldrich menjelajahi setiap sudut di dalam mulutnya, tubuhnya terasa lemah akibat terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol.

"Kau yang memulainya sweetie, jadi kau harus terima hukumanmu"  Aldrich melepaskan kaos Ellena, hingga tersisa celana hot pants dan bra berwarna hitam yang melekat di tubuh gadis itu.

Aldrich tidak berhenti sampai di situ, tangannya beralih melepaskan kaitan bra Ellena dan menanggalkan bra itu dari tubuh Ellena, kini gadis itu sudah setengah telanjang di hadapannya.

Kedua payudara bulat milik Ellena yang terpampang jelas di hadapan Aldrich, membuat pria itu merasa gemas.

"You're look so sexy, sweetie" ucap Aldrich beralih mengecupi payudara Ellena.

Ellena yang tidak tahan dengan rangsangan Aldrich mendesah dengan keras, Ellena menarik kepala Aldrich untuk semakin tenggelam di kedua belahan payudarannya.

Aldrich merebahkan tubuh Ellena, menindih tubuh gadis itu dan kembali menggerayangi kedua bukit kembar gadis itu dengan bibirnya, ciuman Aldrich beralih menciumi leher Ellena, memberikan gigitan-gigitan kecil.

Tangan Aldrich yang menganggur turun ke bawah dan melepasakan celana hot pants Ellena, kini yang melekat di tubuh gadis itu hanya celana dalamnya.

Aldrich beralih melepaskan kaosnya hingga dada bidangnya terpampang jelas di hadapan Ellena.

Bibir Ellena yang terbuka karena merasakan kenikmatan, membuat Aldrich tidak tahan untuk tidak menciumnya.

Aldrich yang keasikan memberikan ciuman di leher Ellena harus menghentikan kegiatannya saat mendengar suara dengkuran halus dari gadis itu.

Aldrich mendengus kesal karena kegiatannya harus terhenti, tidak mungkin dia bermain saat Ellena tertidur seperti ini.

Aldrich beranjak dari tubuh Ellena dan membetulkan posisi tidur gadis itu, Aldrich ikut berbaring di sebelah Ellena dan menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang gadis itu.

***
Jam weker di atas nakas berbunyi dengan sangat nyaring, membuat tidur Ellena dan Aldrich sedikit terusik.

Ellena mengerjapkan matanya dan perlahan mata itu terbuka, memperlihatkan retina biru yang indah. Ellena menoleh ke samping dan mendapati Aldrich yang juga sudah bangun dan tengah menatapnya dengan intens.

"Morning, sweetie" sapa Aldrich dengan tatapan menggoda membuat Ellena risih.

Aldrich beranjak dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi, meninggalkan Ellena yang masih berbaring dengan selimut yang membungkus tubuhnya.

Ellena membuka selimutnya dan langsung terkejut saat mendapati tubuhnya yang nyaris telanjang.

Ellena berusaha mengingat apa yang sudah di lakukannya semalam dalam keadaan mabuk, sekelebat ingatan yang berputar di otaknya membuat pipi Ellena merona, dia menyesal sudah mengonsumsi minuman beralkohol semalam.

Mendengar pintu kamar mandi terbuka, Ellena langsung menoleh dan mendapati Aldrich yang keluar dengan rambut basah dan masih mengenakan celana training yang semalam.

"Al, Karin semalam menginap di sini kan?" tanya Ellena yang sudah duduk bersandar di kepala ranjang dengan kedua tangan yang menahan selimutnya agar tidak melorot.

"Hm" jawab Aldrich dengan seringaian kecil melihat Ellena yang berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut, padahal semalam dia juga sudah melihat hampir seluruh bagian tubuh gadis itu.

"Lalu di mana dia sekarang?" tanya Ellena lagi.

"Di kamar tamu" jawab Aldrich yang hendak berjalan ke walk in closet.

"Kau tidak ada niatan untuk melepaskan selimut itu" goda Aldrich dengan kekehan kecil sebelum benar-benar masuk ke walk in closetnya.

Ellena yang mendengar ucapan Aldrich merasakan pipinya yang kembali memanas, kenapa semalam dia begitu ceroboh, meminum wine hingga empat gelas yang membuatnya berakhir mabuk.

***

MOHON VOTE AND COMENTNYA

THE POSSESSIVE BILLIONAIRE (END) (proses revisi)Where stories live. Discover now